Poros Kuntul Gunung baru untuk pengembangan wilayah DIY selatan - WisataHits
Yogyakarta

Poros Kuntul Gunung baru untuk pengembangan wilayah DIY selatan

Bantul (ANTARA) – Tiga pemerintah kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta sepakat membentuk poros baru bernama “Kuntul Gunung” yang akan fokus mengembangkan wilayah selatan provinsi itu.

Nama poros baru itu diambil dari singkatan nama tiga kabupaten Kulon Progo, Bantul dan Gunung Kidul. Ketiga kabupaten di DIY ini memiliki bentangan pantai selatan dengan potensi dan daya tarik wisata masing-masing.

Poros baru “Kuntul Gunung” dideklarasikan secara bersama-sama oleh orang nomor satu di masing-masing tiga kabupaten, sekaligus penandatanganan nota kesepahaman antar daerah di Bantul, 21 November 2022.

Menurut Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, “Burung Kuntul” adalah nama burung yang sangat berguna sebagai predator Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), terutama wereng pengganggu tanaman padi dan serangga lain pengganggu tanaman.

Oleh karena itu, ketika petani dan masyarakat melihat burung bangau di tengah sawah, sebaiknya jangan diusir, apalagi dibunuh, karena keberadaannya bermanfaat bagi kelangsungan budidaya tanaman pertanian.

Maka poros “Guntul Gunung” itu didiskusikan dengan para bupati dan para pegawainya, agar nantinya Kulon Progo, Bantul, Gunung Kidul dapat diakselerasikan dalam program pembangunan wilayah selatan.

Poros baru tersebut juga sejalan dengan visi misi Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X yang menempatkan wilayah selatan DIY sebagai portal masuk. Untuk itu Gubernur DIY akhir-akhir ini sering melakukan kunjungan ke Bantul, Kulon Progo dan Gunung Kidul untuk mempercepat realisasi visi tersebut.

Oleh karena itu, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta diyakini merestui, bahkan mendorong daerah selatan Daerah Istimewa Yogyakarta untuk segera tumbuh dan mengejar ketertinggalan, serta dapat menekan angka kemiskinan di ketiga kabupaten tersebut, jumlah yang masih relatif besar.

eksploitasi ikan

Kekuatan sinergi dan kerjasama antar instansi pemerintah kabupaten di wilayah selatan DIY pada poros baru ini akan lebih ditingkatkan dalam pembangunan pantai selatan DIY, salah satunya untuk kawasan eksploitasi ikan yang kurang dimanfaatkan.

Pengembangan kawasan pesisir selatan Kuntul Gunung sebagai daerah penangkapan ikan juga menjadi perhatian Gubernur DIY yang kerap mengatakan bahwa tuna terbaik terdapat di wilayah selatan Pulau Jawa atau di selatan DIY.

Dengan demikian, pantai Kulon Progo, Bantul, Gunung Kidul memiliki potensi ikan tuna terbaik dunia yang belum tereksploitasi atau tertangkap dan belum tereksploitasi hingga saat ini.

Gubernur DIY juga berkali-kali berbicara tentang bagaimana meningkatkan sumber daya laut provinsi ini, mengingat budaya bahari nelayan di DIY bagian selatan masih kecil dan masih kalah dibandingkan dengan nelayan di pantai utara.

Untuk itu, saat berkunjung ke Pantai Depok, Bantul, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta mengimbau para nelayan dan nelayan melaut dengan perahu berukuran 20 groston selama kurang lebih seminggu, berbeda dengan sebelumnya yang melaut. pagi-pagi pergi keluar di pagi hari dan kembali di sore hari.

Nanti, para nelayan berpamitan kepada keluarganya untuk melaut selama seminggu dan kemudian membawa lebih banyak ikan. Peluang-peluang baru ini akan terus didiskusikan dalam bentuk ide dan gagasan baru untuk mengembangkan potensi Daerah DIY Selatan melalui poros baru.

Selamat datang JJLS

Tiga kelurahan selatan DIY yang nantinya akan dihubungkan dengan Jalan Lintas Selatan (JJLS) yang kini hampir rampung, akan sangat penting dalam mendukung kerja sama pengembangan pariwisata di wilayah selatan masing-masing kelurahan.

Untuk Kabupaten Bantul yang tengah dalam pengerjaan proyek JJLS ini telah melintasi tiga kabupaten pesisir yaitu Srandakan, Sanden dan Kretek, sedangkan sambungan ke Kabupaten Gunung Kidul dan Kulon Progo masih dalam tahap pembangunan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Gunung Kidul Drajad Ruswandono menyambut positif adanya poros baru “Kuntul Gunung” sebagai rencana kerjasama dan sinergi ketiga kabupaten tersebut, berharap pembangunan selatan dapat lebih optimal untuk kepentingan rakyat.

Poros tersebut merupakan cikal bakal sinergi di kawasan selatan, diharapkan poros baru ini nantinya akan optimal dan juga siap untuk penyelesaian Jalan Lintas Selatan (JJLS) yang sangat strategis.

Sehingga nantinya wisatawan yang berkunjung ke satu pantai dengan pantai lain di selatan DIY bisa lebih cepat, tentunya jika JJLS terkoneksi dan ada upaya bersama untuk memanfaatkan peluang wisata pantai selatan.

Jika ingin menempuh perjalanan dari Kulon Progo ke Gunung Kidul hanya 1,5 jam, maka penggunaan JJLS tentunya dioptimalkan dengan sumbu baru ini.

Plt Bupati (Pj) Bupati Kulon Progo Tri Saktiyana mengatakan, kerjasama antardaerah yang dijalin melalui poros baru oleh ketiga kabupaten tersebut akan membuka sekat administrasi yang selama ini menjadi kendala masing-masing daerah untuk mengeksplorasi wilayahnya.

Kekuatan kerjasama ini lebih penting daripada daya saing daerah, sehingga membuka hambatan administrasi dan hambatan daerah serta memperluas kerjasama yang lebih baik lagi. Pada akhirnya menjadi kerjasama yang lebih erat dengan Bantul, Kulon Progo dan Gunung Kidul.

Selain itu, Tri Saktiyana yang juga asisten ekonomi dan pembangunan di DIY, Bantul, Gunung Kidul, dan Kulon Progo ini memiliki masalah yang sama yaitu ketertinggalan masalah ekonomi, sehingga pembangunan didorong dengan kerjasama yang lebih terbuka lagi.

peningkatan UKM

Poros Kuntul Gunung yang baru tidak hanya berfokus pada pengembangan kawasan selatan, baik potensi wisata maupun bahari, tetapi juga bagaimana mendorong tumbuhnya pelaku usaha dan UKM di setiap kabupaten.

Terdapat satu bandara internasional di Kabupaten Kulon Progo yaitu Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) yang kini melayani berbagai penerbangan, salah satunya pesawat kargo.

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo mendapat tawaran dari manajemen Angkasa Pura untuk mengoptimalkan penggunaan pesawat kargo guna mengangkut produk daerah yang bernilai tinggi.

Sudah banyak pesawat kargo di Bandara Internasional Yogyakarta, dan utilisasi kapasitasnya masih sekitar 20 persen. Hal ini memungkinkan potensi tersebut untuk lebih dioptimalkan agar pelaku ekonomi di ketiga kabupaten tersebut dapat memanfaatkan pengoperasian pesawat kargo.

Menindaklanjuti hal tersebut, Pemkab Bantul tidak tinggal diam dan akan mengarahkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk memajukan dan mendukung para pelaku ekonomi, termasuk pengembangan ide-ide baru bekerjasama dengan dua kabupaten lainnya.

Misalnya, Kementerian Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Bantul dan dinas terkait bisa bertemu di Gunung Kidul, Kulon Progo untuk membahas sinergi apa yang bisa diwujudkan bersama.

Editor: Masukkan M. Astro
HAK CIPTA © ANTARA 2022

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button