Polresta Bogor masih mempertimbangkan penerapan sistem ganjil genap di Nataru
LENSA PURWAKARTA – Polres Bogor nanti masih mempertimbangkan skenario pengendalian lalu lintas di beberapa jalur utama menuju kawasan puncak selama dinamika Natal dan Tahun Baru 2023 (Nataru). Termasuk pertimbangan rekayasa lalu lintas dengan sistem ganjil genap.
Kasatlanta Polres Bogor Kota, Kompol Galih Apria, jajarannya masih mempertimbangkan pemberlakuan pembatasan kendaraan dengan memilih pelat nomor ganjil untuk menghindari kemacetan di jalan raya. Menurutnya, sistem ganjil genap masih bersifat situasional.
“Dengan diterapkannya sistem ganjil genap, kondisi penyebaran COVID-19 akan terus bertambah atau berkurang, begitu pula dengan kepadatan lalu lintas di jalan raya pada momen-momen krusial. Jadi alasannya kalau COVID-19 naik, mungkin lebih jauh ke akhir pekan bisa ganjil genap,” ujarnya akhir pekan lalu.
Baca Juga: Pemkab Garut Siap Permudah Permintaan Ekspor Garmen ke Nigeria
Galih menjelaskan, data pengalaman kunjungan tempat wisata di Kota Bogor pada momen Nataru tahun lalu sekitar 20.000 pengunjung. Ini adalah data wisatawan yang masuk ke Kebun Raya Bogor, tidak termasuk tempat wisata lainnya.
Menurutnya, banyaknya kunjungan wisatawan ke Kebun Raya Bogor menjadi parameter kelancaran lalu lintas di pusat Kota Bogor, karena terletak di jantung kota.
Kebun Raya Bogor terletak di dekat Tuju Kujang, keluar dari Tol Jagorawi dan bersebelahan dengan Istana Bogor, dikelilingi oleh dua pusat perbelanjaan yaitu Botani Square dan BTM Mall, serta Pasar Bogor dan Pusat Kuliner Surya Kencana.
Baca juga: Dua Pengusaha Benua Afrika Jatuh Cinta dengan Produk IKM Kabupaten Garut
Namun, menurut Galih, rekayasa lalu lintas tidak akan dilakukan secara normal alias dengan sistem satu arah (SSA) mulai dari Tugu Kujang hingga Jalan Otista, Jalan Ir H. Juanda, Jalan Sempur dan Jalan Pajajaran diberlakukan. Titik Tugu Kembali Kujang karena kondisi lalu lintas masih normal. ***
Source: news.google.com
