Politeknik Gemolong Segera Dibangun, Disparpora Sragen Hadapi Humas Keras - Solopos.com - WisataHits
Jawa Tengah

Politeknik Gemolong Segera Dibangun, Disparpora Sragen Hadapi Humas Keras – Solopos.com

Politeknik Gemolong Segera Dibangun, Disparpora Sragen Hadapi Humas Keras – Solopos.com

SOLOPOS.COM — Dua anak mengendarai sepeda motor tanpa menggunakan helm saat melintasi persawahan yang menjadi lokasi pembangunan Politeknik Pariwisata Sragen di kawasan Desa Kwangen, Kecamatan Gemolong, Sragen, Jumat (13/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Sragen memiliki pekerjaan rumah (PR) yang cukup berat dalam pengembangan pariwisata di Sragen, yang mendukung keberadaan Politeknik Pariwisata (Poltekpar) di Gemolong, Sragen.

Kampus Sragen dirancang Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menjadi politeknik terbesar di Indonesia, dengan dana pembangunan Rp 2,7 triliun. Ketua Komisi IV DPRD Sragen, Sugiyamto, saat dihubungi Solopos.com, Rabu (01/02/2023) menunjukkan bahwa setelah berdirinya Poltekpar, Kota Sragen tidak perlu merasa kalah jauh atau kalah tenar dari Gemolong.

Special Offers Penawaran spesial yang menarik, menginap di Loa Living Solo New Bisa nonton Netflix sepuasnya!

Ia mengusulkan agar Pemkab Sragen bisa memanfaatkan keberadaan Poltekpar untuk pengembangan pariwisata. Ia mengungkapkan Gemolong merupakan kota terbesar kedua di Kabupaten Sragen sehingga penunjang pariwisata yang perlu dikembangkan antara lain Sangiran, Gunung Kemukus dan Pasar Bahulak.

Pos tunggal EMagz

“Pengembangan tiga objek wisata penunjang Gemolong Poltekpar merupakan Humas Disparpora. Pengembangan tersebut tentunya dilakukan dengan menambah fasilitas yang menarik bagi mahasiswa atau masyarakat yang akan menginap di hotel-hotel di Gemolong,” ujarnya.

Sugiyamto mengatakan konsep pengembangan pariwisata harus mempertimbangkan kondisi riil pasca pembangunan kampus Poltekpar. Seperti apa konsep pembangunannya, apakah perlu hutan kota atau bagaimana sebenarnya mencarinya?

Sementara itu, Plt Kepala Disparpora Sragen, Sutrisna, menyatakan pada awal tahun 2023, Disparpora akan mengembangkan dan mempromosikan embrio desa wisata yang berjumlah sekitar 40 desa menjadi desa wisata. Ia mengatakan masih ada beberapa desa yang belum mendapatkan Surat Keputusan (SK) Bupati. Bagi desa wisata yang memenuhi syarat akan mendapat SK Bupati.

“Untuk mendukung Gemolong Poltekpar, kami berencana mengembangkan destinasi wisata di klaster Sangiran, khususnya di museum Krikilan, Ngembung, dan Bukuran,” ujarnya. Berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 13 Tahun 2018 tentang Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Kabupaten Sragen Tahun 2018-2033, Pemerintah Kabupaten Sragen telah merencanakan pengembangan Daerah Tujuan Wisata (DPS) Sragen yang meliputi zonasi, pengembangan atraksi, pengembangan aksesibilitas wisata dan pembangunan infrastruktur publik. fasilitas umum dan fasilitas wisata.

Solopos interaktif

Pengembangan kawasan DPS dilakukan dengan dua strategi, yakni pembentukan konsep kawasan pengembangan wisata (KPP) dan kawasan strategis wisata (KSP). KPP Sragen dilakukan berdasarkan kriteria antara lain karakter atau tema produk wisata, potensi sumber daya wisata, potensi pasar regional atau nasional, potensi sebagai penggerak investasi, lokasi strategis, dukungan masyarakat dan kecenderungan tertentu untuk pariwisata masa depan.

iklan

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button