Permintaan 'Nyleneh' Anak Gimbal Dieng, dari kulkas hingga mandi salju - WisataHits
Jawa Barat

Permintaan ‘Nyleneh’ Anak Gimbal Dieng, dari kulkas hingga mandi salju

Banjarnegara

Ruwat anak gimbal atau anak bajang selalu menarik untuk ditunggu para wisatawan. Pasalnya, banyak permintaan gimbal “eksentrik”. Permintaan ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi saat mencukur rambut gimbal.

Tak jarang, ketika jenis permintaan disebutkan, wisatawan yang menyaksikan pencukuran rambut gimbal itu tertawa. Misalnya, permintaan Rere Andryan, anak berambut gimbal karya Sapuran Wonosobo. Anak 5 tahun ini meminta mandi salju sebagai syarat mencukur rambut gimbal.

Berbeda dengan Kimberla Khansa. Sebagai syarat mencukur rambut gimbal, bocah 4 tahun ini meminta kulkas dan cat kuku. Sementara itu, Raisa meminta Nafilah delapan es krim dan dua kotak agar-agar dengan gelas otomatis.

“Permintaannya banyak, ada es krim, selai, cincin, dan sepeda. Jadi biar pun harus dua kotak dan ditaruh di toples bergambar mobil,” kata Indriyani, ibunda Raisa Nafilah, usai mengawetkan rambut gimbal di kompleks Candi Arjuna Dieng, Sabtu (9/3/2022).

Dia mengatakan Raisa mulai menumbuhkan rambut gimbal ketika dia berusia tiga tahun. Saat itu, bayinya selalu sakit dan demam tinggi. Dan sering memegang rambut di malam hari.

“Dia mulai mendapatkan rambut gimbal ketika dia berusia tiga tahun. Dia mengalami demam tinggi. Dan pada malam hari ia sering menjambak rambutnya. Ternyata dia menginginkan rambut gimbal,” katanya.

Dengan melakukan ruwat mencukur rambut gimbal, ia berharap bayinya sehat. Dan bisa bermanfaat untuk orang lain.

“Setelah itu, saya berharap anak saya selalu diberikan kesehatan. Dan tentunya bermanfaat bagi orang lain, bangsa dan agama,” harapnya.

Ketua Panitia Festival Budaya Dieng (DCF) Alif Fauzi mengatakan, anak rambut gimbal itu adalah jelmaan Kyai Kolodete. Salah satu syaratnya adalah memenuhi permintaan rambut gimbal saat pencukuran gimbal selesai.

“Anak berambut gimbal ini adalah jelmaan dari Kyai Kolodete. Dan memang, salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah keinginan anak. Jadi kalau tidak terpenuhi, biasanya rambut gimbal tumbuh dari rambutnya,” jelasnya.

Tahun ini, anak-anak dengan rambut gimbal yang dirawat di DCF berasal dari berbagai daerah. Tidak hanya dari Banjarnegara dan Wonosobo, tapi juga dari Depok, Jawa Barat.

“Waktu nenek saya, gimbal hanya ada di lereng Gunung Sindoro, Sumbing, Prau. Tapi sekarang sudah menyebar ke berbagai kota,” jelasnya.

Tonton video “Kisah Siswa SMP Banjarnegara yang Harus Mengendarai Truk ke Sekolah”
[Gambas:Video 20detik]
(saya/aplikasi)

Source: www.detik.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button