Penyusunan agenda GCRG di Sidang Umum PBB, penyelesaian krisis pangan, energi dan keuangan dunia - WisataHits
Jawa Timur

Penyusunan agenda GCRG di Sidang Umum PBB, penyelesaian krisis pangan, energi dan keuangan dunia

INFO NATIONAL – Sidang ke-77 Sidang Umum PBB dibuka pada Selasa, 20 September 2022 dengan tema: “A Turning Point: Transformative Solutions to Interlocking Challenges.” Acara sampingan Sidang Umum PBB adalah Meeting of Champions GCRG ( Global Crisis Response Group) atau Meja Bundar GCRG dalam rangkaian acara Pekan Tingkat Tinggi Majelis Umum PBB.

Pertemuan tingkat Sherpa GCRG diadakan untuk mempersiapkan bahan diskusi untuk acara tersebut. Pertemuan ke-3 Sherpa GCRG berlangsung secara virtual pada Jumat, 16 September 2022 mulai pukul 10.00 WIB. Rapat dipimpin oleh Wakil Sekjen PBB, Amina J. Mohammed yang dihadiri oleh seluruh Sherpa GCRG, dan dari Indonesia, Menko Perekonomian Susiwijono turut serta langsung sebagai Sherpa Indonesia GCRG.

Pertemuan Sherpa ini untuk membahas persiapan teknis GCRG Roundtable, pertemuan GCRG Champions (tingkat Kepala Negara/Pemerintahan) yang akan diselenggarakan pada 21 September di New York, Amerika Serikat.

Pertemuan tersebut juga merupakan side event dari Sidang Umum PBB ke-77. “Ada dua agenda sampingan di Sidang Umum PBB, yaitu meja bundar GCRG dan pertemuan tentang perubahan iklim,” kata Wakil Sekretaris Jenderal PBB Amina.

Amina menyampaikan bahwa para juara GCRG yang akan hadir adalah Perdana Menteri Barbados, Perdana Menteri Bangladesh, Kanselir Jerman dan Presiden Senegal. Sementara itu, Presiden Republik Indonesia dan Perdana Menteri Denmark tidak hadir dalam pertemuan tersebut.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guteress akan memimpin Meja Bundar GCRG. Sekretaris Jenderal UNCTAD Rebecca Greenspan juga akan menjelaskan kompleksitas krisis dan keterkaitan antara dimensi krisis dan apa yang menghalangi jatuhnya harga komoditas pangan dan energi.

“Krisis sosial diperkirakan akan terus muncul di beberapa wilayah dunia, seperti Amerika Latin, dan berpotensi menyebar ke wilayah lain. Untuk mengantisipasi gejolak ini, masyarakat global harus menyiapkan program jaringan jaminan sosial yang dapat mendukung ketersediaan pangan dan lapangan kerja,” kata Amina.

Pada kegiatan Roundtable GCRG, para juara yang hadir akan memberikan pandangan dan masukannya. Pertemuan selanjutnya akan membahas masalah gizi, energi dan keuangan. Pusat Koordinasi Bersama Inisiatif Butir Laut Hitam (JCC) akan berbicara tentang mengelola pergerakan makanan dan pupuk dari Ukraina.

Berdasarkan data dari Joint Coordination Center (JCC), per 12 September 2022, 2,7 juta ton biji-bijian dan bahan makanan lainnya diangkut dari tiga pelabuhan di Ukraina. Hingga 28 persen tujuan pengiriman adalah negara berpenghasilan rendah dan menengah; 27 persen di negara-negara berpenghasilan menengah; dan 44 persen di negara-negara berpenghasilan tinggi.

Terkait krisis keuangan, masih terdapat kendala untuk membahas restrukturisasi utang, pembagian Special Drawing Rights (SDRs) dan perluasan ruang fiskal. “Sejumlah negara mitra menolak untuk membahas masalah terkait utang sebelum pemilihan paruh waktu AS diadakan pada 8 November 2022,” kata Amina.

44 negara saat ini terkena dampak krisis dan harus diperhitungkan untuk penyajian dalam laporan GCRG. Menko Perekonomian Susiwijono selaku GCRG Sherpa menyampaikan bahwa Presiden RI tidak hadir di acara sampingan UN High School ke-77 (UNGA ke-77) dan GCRG Round Table dan kehadiran Presiden diwakili oleh Menteri Luar Negeri RI.

Susiwijono juga memberikan update hasil pertemuan G20 sebagai dasar diskusi meja bundar GCRG. Terkait pangan, Pertemuan Menteri Pertanian G20 membahas dan menyepakati tiga prioritas yang diajukan Indonesia. Pertama, membangun sistem pangan dan pertanian yang kuat dan berkelanjutan. Kedua, memperkuat perdagangan pangan yang terbuka, adil, dapat diprediksi, dan transparan.

Ketiga, mendorong inovasi bisnis pertanian melalui teknologi pertanian digital di pedesaan untuk meningkatkan taraf hidup petani. “Terkait isu energi, para menteri energi G20 menyepakati Bali Common Principles in Accelerating Clean Energy Transitions (Bali COMPACT) sebagai acuan negara-negara anggota Energy Transition Accelerating Program. Bali COMPACT akan diadopsi pada KTT G20 Bali pada November 2022,” kata Susiwijono.

Indonesia juga mengusulkan “Bali Energy Transitions Roadmap” sebagai inisiatif dalam agenda global untuk memperkuat kerjasama internasional dan arsitektur energi. “Roadmap ini mengatur strategi jangka panjang untuk mencapai SDGs dan mempercepat proses menuju net-zero emission (NZE),” kata Susiwijono.

Source: nasional.tempo.co

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button