Panggilan jiwa Puspo Wardoyo memanfaatkan bantaran sungai untuk pariwisata, seni budaya dan masyarakat - WisataHits
Jawa Tengah

Panggilan jiwa Puspo Wardoyo memanfaatkan bantaran sungai untuk pariwisata, seni budaya dan masyarakat

Suasana asri dan romantis di Kali Pepe Land pada malam hari / Foto: ASA

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Ini adalah karakter yang kejam dan inovatif. Namanya Puspo Wardoyo, yang dikenal sebagai pengusaha kuliner terkemuka Tanah Air.

Ia dicap kejam karena rela merogoh kocek hingga miliaran rupiah untuk ‘menyulap’ tepian Sungai Pepe, atau Sungai Pepe pada umumnya, dari yang semula kumuh tak terurus menjadi kawasan yang tertata dan nyaman bagi warga. kunjungi.

Dengan nama Tanah Kali Pepe, Puspo Wardoyo menjadikan bantaran Kali Pepe di kawasan Gagak Sipat dan Colomadu menjadi tempat yang asri, nyaman dan bersih.

Tepian sungai di kawasan tersebut kini sedang “disulap” oleh Puspo Wardoyo menjadi tempat kegiatan budaya dan seni serta ruang publik bagi warga. Bisa melakukan wisata, jalan-jalan, kegiatan seni dan sarana mengumpulkan warga.

“Semuanya silakan datang ke daerah ini. Anda tidak perlu membeli makanan. Jalan untuk menikmati tempat ini gratis. Ini adalah ruang publik, jadi cara untuk bersantai jauh dari penduduk. Saya senang warga bisa menikmati kawasan ini,” kata Puspo Wardoyo.

Puspo Wardoyo, pengusaha kuliner yang mengubah Sungai Pepe dari kumuh menjadi tempat yang bersih, asri dan asri / Foto: ASA

Di kawasan Kali Pepe Land, Puspo menawarkan penjualan makanan bagi pengunjung. Namun bukan berarti yang tidak membeli makanan tidak bisa datang ke sini. Pada dasarnya, dia ingin orang lain bahagia, terhibur dan bisa menikmati Kali Pepe Land.

Puspo telah terinspirasi di sejumlah kota di luar negeri, khususnya di Eropa, bahwa bantaran sungai juga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan ruang terbuka mulai dari seni dan budaya hingga pariwisata, kuliner dan kegiatan ekonomi lainnya. Namun di Indonesia sebagian besar hanya berupa permukiman kumuh bahkan dimanfaatkan untuk pemukiman.

Puspo yang memiliki lahan luas di tepi Sungai Kali Pepe, tepat di Desa Gagak Sipat, sebenarnya sudah lama memiliki ide untuk membuat kawasan wisata kuliner dan ruang publik. Namun, idenya selalu terhambat oleh tarik ulur penggunaan bantaran sungai.

“Memang di kota-kota asing, terutama di Eropa, bantaran sungai bahkan di atas sungai sudah biasa digunakan untuk kegiatan pariwisata, seni budaya dan kegiatan ekonomi bagi warganya. Yang penting bukan untuk pemukiman. Jadi kami ingin mengubah kawasan kumuh (slum) di Sungai Pepe sehingga menjadi kawasan yang nyaman untuk pariwisata dan ekonomi lokal,” kata Puspo.

Lahan milik Puspo terletak di sisi utara Kali Pepe di kawasan Desa Gagak Sipat, Ngemplak, Kabupaten Boyolali, seluas 4.000 meter persegi dan akan diperluas menjadi 1,5 hektar.

Negara ini telah menjelma menjadi destinasi wisata kuliner baru. Ada tempat parkir yang cukup luas, kemudian tempat kuliner yang menghadap ke sungai.

Source: joglosemarnews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button