Masjid Agung Sheikh Zayed: Pusat Studi Islam dan tujuan wisata religi - WisataHits
Jawa Tengah

Masjid Agung Sheikh Zayed: Pusat Studi Islam dan tujuan wisata religi

RADARSOLO.ID – Keberadaan Masjid Agung Sheikh Zayed disambut antusias oleh warga kota Bengawan. Harapannya tidak hanya menjadi pusat kajian Islam tetapi juga menjadi destinasi wisata religi.

Wahyuningsih, 44, mengaku takjub melihat keindahan masjid agung yang baru saja diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia dan Presiden Uni Emirat Arab.

Warga asli Banjarsari ini sengaja datang pagi-pagi sekali agar bisa menyaksikan seluruh prosesi peresmian masjid. Harapan ini akhirnya terwujud, setelah diresmikan sekitar pukul 08.00 WIB, ratusan warga langsung masuk ke area luar masjid untuk menikmati kemegahan masjid yang dimaksudkan menyerupai Masjid Putih UEA.

“Luar biasa, mewah, keren dan spektakuler. Saya datang dari pagi karena ingin melihat peresmian,” ujarnya.

Ia berharap masjid agung bisa menjadi destinasi wisata baru di utara Solo dan pusat kajian Islam di Kota Bengawan. Juga membayangkan suatu saat masjid akan dilengkapi dengan area yang dapat dimanfaatkan oleh para pelaku UMKM sehingga manfaatnya lebih besar dan lebih dirasakan oleh masyarakat.

“Semoga bisa menjadi destinasi wisata dan Islamic center Solo. Ada perpustakaan dan ada juga tempat untuk mendukung UMKM,” harapnya.

Pengunjung lain, Ismail, 44, mengungkapkan hal senada.Meski tak sempat menyaksikan pelantikan, warga Kalteng yang sedang menumpang angkutan Habib Ali bin Muhammad Al-Habsy sengaja mampir usai mendengar kabar tersebut. menerima bahwa ada masjid baru di utara Solo.

“Saya sebenarnya ke Solo untuk mengikuti kegiatan Haul Habib Ali. Kemudian kami mendapat pesan ini segera setelah kami datang. Penasaran lihat tempatnya,” jelasnya.

Meski diresmikan oleh Presiden, masjid ini tidak bisa berfungsi secara normal. Pasalnya, mereka masih menunggu serah terima resmi dari pihak kontraktor dan Kedutaan Besar Uni Emirat Arab.

Wakil Ketua Harian Masjid Raya Sheikh Zayed KH Abdul Karim mengatakan, tidak ada kegiatan ibadah resmi dan tidak ada jadwal kunjungan wisata religi setelah peresmian.

“Saya masih menunggu kontraktor dan kedutaan untuk menyerahkan proyek terlebih dahulu. Jadi masih tutup (untuk umum) dan belum ada kunjungan. Kontraktor butuh waktu untuk menyelesaikan pekerjaannya,” kata menteri yang akrab disapa Gus Karim usai pelantikan kemarin.

Secara terpisah, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengatakan kontraktor masih membutuhkan tambahan waktu untuk menyelesaikan tahap penyelesaian Masjid Raya Sheikh Zayed. Di masa depan, Masjidil Haram tidak lagi berfungsi secara normal.

“Peresmian masjid dipercepat, jadi ada beberapa hal yang perlu dilakukan. Sebenarnya sebagian besar pekerjaan sudah selesai, tapi tunggu dulu Diploma awalnya ya,” kata Gibran. (ves/roti/bendungan)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button