Lihat kompleks candi Kayen Pati dan saksikan kedatangan peradaban Hindu di Jawa - WisataHits
Yogyakarta

Lihat kompleks candi Kayen Pati dan saksikan kedatangan peradaban Hindu di Jawa

Lihat kompleks candi Kayen Pati dan saksikan kedatangan peradaban Hindu di Jawa

Kekuatan

Ada peninggalan bangunan candi Hindu di Desa Kayen, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati. Candi yang ditemukan pada tahun 2009 ini dianggap sebagai awal datangnya peradaban India di Pulau Jawa.

Situs Pura Kayen berada di Dukuh Buloh, Desa Kayen. Untuk menuju lokasi, cukup jauh dari pusat Kota Pati, sekitar 20 kilometer atau sekitar 30 menit dengan mobil.

Untuk sampai ke lokasi pekarangan candi, pengunjung harus melewati jalan tanah. Lokasinya berada di tengah persawahan.

Masih banyak hutan jati di sekitar lokasi. Penduduk setempat mengetahui bahwa situs tersebut merupakan bagian dari Makam Kembar Jati atau Makam Ki Ageng Dharmoyono.

Kuil Kayen terletak di sebelah masjid. Tumpukan batu bata merah terlihat. Bangunan itu berada di dalam pagar. momen Detik Jawa Tengah Saat berdiri, pintu masuk ke kuil tertutup rapat.

Ada juga papan informasi di sebelah kuil. Segala sesuatu mulai dari sejarah penemuan hingga informasi tentang candi termasuk dalam situs warisan.

Candi ini terdiri dari dua struktur yang hanya kaki-kakinya saja. Diduga candi induk berukuran 5,9 m x 5,9 m dan candi pembantu berukuran 4,6 m x 2,7 m. Selain itu ditemukan pula antefiks, alas, umpak, batu andesit segi delapan, peralatan rumah tangga, batu bata berhuruf “sa” dan “ya”. ”, batu bata peripih, uang kepeng dan arca Siwa Mahakala. .

Ditemukan pada tahun 2009

Direktur Eksekutif Yayasan Bumi Miyono Nur Rochmat mengatakan, Candi Kayen yang juga dikenal sebagai Candi Miyono karena lokasi candi di Dusun Miyono. Menurut dia, candi itu pertama kali ditemukan saat membangun masjid di kompleks makam Ki Ageng Dharmoyono dan makam Empu Sombro.

“Omong-omong, tanah itu tanah kakek saya, lalu dia wakafkan, baru kemudian dilakukan pondasi masjid. Saat penggalian, dia menemukan batu bata besar yang masih berstruktur atau masih tersusun. Akhirnya saya tunda dulu. galian sudah bergeser ke utara. Rasanya tidak mau nabrak ternyata nabrak. Dilaporkan ke Dinas Kebudayaan Pati. Kemudian akhirnya ditindak lanjuti, dilaporkan ke Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala BP3,” terang Nur kebalikan Detik Jawa Tengah ditemui di rumahnya pada Jumat (2/9).

Menurut dia, temuan itu sudah dilaporkan ke Balai Arkeologi Yogyakarta. Kemudian, dari September 2009 hingga 2015, investigasi dilakukan. Menurut dia, Candi Pomahan ada di samping situs Candi Kayen, namun situs tersebut ditutup kembali karena berada di atas tanah milik warga.

“Kemudian dilakukan survei dan diputuskan bahwa batu-batu yang masih ditemukan di dalam tanah adalah benda cagar budaya. Akhirnya pada tahun 2009, mereka menerima kiriman untuk melapor ke Balai Arkeologi, dan pada September 2009, Balar bergabung dengan timnya,” jelas Nur.

“Akhirnya, hasil survei yang dilakukan pada September 2010 ini bisa diteliti. Kemudian mulai 2010, 2011, 2013 selama tiga tahun dan bagaimana sekarang. Dikembangkan ke barat tahun 2014-2015, ada situs Pohaman, ada struktur bata sekarang ditimbun karena tanahnya milik warga,” tambah Nur.

Dijelaskannya, sejumlah benda purbakala yang ditemukan antara lain antefix, alas tiang, umpak, batu andesit segi delapan, benda-benda rumah tangga, batu bata berhuruf “sa” dan “ya”, batu bata peripih, moneykepeng dan arca Siwa Mahakala. . Menurut dia, barang-barang yang ditemukan disimpan di masjid dan di rumahnya. Nur mengaku ada masalah dengan areal perkemahan karena tidak adanya dukungan dari Pemkab Pati.

“Komponennya terdapat di antara puncak candi, ada relief sulur, ada relief tumbuhan, ada posisi di atas pintu masuk segitiga besar, ada empat, ada juga gerabah. Permintaan dibuat untuk membuat area penyimpanan segera, ”katanya.

Lihat hasil penelitian situs web Kayen di halaman berikutnya.

Situs Candi Kayen terletak di Desa Kayen, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati, Jumat (2/9/2022).Situs Candi Kayen terletak di Desa Kayen, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati, Jumat (2/9/2022). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng

Source: www.detik.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button