Kunjungan wisatawan ke Pacitan menurun, itu penyebabnya - WisataHits
Jawa Timur

Kunjungan wisatawan ke Pacitan menurun, itu penyebabnya

TIMESINDONESIA, PACITAN – Sejumlah tempat wisata di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur sepi karena faktor cuaca ekstrim seperti hujan dengan intensitas sedang hingga lebat akhir-akhir ini.

Menurut petugas retaliasi tiket Pantai Klayar Sentot, jumlah kunjungan wisatawan domestik dan lokal relatif menurun dalam dua bulan terakhir. Ia mengatakan meski ada wisatawan yang datang, namun jumlahnya masih belum seperti yang diharapkan.

“Jumlahnya turun sekitar 30 persen. Biasanya sehari ada 200 pengunjung, sekarang sepi sekali,” ujarnya, Jumat (18/11/2022).

Pantai Klajar merupakan salah satu objek wisata pantai yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan baik dalam maupun luar daerah. Diduga ada masalah dengan terjadinya gempa megathrust, banjir dan tanah longsor, yang membuat wisatawan khawatir untuk pergi berlibur.

Namun, yang membuat orang enggan berlibur ke pantai adalah karena hujan dan angin kencang yang terjadi saat ini.

Strand-Klayar-2.jpgSentra kuliner dan warung di kawasan Pantai Klayar terlihat sepi, yang terjadi selama dua bulan terakhir, keluh para pedagang. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)

“Meski di sini aman, tidak ada tanah longsor dan banjir. Kalau hujan hampir tiap hari, mungkin wisatawan khawatir,” kata Sentot.

Tak hanya itu, akibat sepinya pengunjung di Pantai Klayar, ratusan pedagang di kawasan itu pun harus terdampak. Akibatnya, omzet harian mereka pun ambruk. mereka mengeluh.

“Kalau begini pembelinya tenang-tenang saja. Pendapatan juga turun ya mau buka terus,” kata Retno Utami, pemilik warung makan di Pantai Klayar, 38 tahun.

Sementara itu, seorang tukang ojek asal Pantai Klayar Suharno, 55 tahun, mengaku penghasilannya semakin tidak menentu. Belum ada peningkatan kuota one-off payment sejak tahun 2020.

Strand-Klayar-3.jpgPengemudi ojek di Pantai Klayar mengeluhkan pengunjung yang terlalu sedikit, dan penjualan mereka anjlok. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)

“Satu orang berharga 5.000 rupee. Masih ada orang yang menawar. Biasanya sehari mereka dapat Rp 100.000, sekarang tidak sebanyak itu,” ujarnya.

Selain itu, pengaruh cuaca ekstrem rupanya juga membuat objek wisata Pantai Watu Karung sepi. Sabtu-Minggu, pendapatan tarif tiket turun cukup drastis.

“Pada hari libur biasanya bisa menyetor Rp 4 sampai 7 juta. Sekarang berkurang 1 sampai 3 juta rupiah. Kalau hari biasa hanya Rp 200-300.000,” kata Ari, petugas pembalasan tiket Pantai Watu Karung kepada TIMES Indonesia.

Kondisi cuaca ekstrem di Kabupaten Pacitan yang hampir tuntas menyebabkan penurunan kunjungan wisatawan.

**)

Dapatkan update informasi harian terpilih dari TIMES Indonesia dengan bergabung di Grup Telegram Update TI. Caranya, klik link ini dan bergabunglah dengan kami. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button