Kota 1001 Goa - WisataHits
Jawa Timur

Kota 1001 Goa

Pacitan atau biasa dikenal dengan Kota 1001 Gua adalah sebuah kabupaten kecil di ujung barat daya provinsi Jawa Timur. Secara geografis, sebagian wilayah Pacitan merupakan pegunungan kapur yang merupakan bagian dari rangkaian Pegunungan Kidul. Kondisi daerah ini tidak cocok untuk pertanian.

Hasil pertanian utama di Pacitan adalah ubi kayu, cengkeh, kelapa dan porang yang baru dibudidayakan beberapa tahun terakhir. Ada pula kerajinan batu akik yang berpusat di daerah Donorojo yang sedikit banyak telah memberikan nilai penting bagi kota Pacitan.

Meskipun Pacitan adalah kota kecil, Pacitan adalah kota yang menarik wisatawan mancanegara, baik lokal maupun mancanegara. Kabupaten Pacitan terkenal dengan ragam tempat wisata dan budaya yang menarik.

Kekayaan alam dan estetika Pacitan sangat luar biasa dan memikat pengunjung. Wisata di Pacitan meliputi wisata pantai, wisata goa, wisata renang, wisata gunung dan lain-lain.

Pacitan merupakan kampung halaman Presiden RI ke-6 yang sukses menjabat selama dua periode, yakni Susilo Bambang Yudhoyono. Presiden SBY lahir dan besar di kota yang indah ini. Rumah masa kecil SBY yang memiliki kenangan tak terlupakan terletak di kawasan Barean, Desa Ploso Pacitan.

Pacitan dikenal memiliki destinasi wisata dengan keindahan yang sangat mempesona. Tur gua dan pantai di sepanjang pantai selatan dan langsung di Samudra Hindia adalah contohnya.

Pemandangan alam inilah yang menjadikan Pacitan sebagai destinasi dengan banyak wisata alam yang wajib dikunjungi. Kota ini dijuluki Kota 1001 Gua. Dimana terdapat salah satu goa terindah di Asia Tenggara dan juga goa lain yang tidak kalah indahnya.

Berikut 5 tempat wisata yang hits, indah, dan nyaman di Pacitan:

  1. Pantai Klayar

Pantai Klajar merupakan salah satu pantai hits yang selalu ramai dikunjungi wisatawan. Pantainya yang luas, bersih dan banyak bebatuan dengan bentuk yang unik menjadi daya tarik tersendiri dari pantai ini.

Pasang surut air laut juga unik di pantai ini, tidak ditemukan di pantai lain. Seruling Samudera adalah sebuah batu besar yang memiliki celah dan setiap kali gelombang besar membawa air masuk, air menyembur keluar dari celah dan membuat peluit seperti seruling.

  1. Goa Gong

Goa Gong merupakan salah satu ikon wisata Pacitan yang saat ini tersebar di seluruh dunia. Gua terindah se-Asia Tenggara ini terletak di Desa Bomo, Kecamatan Punung, Pacitan.

Keindahan goa yang dilengkapi iluminasi dengan lampu warna-warni menambah pesona stalaktit goa ini, membuatnya menyejukkan. Ornamen-ornamen tertentu pada goa ini dapat mengeluarkan suara, oleh karena itu dinamakan Goa Gong.

  1. Pantai Srau

Pantai Srau menjadi alternatif jika bosan berkemah di pegunungan. Pantai ini sangat cocok untuk berkemah karena tempatnya yang masih sepi dan luas. Keunggulan lain dari pantai ini adalah pasirnya yang putih dan bersih.

Kemudian air lautnya jernih dan anda bisa menikmati sunset dan sunrise disana. Pantai Srau terletak di Desa Candi, Kecamatan Pringkuku, Pacitan.

  1. sungai maron

Sungai Maron terletak di Desa Dersono, Kecamatan Pringkuku, Pacitan. Berlayar di Sungai Maron dengan perahu memberikan suasana seperti di Amazon. Tepian kanan dan kiri sungai dihiasi pepohonan rindang dan semak belukar yang indah.

  1. Pantai Kasaba

Pantai ini memiliki pemandangan yang mirip dengan salah satu pantai yang sangat populer di Indonesia yaitu Pantai Raja Ampat. Untuk menikmati pemandangan yang mirip dengan Pantai Raja Ampat, Anda harus mendaki bukit di sebelah pantai ini dengan melewati jalan setapak.

Sesampainya di puncak bukit anda disuguhi pemandangan yang cukup keren yaitu beberapa pulau kecil di tengah laut. Pantai ini terletak di Desa Watukarung, Kecamatan Pringkuku, Pacitan.

Selain beragam tempat wisata yang menakjubkan, Pacitan juga memiliki beragam seni budaya khas yang menarik wisatawan. Bahkan, 3 di antaranya telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh Kementerian Kebudayaan dan Kebudayaan RI. Berikut 3 seni budaya khas Pacitan:

  1. Wayang Beber (Desa Gedompol, Kecamatan Donorojo)

Disebut Wayang Beber karena berbentuk daun yang dibentuk menjadi tokoh-tokoh dalam cerita, baik Mahabharata maupun Ramayana.

Wayang Beber ditetapkan sebagai salah satu warisan budaya bangsa karena nilai budaya dan kesakralan yang dikandungnya. Salah satu dalang kontemporer Wayang Beber Sakabendino (WBS) juga memperkenalkan kesenian ini ke negeri Sakura atau Jepang.

  1. Kethek Ogleng (Desa Tokawi, Kecamatan Nawangan)

Nama Kethek Ogleng berasal dari nama hewan yaitu kera dalam bahasa Jawa sedangkan Ogleng berasal dari suara gamelan yang berbunyi Gleng-Gleng.

Untuk lebih meningkatkan pelestarian seni budaya Kethek Ogleng di Pacitan, Sanggar Condro Wanoro yang dipimpin oleh Bapak Sukisno juga sering mengadakan latihan rutin yang melibatkan para pelajar di Desa Tokawi Kecamatan Nawangan.

  1. Ceprotan (Desa Sekar, Kecamatan Donorojo)

Upacara adat Ceprotan diawali dengan prosesi buah kelapa muda yang digunakan sebagai alat “sembur” menuju tempat berlangsungnya upacara yang biasanya berupa lapangan.

Kelapa ini ditempatkan di keranjang anyaman bambu dan dibawa oleh pemuda setempat. Puncak acara Ceprotan berlangsung pada sore hari saat matahari terbenam, diawali dengan tarian surup atau sunset.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button