Kemacetan di pasar Cikereteg, Bogor, hampir 2 km. Ada alternatif lain? - WisataHits
Jawa Barat

Kemacetan di pasar Cikereteg, Bogor, hampir 2 km. Ada alternatif lain?

URBANJABAR.COM – Bogor, 27 Agustus 2022. Seperti diketahui, KTT tidak akan pernah lepas sebagai tempat hiburan bagi masyarakat, khususnya Jakarta. Kini tempat di bawah puncak, yakni Mega Amandemen Pancawati, menjadi tujuan cadangan untuk menghindari pembukaan dan penutupan rute.

Kehadiran rumah makan atau penginapan yang dikelilingi pepohonan jati atau pemandangan pegunungan menjadi daya tarik tersendiri bagi warga di luar Bogor. Ditambah lagi dengan tidak harus mendaki ke puncak jalan setapak yang buka dan tutup selama berjam-jam.

Warga Jakarta yang melihat-lihat akan beralih ke kawasan tersebut, meski masih menyebabkan kemacetan panjang hampir 2 km.

Antrean kendaraan yang panjang ini tidak sepanjang Peak Lane, namun mengingat sedikitnya jumlah jalan yang padat. Jalur yang dibuat cukup untuk menutupi jalan dari tol Bocimi hingga pertigaan Cikereteg.

Kemacetan dari pasar Cikereteg ke pintu masuk tol Bocimi (dokumen pribadi/Mala Armelia)

Menariknya, kejadian ini tidak hanya terjadi di akhir pekan, saat kemacetan berlangsung dari tanggal 25 hingga pertengahan bulan.

Tidak bisa dipungkiri para pemudik memasuki pasar Cikereteg yang saat ini sering didatangi kendaraan dengan plat nomor berbeda. Melihat hal tersebut, warga setempat sebagian mengubahnya menjadi peluang bisnis baru.

Namun tak sedikit yang mengeluhkan kemacetan panjang akibat kepadatan kendaraan. “Kami warga sini, gangnya hanya 100 meter, bisa satu jam di sini, Mba.” Keluh kesah warga Cikereteg yang tak mau disebutkan namanya saat dimintai keterangan di tengah antrean kendaraan.

“Sayangnya bus heseh arek bikin supir teh (Sulit bekerja sebagai sopir).” Kata seorang satpam sambil mengawasi jalan.

Penjaga mengatakan itu adalah hiburan khusus baginya karena ada sesuatu untuk ditampilkan, tetapi ketika kendaraan melewatinya atau ada asap, itu membuatnya kesal karena situasi jalan yang sempit.

Seorang tukang ojek bernama Asep tertawa ketika ditanya apakah ada alternatif lain kawasan wisata yang membuat jalan ini begitu ramai. “Di sana-sini macet.” jawabnya setelah tertawa.

Angkot terjebak macet (KTP/Mala Armelia)

Di road map menuju Pancawati, Megamending, Ciawi hanya 2 jalan. Biasanya jalan ini menjadi satu-satunya tujuan para pemudik karena kawasan Tapos, meski tidak sepadat Cikereteg, masih memiliki jalur kendaraan yang panjang dan jarak yang lebih jauh.

“Anda dapat berkendara melalui Tapos, kemacetan lalu lintas oge aya cipili (ada juga macet parah).” lanjut Asep setelah diam-diam memperhatikan truk yang menghalangi jalan.

Selain mobil di luar Bogor, truk dari berbagai pabrik juga melintas, tidak hanya di jalan utama, tetapi juga di kawasan dalam Cikereteg, truk masih bisa masuk karena mengambil material dari pusat pabrik.

Sebagai alternatif kemacetan, perusahaan air minum dalam kemasan yang berbasis di Tapos menyewa lahan untuk memarkir kendaraannya saat kemacetan berkepanjangan.

Untuk kendaraan roda dua, kemacetan bisa dihindari dengan berkendara melalui kecamatan Cibedug atau Cimande, sedangkan mobil menjadi satu-satunya pilihan karena jalur Cikereteg di sebelah Tapos.

Saat ini setidaknya ada lebih dari 100 kendaraan roda empat yang mengantri di pertigaan Cikereteg, kemacetan diperkirakan akan hilang secara bertahap pada pukul 21.00 WIB.***

Source: www.urbanjabar.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button