Karya seni NFT digital disajikan kepada komunitas yang mendukung Desa Metaverse - WisataHits
Jawa Tengah

Karya seni NFT digital disajikan kepada komunitas yang mendukung Desa Metaverse

Sumber foto: Kurniawati/elshinta.com.

Elshinta.com – Karya seni digital non-ungible (NFT) Maitribala diluncurkan ke publik di Borobudur Car Free Night. NFT ini menampilkan balet Maitribala yang diangkat dari relief Candi Borobudur karya H Lukman Fauzi. NFT ini dijual ke publik untuk menggalang dana untuk pembangunan Meta Village, sebuah proyek untuk membuat Metaverse Village di Borobudur.

Kepala Pusat Tari Sasana Aji Desa Borobudur, Lukman Fauzi mengatakan Maitribala merupakan cerita Jataka yang terdapat pada relief di Candi Borobudur. “Kita tahu bahwa Jataka ini adalah kumpulan cerita lampu Buddha yang menceritakan seorang raja yang mengorbankan dirinya untuk rakyatnya. Dia rela dimakan Butho untuk melindungi rakyat, tapi anehnya dia bisa hidup kembali karena kebaikannya yang dengan ikhlas mengorbankan diri,” katanya seperti dilansir Staf Elshinta, KurniawatiSenin (22/8).

Ia mengatakan, cerita Jataka kemudian diadaptasi menjadi tari Maitribala yang produksinya didukung oleh Balai Konservasi Borobudur, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Alhasil, karya Maitribala diwujudkan dalam karya seni digital NFT. Dalam produksinya, kami adalah Borobudur Digital Community dan Kemendesa PDTT Smart Village.

“Karya digital Maitribala bertujuan untuk membawa pelajaran sejarah kepada generasi milenial yang akrab dengan karya digital. Karya seni digital ini dipersembahkan kepada masyarakat untuk menggalang dana bagi pembangunan Meta Village,” ujarnya.

Penasihat Bisnis NFT dan Meta Desa yang juga salah satu pendiri Meta Village, Eko Joko Saksono mengatakan bahwa karya seni digital NFT ini merupakan sesuatu yang baru bagi masyarakat. NFT ini menggunakan teknologi berbasis blockchain populer yang disebut web generasi ketiga dengan properti data informasi terdesentralisasi. Sedangkan web generasi kedua menghasilkan platform seperti Gojek, Tokopedia, Bukalapak dengan karakteristik data informasi yang terpusat.

“Sederhananya, pembeli Maitribala NFT menerima sertifikat atau dalam sistem blockchain biasanya disebut sebagai kontrak pintar. Sertifikat yang berupa nomor unik 40 digit, tidak dapat digandakan dan dicuri, maka NFT Maitribala dalam proyek meta-village ini adalah bukti kepemilikan saham yang akan menerima dividen atau bagi hasil untuk tahun-tahun mendatang. ” dia berkata.

Menurutnya, NFT Maitribala merupakan properti NFT, sehingga bukan sekedar kumpulan karya digital, namun memiliki nilai guna sebagai pemilik atau pemilik proyek meta-village. Pada fase pertama, 1.000 NFT dirilis yang sekarang tersedia untuk dibeli di pasar Opensea NFT global.

“Tujuan kami adalah melepaskan 10.000 properti NFT untuk penggalangan dana untuk pengembangan meta-village. Untuk 1.000 pemilik NFT kedua, kami akan bekerja sama dengan jaringan NFT global dari India, yang masih dalam persiapan untuk menyelesaikan kolaborasi,” katanya.


Ia melanjutkan, informasi lengkap tentang Meta Village dan Maitribala NFT tersedia di www.desameta.com yang baru saja mendarat di landing page. Kedepannya, platform ini akan diperluas menjadi pasar NFT ketika ekosistem dan komunitas sudah mulai berkembang.

Pendiri Meta Village yang juga Duta Desa Pintar Digital Kemendesa PDTT Sholahuddin AA mengatakan, proyek Meta Village merupakan cara menarik investasi global untuk membangun Desa Borobudur. Di Desa Borobudur sebagai pilot project pengembangan Smart Village atau Desa Pintar Kemendesa PDTT, proyek ini merupakan implementasi dari Smart Economy.

“Investasi global berbasis digital masih terbuka lebar, sehingga kami mengambil kesempatan ini untuk membangun desa. Dengan masuknya investasi global ke desa, hal ini akan mendorong perekonomian desa melalui para bumdes dan juga ekosistem ekonomi seperti UMKM dan pelaku pariwisata,” ujarnya.

Proyek ini, lanjutnya, mengikuti kompetisi startup berbasis teknologi blockchain yang diselenggarakan oleh jaringan blockchain terbesar di dunia, Solana. Nama kompetisinya adalah Solana Summer Camp Online Hackathon, sebuah desa meta yang bersaing dengan startup global berbasis blockchain.

Menurutnya, meta-village akan dikembangkan dalam dua bentuk, yakni real dan virtual. Realitanya adalah membangun desa wisata baru yang menempati lahan lengkung desa Borobudur seluas 6.000 meter persegi. Di tempat ini akan dibangun tempat wisata yang unik dengan konsep lingkungan yang berkelanjutan. Sementara itu, proyek virtual menciptakan perwujudan metaverse meta-village yang dapat diakses oleh pemilik NFT Maitribala.

“Kami juga telah melakukan pembicaraan dengan Universitas Katolik Soegijopranata (Unika) Semarang untuk mengembangkan metaverse. Semoga segera ada proyek kerjasama untuk mengembangkan proyek Desa Meta Borobudur,” imbuhnya.

Source: elshinta.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button