Kapal Pesiar MV Ocean Odyssey tak mau bersandar di Sumenep karena gelombang tinggi dan membawa 124 wisatawan AS
Fauzi mengatakan ada beberapa destinasi wisata yang menjadi langganan wisman. Di antaranya Museum Keraton Sumenep, Pulau Giliyang dan Gililabak, serta Pantai Lombang.
“Mereka juga mengunjungi kerajinan batik dan keris di Sumenep,” tambah bupati yang identik dengan Blangkon itu.
Dia mengatakan sekitar 32 kapal pesiar mengunjungi wilayahnya sepanjang tahun 2018. Para turis tersebut berasal dari berbagai negara, seperti Prancis, Jerman, dan Amerika Serikat. Sayangnya, kunjungan wisatawan mancanegara menurun akibat pandemi Covid-19.
“Kalau kemarin kita mulai terpisah. Ini mereka datang berkelompok,” ujarnya.
Untuk mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara, Bupati Fauzi mengaku telah melakukan sejumlah terobosan. Diantaranya adalah dengan menggenjot promosi keindahan alam dan budaya di Sumenep, menyusun calendar of event berbasis Panthelix dengan membangun sejumlah fasilitas hunian seperti hotel bintang lima di Sumenep.
“Kami memberikan informasi agar mereka bisa mengunjungi tempat-tempat wisata yang ada di wilayah Sumenep,” ujarnya.
Fauzi pun mempromosikan wisata Sumenep dengan sejumlah lagu ciptaannya. Dengan menggandeng musisi lokal, politikus PDIP ini menciptakan lagu yang menceritakan keindahan dan keunikan budaya di Sumenep.
Fauzi mengatakan, Kabupaten Sumenep juga memiliki segitiga emas yang menyuguhkan pemandangan memukau. Diantaranya adalah Pulau Gili Labak, Pulau Giliayang dan Pantai Lombang.
Source: news.google.com
