Exit Tol Solo Jogja digunakan untuk mempromosikan produk UMKM

Sumber foto: Wiwik Endarwati/elshinta.com.

Elshinta.com – Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Klaten, Jawa Tengah memanfaatkan peluang pintu keluar tol Solo – Jogja dengan menawarkan produk lokal berkualitas dengan paket wisata. Seperti yang dilakukan warga Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom, Ariyo Hantoro (35).

Aryo yang juga seorang pelaku UMKM pengolah singkong ini mengatakan, keberadaan gerbang tol yang akan dibangun di Ngawen membuat jarak tempuh dari Solo dan Jogja ke Klaten hanya 10 menit, sehingga menjadi peluang baginya untuk menawarkan wisata edukasi singkong.

“Yang jelas ini sangat menguntungkan dan membuka peluang bagi warga sekitar perlintasan tol, termasuk kami di Yatinom. Lagi pula jarak dari pintu tol ke desa Anda sangat pendek, ”katanya seperti dilansir Kontributor Elshinta, Wiwik Endarwati, Selasa (26/7).

Ariyo yang menggeluti usaha pengolahan singkong sejak 2006 ini menambahkan, pihaknya akan mengajak anak-anak sekolah berwisata untuk belajar menanam singkong dan mengolahnya menjadi makanan.

“Selain itu, agar mereka menikmati beternak sejak muda, desa kami memiliki potensi peternakan dan bisa berwisata naik sapi karena di sini sudah ada komunitasnya,” jelasnya.

Sementara itu, Miseran, Kepala Desa Mranggen, mengungkapkan pihaknya telah menerima SK Bupati sebagai Desa Wisata Rintisan. Desa Mranggen memiliki sejumlah potensi yang dapat dikembangkan menjadi destinasi wisata.

Pihaknya juga telah bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk mengembangkan pariwisata di desanya.

“Nanti akan dibangun bertahap sesuai masterplan dengan dana desa. Desa Mranggen memiliki mata air Gotan yang kaya akan mineral dan dipercaya memiliki kemampuan untuk menyembuhkan luka baru, ada juga jembatan yang merupakan peninggalan Belanda dan panji Kroman,” ujarnya.

Source: elshinta.com