Eksotisme Air Terjun Dlundung Trawas, Dipercaya Tempat Suci Zaman Kerajaan - WisataHits
Jawa Timur

Eksotisme Air Terjun Dlundung Trawas, Dipercaya Tempat Suci Zaman Kerajaan

mojokerto

Air Terjun Dlundung di Trawas, Mojokerto memiliki sejumlah ciri khas. Air terjun ini tidak hanya memiliki panorama yang menyejukkan, tetapi juga dianggap sebagai tempat khusus pada zaman kerajaan.

Salah satu warga asli Ketapanrame, Kasno (49), meyakini Air Terjun Dlundung merupakan tempat suci bagi Majapahit pada zaman Kerajaan Singosari. Menurutnya, di atas air terjun ini terdapat makam Pandawa lima.

Jika Anda berjalan kaki dari air terjun, dibutuhkan waktu 2 jam untuk mencapai makam.

Kasno mengungkapkan, di areal makam Pandawa Lima terdapat batu semar dan undakan batu yang tingginya sekitar 100 meter. Tangga tersebut terdiri dari 141 anak tangga batu dengan lebar sekitar 1 meter.

Di puncak anak tangga batu terdapat sisa-sisa bangunan kuno berupa balok-balok batu yang disusun melingkar. Ia percaya bahwa tempat ini adalah tempat para prajurit kerajaan bersemedi untuk menimba ilmu tentang Kanuragan.

Pemandangan alam di air terjun Dlundung TrawasPemandangan alam di air terjun Dlundung Trawas Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim

“Air terjun ini digunakan untuk mandi pada zaman Singosari dan Majapahit. Prajurit kerajaan, setelah selesai ilmu Kanuragan, turun ke air terjun untuk mandi,” kata Kasno, Jumat (9/2/2022).

Hingga saat ini, kata Kasno, makam Pandawa Lima di atas Air Terjun Dlundung masih menjadi tempat bersemedi dengan berbagai tujuan. Mereka berasal dari Banten, Temanggung, Banyuwangi, Mojokerto, Sidoarjo dan Surabaya. Ia biasa menemani tamu yang ingin bertapa.

“Saat ini orang jarang bermeditasi, hanya orang-orang tertentu yang naik ke atas. Kami tidak tahu tujuan mereka, kami tidak tahu hati orang-orang,” tambahnya.

Kasno mengatakan Air Terjun Dlundung dikunjungi wisatawan pada tahun 1980. Saat itu, pengunjung belum seramai sekarang. Akses jalan menuju air terjun belum dibangun. Yakni berupa jalan setapak yang sering digunakan warga sekitar untuk mencari kayu bakar dan rumput untuk pakan ternak.

“Tahun 2000-an mulai ramai. Sekitar tahun 2012 dikelola bersama dengan Perhutani, Disbudporapar, Dishub dan pemerintah desa Ketapanrame. Masyarakat juga membuka lapak dengan menyewakan tempat kepada Perhutani,” jelasnya.

Nikmati kesegaran alam di air terjun Dlundung Trawas. Baca halaman selanjutnya!

Source: www.detik.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button