Ekosistem Pangsi dan Logistik Kendalikan Inflasi di Jawa Barat - WisataHits
Jawa Barat

Ekosistem Pangsi dan Logistik Kendalikan Inflasi di Jawa Barat

Bisnis.com, JAKARTA – Penerimaan TPID Award 2022 menegaskan pengakuan pengendalian inflasi di Jawa Barat, khususnya oleh Program Tani Milenial.

Pencapaian ini juga tidak terlepas dari penerapan “strategi 4K” (harga terjangkau, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif) oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).

Seperti daerah lain, Jawa Barat terus menghadapi tekanan inflasi yang mencapai tingkat tahunan tertinggi (4,94% yoy) dalam 3 tahun terakhir pada Juli 2022. Telur, tomat dan beberapa komoditas lainnya menjadi penyebabnya. Padahal, cabai merah dan bawang merah telah menjadi kontributor yang konsisten sejak awal tahun, selain minyak goreng dan bahan bakar rumah tangga.

Ada dua faktor yang berkontribusi terhadap hal ini. Pertama, dari sisi penawaran, berupa keterbatasan pasokan akibat inefisiensi biaya distribusi dan anomali cuaca, disertai ekspektasi masyarakat terhadap kenaikan harga komoditas akibat kenaikan harga BBM. Kedua, dari sisi permintaan, terjadi peningkatan permintaan seiring dengan pulihnya mobilitas masyarakat yang berdampak pada peluncuran sektor perdagangan dan pariwisata.

STRATEGI UNTUK MENANG CEPAT

Menyikapi kondisi tersebut dan berpedoman pada strategi 4K, telah disepakati “Road Map Pengendalian Inflasi 2022-2024” di tingkat provinsi dan di 27 kabupaten/kota di Jawa Barat. Peta jalan tersebut menunjukkan berbagai program mercusuar inovatif dalam strategi jangka pendek untuk memberikan hasil langsung (quick wins) dan strategi jangka menengah dan panjang untuk penguatan struktural.

Strategi Quickwins didorong oleh Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) melalui (1) operasi pasar, (2) subsidi pendanaan, harga dan biaya pengiriman untuk komoditas tertentu, (3) penguatan pertanian perkotaan, dan (4) himbauan untuk Pengeluaran dan konsumsi yang bijak serta penguatan peran Satgas Pangan. Strategi tersebut diperkuat dengan (1) penelusuran produksi dan kebutuhan pangan aktual, (2) pemantauan harga pangan, dan (3) pemberian subsidi pakan ternak, khususnya unggas, dan dukungan benih hortikultura.

Di sisi strategi struktural, Jawa Barat melakukan (1) perluasan kerjasama antar daerah (KAD) di dalam dan antar provinsi, (2) pemenuhan kepedulian UMKM dan pondok pesantren, (3) peningkatan implementasi teknologi, (4) kampanye substitusi konsumsi pangan ke belahan dunia lain, produk olahan, (5) efisiensi pola distribusi, dan (6) perluasan dan kemudahan akses pembiayaan bagi pelaku usaha terkait.

Lantas apa istimewanya mengingat provinsi lain juga menerapkan strategi serupa?

Pertama, pendekatan yang terintegrasi dan komprehensif melalui pembentukan ekosistem yang terintegrasi. Di sini, Bank Indonesia memperkenalkan ekosistem pangan terpadu (“ekosistem Pangsi”) di seluruh Jawa Barat. Karena makna literalnya adalah sandang dalam khasanah adat Sunda, ekosistem Pangsi berupaya mencakup berbagai komponen ketahanan pangan dari hulu hingga hilir, mulai dari budidaya, pengolahan hingga titik akhir penjualan bahan baku dan turunannya.

Ekosistem Pangsi berupaya menerapkan teknologi di sisi produksi seperti intelligent farming dan fishing yang terintegrasi dengan Internet of Things, di sisi pasca produksi seperti teknologi pangan olahan, packhouse dan cold logistics, serta pemasaran melalui e-commerce, serta seperti di sisi pembayaran dan Pendanaan seperti teknologi layanan perbankan digital. Ekosistem ini inklusif karena tidak hanya mencakup petani dan pedagang tetapi juga pesantren yang memiliki unit usaha terkait, kelompok subsisten dan desa wisata. Salah satu contohnya adalah proyek Sukabumi yang digagas oleh Bank Indonesia dan Pemerintah Kota/Kabupaten Sukabumi.

Mengingat ketahanan pangan dipengaruhi oleh efektivitas biaya distribusi, BI di Jawa Barat bekerja sama dengan pemerintah daerah dan pelaku ekonomi untuk mengidentifikasi alternatif sistem logistik yang efisien.

Pada kesempatan ini, PT POS Indonesia dan PT POS Logistik tampil dengan layanan Middle-Mid-Delivery dan PT KAI dengan layanan KALOG. WJIF 2022 juga merupakan jalur menuju West Java Investment Summit (WJIS) 2022, yang akan menampilkan berbagai proyek investasi potensial dengan tema besar ketahanan pangan dan energi terbarukan, yang pada gilirannya mendukung keberlanjutan pemulihan ekonomi daerah.

Sinergi dan kolaborasi melalui inovasi produk unggulan menjadi kekuatan pengendalian inflasi di Jawa Barat. Alhasil, bermunculan juara-juara lokal seperti Rizal-Eptilu dari Garut dan Ujang-Tricipta dari Bandung, yang terus didorong untuk menjadi panutan bagi generasi muda lainnya.

Pengembangan model bisnis untuk berbagai ekosistem pertanian pangan yang terintegrasi dan langkah-langkah inovatif lainnya akan lebih diperluas untuk mendorong stabilitas harga, ketahanan pangan, inklusi ekonomi dan kemakmuran dengan meningkatkan daya beli masyarakat. Demi Jawa Barat Juara, demi NKRI yang sejahtera.

Lihat berita dan artikel lainnya Berita Google

Tonton video yang dipilih di bawah ini:

Konten Premium Nikmati konten premium untuk informasi lebih dalam Login / Daftar

Source: ekonomi.bisnis.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button