Dispar Bantul kesulitan mengejar destinasi wisata mancanegara
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Kunjungan wisman ke Kabupaten Bantul saat high season atau libur akhir tahun 2023 jauh dari target kali ini.
Bahkan Badan Pariwisata (Dispar) Bantul mengaku sulit menarik 10.000 wisman tahun ini.
Padahal sebelum pandemi Covid-19, rata-rata 50.000 wisman datang ke Bantul setiap tahun.
“Tahun ini masih sepi. Kita mencari 15.000 kesulitan, bahkan 10.000 kesulitan dalam setahun untuk mengalami pemulihan ini. Jadi masih sangat rendah,” kata Kepala Dispar Bantul Kwintarto Heru Prabowo, Jumat (30/12/2019). /2022).
Minimnya wisman tersebut diklaim karena wisman kesulitan berwisata ke Indonesia, khususnya ke wilayah DIY.
Baca Juga: Polres Bantul Sebut 5 Kecamatan Ini Kategori Tinggi Gangguan Ketertiban dan Ketertiban Masyarakat Tahun 2022
“Pasca pandemi Covid-19, yang datang ke Jogja, khususnya di Bantul, kurang lebih menurut perkiraan kami, hanya sekitar 10 sampai 15 persen yang datang untuk melakukan DIY. Jadi jumlahnya relatif tidak banyak. Jadi kalau di DIY misalnya 10.000 saja, mungkin kita dapat 1.000 sampai 1.500 saja,” jelasnya.
Minimnya kunjungan wisman ke Bantul juga disebut karena situasi ekonomi global yang saat ini sedang terpuruk.
Meski demikian, para pelaku pariwisata di Bantul tidak tinggal diam.
Mereka terus berinovasi dalam bentuk peningkatan pelayanan dan berbagai promosi wisata.
Kwintarto mengatakan wisatawan mancanegara lebih tertarik dengan destinasi yang berbau seni dan budaya.
“Mereka cenderung menyukai seni, budaya dan petualangan,” pungkasnya. (Tribunejogja.com)
Source: news.google.com
