Desa Wisata Saba Baduy, konsep wisata berbasis ekonomi kreatif - WisataHits
Jawa Barat

Desa Wisata Saba Baduy, konsep wisata berbasis ekonomi kreatif

LANGIT7.ID, Jakarta – Desa Wisata Saba Budaya Baduy merupakan salah satu desa wisata yang mengadopsi konsep pariwisata berkelanjutan dan berbasis alam, budaya dan industri kreatif. Desa wisata ini dikenal dengan potensi wisata yang tinggi dan ekonomi kreatif.

Keanekaragaman potensi tersebut membuat Desa Wisata Saba Budaya Baduy di Kabupaten Lebak, Banten masuk dalam peringkat 50 besar desa wisata terbaik dalam ajang Indonesian Tourism Village Award (ADWI) 2022.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menilai Desa Wisata Saba Budaya Baduy memiliki potensi wisata yang besar.

“Saya melihat begitu banyak potensi, mulai dari potensi budaya maupun potensi alamnya,” kata Sandiaga dalam keterangannya dikutip, Rabu (19/10/2022).

Desa berpenduduk 26.000 jiwa dan berada di ketinggian 300-600 MDPL ini memiliki kawasan perbukitan dan perkebunan yang sejuk dan asri. Kemudian potensi kerajinan dan kuliner ditopang oleh hasil alam.

Beberapa hasil alam tersebut antara lain anyaman bambu, madu dan gula aren, serta potensi fesyen seperti gelang kayu, tas jinjing dan pakaian kain khas suku Baduy.

Baca juga: Asyiknya Liburan di Cicalengka Dreamland, Destinasi Wisata Islami di Jawa Barat

“Produk industri kreatif di sini juga luar biasa. Saya pikir itulah semangat optimisme kita, dan saya pikir itu adalah sinyal kebangkitan kita pascapandemi. Tentunya protokol kesehatan harus ketat dan disiplin,” ujarnya.

Namun, Sandiaga mencatat, aksesibilitas desa wisata ini perlu ditingkatkan. Bersama pihak terkait, pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan aksesibilitas sehingga keberadaan Desa Wisata Saba Budaya Baduy berdampak luas, revitalisasi ekonomi dan terbukanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

“Saya sangat terharu karena ini desa pamungkas untuk menuntaskan kunjungan 50 desa wisata dan segera melaksanakan sebagian kebutuhan dan infrastruktur serta aksesibilitas yang belum mencukupi untuk meningkatkan pariwisata dan lapangan kerja,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya berharap Menparekraf dapat menjadi motivasi bagi masyarakat sekitar untuk terus berinovasi dan meningkatkan penciptaan lapangan kerja khususnya di bidang industri kreatif.

“Saya kira ini menjadi motivasi bagi kita semua untuk lebih baik lagi agar sektor pariwisata di Baduy dengan 12 pola tie-dye sudah memiliki hak kekayaan intelektual,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, branding Lebak Unique diharapkan dapat melestarikan budaya bagi generasi mendatang dan menciptakan lapangan kerja di industri kreatif.

(zhd)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button