Demokrat ajak keluarga TNI, Polri dan ASN turun ke jalan protes kenaikan harga BBM - WisataHits
Jawa Tengah

Demokrat ajak keluarga TNI, Polri dan ASN turun ke jalan protes kenaikan harga BBM

TEMPO.CO, jakarta – Sebagai bentuk protes terhadap kenaikan harga bensin atau minyak pemanas, Partai Demokrat kini membebaskan kadernya untuk berdemonstrasi, turun ke jalan. Hal ini sebagai tanggapan atas kenaikan harga BBM yang semakin membebani masyarakat di tengah situasi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih akibat pandemi Covid-19.

Anggota Dewan Pemenangan Pemilihan Umum (Bappilu) Anggota DPR dari Partai Demokrat, Kamhar Lakumani, mengumumkan bahwa pihaknya telah memecat Panitia Pelaksana dan anggota DPR dari partai berlogo Mercy Star.

“Sejak minggu kedua Agustus, DPP Partai Demokrat, khususnya Bappilu, telah menginformasikan kepada anggota Fraksi Partai Demokrat di DPR-RI, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota untuk mengambil langkah dan langkah,” kata Kamhar. kata dalam keterangan tertulis Rabu, 7 September 2022.

Selain menyampaikan penolakan tersebut di DPR, Partai Demokrat juga saat ini menyerukan kepada 514 pimpinan kabupaten/kota untuk menindak kenaikan harga BBM.

Kamhar mengungkapkan penolakan ini karena sandiwara partai elit seperti PDIP. Menurut dia, kenaikan harga BBM tidak tepat karena situasi saat ini tidak begitu mendesak.

“Kader tidak perlu menangis ketika berargumentasi menentang kenaikan harga BBM karena elit partai PDIP telah berperan merespons kenaikan BBM pada masa pemerintahan SBY yang ternyata ketika berkuasa memahami kenaikan harga BBM, tidak ada situasi nyata, mendesak, ketika pemerintah benar-benar peduli dengan rakyatnya,” katanya.

Kader Demokrat diminta mengundang keluarga TNI, Polri dan ASN untuk berunjuk rasa

Kamhar menjelaskan, semua kader bebas bergabung dengan rakyat untuk memprotes kebijakan tersebut. Bahkan jika memungkinkan, Kamhar mengirimkan kadernya untuk berdemonstrasi, mengajak keluarga TNI, keluarga Polri, keluarga PNS/ASN dan pihak lain untuk turun ke jalan dalam aksi damai.

Argumentasi bahwa APBN dibebani pajak terlalu berat sebenarnya masih jauh, menurut Kamhar, jika memang untuk rakyat. Hal ini dapat dilakukan dengan menggeser penggunaan anggaran untuk meninjau IKN dan infrastruktur yang tidak menjadi prioritas. Ini juga termasuk mengurangi kerugian anggaran pemerintah.

“Tetapi pemerintah mengambil jalan pintas dan cara mudah untuk memenuhi semua ambisinya dengan membebani rakyat. Menaikkan harga BBM untuk mengurangi beban APBN adalah langkah tercepat dan termudah, tapi sekaligus menunjukkan pemerintah tidak kreatif, tidak punya hati,” ujarnya.

Baca Juga: Dua Hari Setelah Jokowi Naikkan Harga BBM, Harga Sembako di Pasar Langsung Naik

Source: nasional.tempo.co

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button