Catatan! Tidak hanya SPKLU yang menjadi kunci sukses industri mobil listrik - WisataHits
Jawa Tengah

Catatan! Tidak hanya SPKLU yang menjadi kunci sukses industri mobil listrik

jakarta

Pemerintah Republik Indonesia ingin mempercepat elektrifikasi, berharap dapat menurunkan emisi gas buang, berbagai langkah dilakukan untuk memudahkan produsen memproduksi kendaraan ramah lingkungan. Bahkan SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) tidak cukup. Namun, satu hal yang tidak boleh dilupakan untuk membuka jalan bagi perkembangan industri kendaraan listrik, yaitu dari sisi akademis.

Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) juga mengambil sikap dengan terus mengajak akademisi untuk berperan dalam pertumbuhan industri kendaraan listrik.

Menurut TMMIN, kolaborasi “triple helix” berupa sinergi positif antara pemerintah, akademisi dan industri dapat menjadi solusi nyata untuk menumbuhkan industri kendaraan listrik untuk mencapai netralitas karbon yang merupakan tujuan nasional yang perlu dicapai pada tahun 2060. .

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Sebab, menurut TMMIN, target net-zero emission merupakan tantangan tersendiri yang tidak akan mudah dicapai tanpa kerjasama konstruktif dari semua pihak dan peran serta seluruh elemen masyarakat dalam upaya Indonesia dan dunia yang lebih bersih. Sehingga dapat dinikmati tidak hanya sekarang, tetapi berkelanjutan di masa depan.

“Membangun ekosistem hijau merupakan wujud nyata upaya pengurangan karbon sebagai musuh bersama,” kata Bob Azam, direktur external corporate Affairs, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) pada Seminar Nasional: 100 Tahun Terwujudnya Industri Otomotif Indonesia Net Zero Emission in Indonesia “Wisata Hijau dan Berkelanjutan di Bali menuju Net Zero Emission di Indonesia.”

Sebagai kelanjutan dari rangkaian kegiatan Seminar Nasional yang dimulai Mei lalu di Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang.  Toyota Indonesia kembali mendukung rangkaian seminar nasional tahap kedua dengan menggandeng civitas akademika Universitas Udayana (UNUD) Bali.Sebagai kelanjutan dari rangkaian kegiatan Seminar Nasional yang dimulai Mei lalu di Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang. Toyota Indonesia kembali mendukung rangkaian seminar nasional tahap kedua dengan menggandeng civitas akademika Universitas Udayana (UNUD) di Bali Foto: doc. TMMIN

Toyota Indonesia juga meyakini bahwa ekosistem hijau juga akan didukung oleh pengembangan sumber daya manusia, khususnya generasi muda di perguruan tinggi, yang akan berperan dan menjadi elemen penting. Ini juga merupakan inisiatif Toyota Indonesia untuk mendukung rangkaian seminar nasional di UNUD yang mengangkat isu ekosistem hijau dan penerapannya di Bali sebagai salah satu best practice dalam implementasi kendaraan elektrifikasi dengan menyasar enclave tertentu seperti memanfaatkan potensi yang dimiliki Bali. menjadi kawasan wisata.

“Kami bertujuan untuk mendukung pemerintah, civitas akademika dan industri untuk mengembangkan sistem mobilitas ramah lingkungan di Bali sebagai tujuan praktik terbaik bagi wisatawan hijau dengan menawarkan solusi teknologi kendaraan elektrifikasi lengkap yang mengadopsi strategi multi-arah dan menggabungkan emisi rendah. kendaraan seperti LCGC – dan mesin Flexy, HEV, PHEV, BEV dan FCEV, dan menawarkan konsep mobilitas baru sehingga semua lapisan masyarakat dapat berkontribusi untuk mengurangi emisi dalam mobilitas mereka,” tambah Bob.

Toyota Indonesia meyakini bahwa kehadiran era elektrifikasi di Indonesia sangat didukung oleh pengembangan sumber daya manusia sebagai elemen penting. Ini adalah awal dari rangkaian seminar nasional untuk mendukung upaya percepatan dan identifikasi kegiatan pengurangan karbon di setiap sektor potensial atau prioritas pemerintah melalui kerjasama dengan 7 perguruan tinggi nasional di Indonesia yang dilaksanakan di Universitas Diponegoro (UNDIP) dan kemudian Awal tahap kedua di Udayana Universitas (UNUD) ke tahap selanjutnya di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gajah Muda (UGM), Universitas Negeri Solo (UNS) dan Universitas Indonesia (UI).

Tantangan era elektrifikasi untuk membentuk ekosistem hijau membutuhkan kehadiran dan peran aktif generasi muda. Sumber daya manusia masa depan bangsa ini adalah para duta besar yang akan membuka jalan menuju ekonomi hijau, terutama yang akan dilatih dengan 50 spesifikasi dan keahlian baru di bidang ketenagalistrikan selama masa perkuliahannya. Sehingga, setelah lulus, SDM nasional bisa bersinergi membantu pemerintah mewujudkan Indonesia nihil emisi di masa depan, pungkas Bob Azam.

Tonton video “No MPV, ini mobil Toyota terlaris “Made in Indonesia” di luar negeri”.
[Gambas:Video 20detik]
(lt/dn)

Source: oto.detik.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button