Bunga Konsep Pecinan Jepang Ada festival kuliner di tempat parkir jalanan - WisataHits
Jawa Timur

Bunga Konsep Pecinan Jepang Ada festival kuliner di tempat parkir jalanan

SURABAYA – Untuk mempercantik kawasan kota tua di Jalan Kembang Jepun, pernak pernik khas Pecinan kembali dipasang oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota (DLH) Surabaya. Pasalnya, kawasan heritage nantinya akan dihidupkan kembali sebagai urat nadi pariwisata unggulan di Kota Surabaya.

Myrna Augusta Aditya Dewi, Kepala DLH City Decoration Kota Surabaya, mengatakan penambahan pernak-pernik di Jalan Kembang Jepun dimaksudkan untuk melengkapi Jalan Karet yang sebelumnya telah dipasangi sarana prasarana (Sarpras) untuk meramaikan Jalan Karet.

“Ya, ini untuk melengkapi jalan yang sudah terpasang sebelumnya, termasuk peletakan jalan Karet dan Kembang Jepun dengan persyaratan kawasan Pecinan,” kata Myrna, Selasa (12/7).

Partainya memasang 60 lampion akrilik, jumbai dan ornamen. Meski kedua jalan tersebut mengusung tema Pecinan, namun Jalan Karet dan Jalan Kembang Jepun memiliki konsep pengembangan yang berbeda.

“Ya, konsepnya berbeda. Jalan Karet memiliki bohlam dan lampu antik yang khas. Sedangkan Jalan Kembang Jepun lebih banyak berkonsep on street parking. Sehingga ballard tidak diberikan sebagai batasan. Namun akan dipasang lampion dan ornamen yang dibentangkan,” jelasnya.

Menurutnya, kedua tempat tersebut saling melengkapi dan memiliki ciri khas Pecinan yang kuat. Tak hanya itu, Myrna juga mengatakan akan ada festival kuliner di Kya-Kya Kembang Jepun.

Sesuai dengan janji Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat Festival Rujak Uleg. Kembang Jepun ini dihidupkan kembali. “Ada festival kuliner yang direncanakan di Kembang Jepun, jadi kami sedang menyelesaikan dekorasi di sana,” katanya.

Kepala Biro Kebudayaan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (DKKOP) Kota Surabaya Wiwiek Widayati mengatakan, untuk meningkatkan kesan sejarah di kawasan kota tua dan Tunjungan yang banyak terdapat bangunan tua dan cagar budaya, perlu dilakukan perbaikan dan pemanfaatan ruang tersebut. bangunan yang akan dilakukan. Terutama yang kosong atau tidak terpakai. Seperti yang digunakan untuk kafe dan sebagainya.

“Kami pasti akan menggunakannya untuk mendukung bangunan di kota tua. Itu adalah hantu. Jadi kita jaga,” kata Wiwiek.

Penataan bangunan yang terdaftar termasuk cerobong asap, susunan grafis. Karena penataannya berdasarkan desain dan segmen historisnya. “Yah, belum siap segera, tapi sedikit demi sedikit akan dimulai tahun ini. Jadi kota tua, dari sejarah ada segmen. Ada Chinatown, Eropa, Melayu, ada Arab,” jelasnya.

Kepala Bea Cukai Cantian Muhammad Januar Rizal mengatakan pihaknya akan fokus di Jalan Karet dulu untuk menjadikan Jalan Karet sebagai Romance Tour kedua. Namun nantinya akan diperluas ke Flower Japan.

“Pada akhirnya kita akan pergi ke Flower Japan. Masyarakat bisa menikmati wisata Jalan Karet yang terintegrasi dengan Kya-Kya Kembang Jepun secara bersamaan,” kata Rizal. (rmt/saja)

Source: radarsurabaya.jawapos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button