Bukit Pawuluhan, Bumi Perkemahan Terkeren di Pekalongan - WisataHits
Jawa Tengah

Bukit Pawuluhan, Bumi Perkemahan Terkeren di Pekalongan

Bukit Pawuluhan adalah tempat perkemahan paling keren di Pekalongan dan menjadi tujuan para pemanjat tebing jika ingin berkemah bersama komunitasnya.

Kabupaten Pekalongan sendiri memiliki beberapa tempat perkemahan yang bisa dituju, beberapa di antaranya adalah:

Beberapa tempat perkemahan di atas memiliki karakteristik dan keistimewaan yang berbeda-beda tergantung dari pilihan pendaki yang mencari suasana camping seperti apa.

Berikut beberapa tempat wisata yang ditawarkan Pawuluhan Pekalongan yang bisa dijadikan referensi wisata camping akhir pekan ini.

Objek wisata Bukit Pawulusan

1. Perkemahan yang luas

perkemahan yang luasperkemahan yang luas. Google Maps. Sumber: Dariman Iman

Salah satu kelebihan Bukit Pawuluhan adalah bumi perkemahannya yang luas, bisa menampung banyak tenda, bahkan sampai sepuluh tenda.

Disepanjang Jalur Bukit Pawuluhan bisa dijadikan tempat untuk mendirikan tenda, bahkan bukit ini pernah ramai dikunjungi pengunjung di masa-masa awal pandemi COVID-19.

Situasi yang memaksa kita untuk melakukan segalanya dari rumah, bahkan ruang gerak kita terbatas. Ditambah tempat-tempat wisata ditutup karena itu.

Bukit Pawuluhan merupakan tempat yang paling cocok untuk menyegarkan diri sejenak dan menghilangkan rasa sesak dan bosan dengan menikmati keindahan panorama lukisan Tuhan yang menakjubkan.

lihat juga: air terjun lawe petungkriyono

2. Negeri di atas awan

Tanah di atas awanTanah di atas awan. Google Maps. Sumber: ID Misteri

Bukit Pawuluhan berada di ketinggian sekitar 1.176 meter di atas permukaan laut (meter di atas permukaan laut), sore dan pagi hari akan memberikan pemandangan yang sangat menakjubkan.

Lautan awan akan menghiasi pemandangan Bukit Pawuluhan, daratan di atas awan adalah kalimat yang tepat untuk menggambarkan keadaan. Hingga banyak pendaki yang mengabadikannya dalam sebuah foto atau video.

3. Matahari terbit dan terbenam yang indah

Berbicara tentang panorama di Bukit Pawuluhan memang tidak bisa dipungkiri, pemandangan hijau selalu menjadi pemenangnya. Dan kedua yang paling banyak diburu adalah keindahan sunrise dan sunset.

Pendaki biasanya memulai perjalanan pada sore hari agar bisa menikmati sunset sesampainya di puncak. Panorama kedua keajaiban alam ini memang selalu luar biasa.

berburu foto kerenberburu foto keren. Google Maps. Sumber: abdurrohman lathif

lihat juga: danau sigebyar mangunan

4. Trekking di Bukit Pawuluhan

Perjalanan trekking dimulai dari mesjid bernama Masjid Jami’ Baiturrohman, sudah ada petunjuk arah menuju Bukit Pawuluhan.

Mulai dari trekking melewati persawahan, jalurnya terus menanjak, cocok untuk pemula karena jalurnya tidak terlalu curam. Meski melelahkan, pendaki selalu berusaha untuk mencapai puncak Bukit Pawuluhan secepat mungkin.

Lokasi dan alamat Bukit Pawuluhan

Alamat Bukit Pawuluhan terletak di Desa Gembong, Kecamatan Kandangserang, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.

Lokasi Bukit Pawuluhan cukup jauh dari pusat Kota Pekalongan, yang akan memakan waktu hingga 2 jam perjalanan. Yaitu dengan mengarahkan kendaraan anda untuk sampai di Jl. Raya Kantangserang.

Tujuan Anda adalah masjid yang selalu menjadi base camp sebelum trekking ke Bukit Pawuluhan. Kemudian melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki.

kopiMinum di ketinggian. Google Maps. Sumber: Purwo Adi Nugroho

lihat juga: baik-baik saja

Jam buka Bukit Pawuluhan

Jam buka Bukit Pawuluh Pekalongan adalah 7 hari seminggu, 24 jam sehari.

Tiket Masuk Bukit Pawuluhan

Bukit Pawuluhan Pekalongan tidak memiliki peraturan khusus mengenai biaya masuk.

Fasilitas Bukit Pawuluhan

Seperti perkemahan di dataran tinggi pada umumnya, fasilitasnya masih sangat terbatas.

lukisan alam yang indahlukisan alam yang indah. Google Maps. Sumber: Anise Hanafia

Tips Perjalanan

  • Siapkan fisik yang fit.
  • Gunakan alas kaki yang nyaman dan tidak licin.
  • Siapkan kebutuhan logistik selama camping.
  • Selalu jaga kebersihan di Bukit Pawuluhan.
  • Hindari datang pada musim hujan karena jalur trekking akan licin.

Source: www.nativeindonesia.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button