BMKG tidak menyebutkan rangkaian kegiatan di Pangandaran untuk gempa Pacitan - WisataHits
Jawa Barat

BMKG tidak menyebutkan rangkaian kegiatan di Pangandaran untuk gempa Pacitan

Surabaya

Gempa M5.5 mengguncang Pacitan. BMKG menetapkan pusat gempa berada di 117 km barat daya 1001 Kota Gua dengan kedalaman 40 km. BMKG mengatakan, peristiwa alam tersebut tidak berpotensi tsunami dan tidak terkait dengan gempa Pangandaran sebelumnya.

Daryono, koordinator penanggulangan gempa dan tsunami BMKG, mengunggah kumpulan fakta gempa dangkal Jawa Timur bagian selatan dengan magnitudo terupdate 5,3.

Menurut dia, pusat gempa dengan kedalaman hiposenter 40 km berada di zona subduksi Lempeng Indo-Australia di bawah Jawa Timur pada pukul 16:13 WIB, yakni 117 km barat daya Kota Pacitan, Jawa Timur.

“Gempa selatan ini terjadi sebagai jenis gempa dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah pulau Jawa. Hasil analisis mekanisme pengembangan menunjukkan bahwa gempa yang terjadi memiliki mekanisme pengembangan gabungan geser. Gerakan ke atas (tendangan miring),” cuitnya di akun Twitter-nya detikJati pada hari Minggu (17.7.2022).

Ia mengatakan, gempa dirasakan warga di sejumlah wilayah di Jawa Timur dan Jawa Tengah dengan skala intensitas II MMI, dengan gambaran getaran yang dirasakan warga berupa benda ringan yang bergoyang.

“Gempa ini dirasakan di Nganjuk, Karangkates, Bantul, Wonogiri, Trenggalek, Pacitan, Sleman, Jember dengan skala intensitas II MMI dengan gambaran getaran yang dirasakan warga hingga benda ringan yang digantung bergoyang,” ujarnya.

Daryono mengatakan berdasarkan hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami karena magnitudonya yang relatif kecil menghasilkan deformasi batuan dasar laut yang dapat mengganggu kolom air laut. Selain itu, tidak ada gempa susulan hingga pukul 17.00 WIB.

“Hingga sore ini pukul 17.00 WIB, hasil pantauan BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan. Gempa ini juga tidak ada kaitannya dengan gempa Tasikmalaya-Pangandaran tadi malam pukul 22.05 WIB dengan kekuatan 4,5 pada kedalaman 62 km yang mengguncang Jawa Barat bagian selatan,” katanya.

Selain itu, Daryono mengaitkan gempa Pacitan dengan serangkaian aktivitas tektonik swarm di zona subduksi selatan Jawa Timur sejak 9 Juli lalu.

“Gempa ini juga tidak terkait dengan rangkaian aktivitas tektonik swarming di zona subduksi selatan Jawa Timur yang berlangsung dari 9 Juli 2022 hingga 11 Juli 2022 dan terpantau oleh BMKG hingga 146 gempa kecil,” katanya. .

Sebelumnya, getaran gempa yang tergolong kuat ini tidak dirasakan banyak warga Pacitan. Hal ini dibenarkan Davis, warga Desa Watukarung. Pria yang juga penjaga objek wisata pantai itu sedang bekerja saat gempa terjadi.

“Saya tahu ada gempa bahkan setelah melihat status (Whatsapp),” kata Davis detikJatiMinggu sore.

Selain itu Davis, para wisatawan yang menikmati liburan di Pantai Watukarung relatif tenang. Jangan panik. Ditambah reaksi spontan lari dari pantai.

“Karena tidak terasa sama sekali. Padahal waktu itu saya lagi duduk lho. Turis juga sepi,” tambah Davis.

Davis rutin menyisir pantai selama tugasnya berpatroli terhadap wisatawan. Mulai dari ujung barat hingga ujung timur hingga lebih dari 1 km. Dia melakukan pekerjaan ini secara teratur.

Bahkan selama ini, menurut pengamatannya, tidak ada tanda-tanda air laut tiba-tiba surut. Faktanya, permukaan laut telah berubah. Tapi Davis mengatakan itu adalah fenomena tahunan.

“Permukaan laut turun setiap sore sejak 5 hari yang lalu. Apalagi di sore hari,” jelasnya.

Tonton video “Gempa berkekuatan 4.4 M guncang Kuta Bali, terasa seperti Lombok”
[Gambas:Video 20detik]
(dpe/tebal)

Source: www.detik.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button