BMKG memprediksi gelombang setinggi 6 meter akan mendarat di pantai Jawa besok
Merdeka.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan gelombang sangat tinggi sekitar 4 hingga 6 meter akan terjadi mulai hari ini, Selasa (26 Juli) hingga Rabu (27 Juli).
Daerah perairan dengan potensi gelombang tinggi antara lain pesisir selatan Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, Pangandaran, Cilacap, Kebumen, Purworejo dan Yogyakarta. Potensi yang sama juga mengancam Samudera Hindia Selatan di Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasilmalaya, Pangandaran, Cilacap, Kebumen, Purworejo dan Yogyakarta.
Gelombang yang sangat tinggi ini menimbulkan risiko besar bagi keselamatan pelayaran, yang meliputi kapal penangkap ikan, tongkang, feri, dan kapal besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar.
Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo mengatakan, gelombang sangat tinggi dipicu oleh fenomena fase bulan baru dan peningkatan kecepatan angin yang stabil hingga 46 kilometer per jam di pantai selatan Jawa.
“Fenomena fase bulan baru dan peningkatan kecepatan angin yang stabil hingga 46 km/jam di pantai selatan Jawa mengakibatkan tingginya gelombang 4 hingga 6 meter,” kata Eko dalam keterangan tertulis.
Menurut Eko, tingkat banjir pesisir berbeda-beda di setiap wilayah. Namun kondisi ini dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari masyarakat di sekitar pelabuhan dan pantai pada umumnya, seperti: B. Kegiatan bongkar muat pelabuhan, kegiatan permukiman pesisir dan kegiatan tambak garam dan perikanan darat.
“Tingkat banjir pesisir bervariasi dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Namun, kondisi ini secara umum dapat mengganggu aktivitas sehari-hari masyarakat di sekitar pelabuhan dan pantai,” jelas Eko.
2 dari 3 halaman
BPBD Cilacap pantau pantai
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap telah menurunkan tim untuk melakukan pengawasan rutin di sepanjang pantai setelah menerima peringatan dini dari BMKG.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Cilacap Wijonardi mengatakan pihaknya fokus pada pemolisian dan sosialisasi masyarakat di kawasan wisata pesisir Cilacap seperti Pantai Teluk Penyu, Pantai Tegalkamulyan, Pantai Sodong, Pantai Jetis, Pantai Congot, Pantai Widarapayung, Pantai Srandil, Pantai Menganti dan seterusnya. Hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan fakta bahwa beberapa tempat tersebut merupakan tempat yang populer bagi wisatawan untuk berkunjung ke Cilacap.
“Kami menurunkan tim dari BPBD Kabupaten Cilacap dan Unit Pelayanan Teknis (UPT) yang ada untuk memantau dan mensosialisasikan secara langsung kepada masyarakat khususnya di kawasan wisata pantai di Kabupaten Cilacap,” jelas Wijonardi, Selasa (26/7).
Selain itu, Wijonardi juga telah berkoordinasi dan meminta anggota BPBD Kabupaten Cilacap untuk siaga di Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung, BMKG Cilacap di Sidanegara, Cilacap Tengah untuk memastikan sirine peringatan dini berfungsi dengan baik jika terjadi keadaan darurat.
3 dari 3 halaman
Masyarakat diminta waspada
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat khususnya warga pesisir selatan Jawa untuk tetap waspada, menyiapkan langkah mitigasi dan meningkatkan kesiapsiagaan.
BNPB juga menghimbau para pembuat kebijakan di setiap daerah untuk secara rutin memberikan dukungan peringatan dini dan sosialisasi kepada masyarakat. Tindakan lain yang dianggap perlu untuk mencegah potensi risiko gelombang sangat tinggi di air laut harus dilakukan secara berkala.
Wisata pantai dan mandi di pantai untuk sementara dihentikan. Semua kegiatan seperti penangkapan ikan, penangkapan ikan di muara dan pantai harus dihentikan sementara. Selain itu, disarankan untuk menghentikan sementara kegiatan bongkar muat di pelabuhan dan pelayaran.
“Pastikan informasi hanya dibagikan secara berkala oleh BMKG, BNPB, BPBD, TNI dan Polri serta instansi terkait,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari.
[tin]
Source: www.merdeka.com