Kisah sedih turis yang menjadi korban tenggelamnya kapal di Labuan Bajo, polisi minta diusut tuntas - WisataHits
Jawa Barat

Kisah sedih turis yang menjadi korban tenggelamnya kapal di Labuan Bajo, polisi minta diusut tuntas

Kisah sedih turis yang menjadi korban tenggelamnya kapal di Labuan Bajo, polisi minta diusut tuntas

HARIANTERBIT.com – Khouw Cynthia Josephine Kosasih, 26, turis asal Pekalongan, Jawa Tengah, berharap polisi mengusut tuntas tragedi tenggelamnya kapal Tiana di Perairan Batu Tiga, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

“Saya harap polisi mengusut tuntas kasus kapal tenggelam ini agar nama Labuan Bajo tidak tercoreng karena saya baru tahu ini kapal. kedua yang tenggelam sebelumnya,” kata Cynthia kepada wartawan di luar Rumah Sakit Siloam Labuan Bajo, Sabtu (21/01/2023).

Kapal KLM Tiana ditemukan terbalik di Perairan Batu Tiga pada pukul 1430 WITA. Pada peluncuran Antara, Tim SAR Gabungan juga mengevakuasi 10 wisatawan mancanegara bersama Cynthia dan tiga anggota keluarganya yang merupakan wisatawan lokal.

Dia mengaku terkejut mengetahui kapal yang mereka tumpangi adalah kapal yang mengalami kecelakaan kapal dan tenggelam setahun yang lalu.

Baca Juga: Dita Karang, Pegawai Unlist dari Yogyakarta Bikin Bangga!

Cynthia pun meminta Polres Manggarai Barat dan pemangku kepentingan lainnya mengusut tuntas kapal karam yang disaksikannya itu.

Menurutnya, latar belakang kapal harus diperiksa dengan baik agar wisatawan tidak dirugikan dan mengalami kejadian seperti itu.

Ia menjelaskan, rombongannya telah memesan perjalanan ke Labuan Bajo melalui CV Wisata Alam Mandiri yang menjanjikan akan menaiki kapal bernama Nadia dengan kamar. menguasai dan sebuah ruangan Pribadi. Namun, sesampainya di Dermaga Labuan Bajo, mereka diantar ke kapal lain yakni kapal Tiana. Beberapa turis mancanegara juga mengalami pergantian kapal secara mendadak.

“Awak kabin bilang kapal Tiana lebih baru dari Nadia, jadi kamu aman di sini. Jadi saya pikir saya akan berlibur, jadi saya bersungguh-sungguh,” katanya.

Pada pelayaran hari kedua, setelah berlayar dari Pulau Komodo menuju Manta Point, kapal miring ke kiri dengan posisi pintu miring ke kanan dan ke atas. Dia mengatakan kacanya pecah dan semua barang miliknya hilang.

“Ibuku tidak bisa berenang, dia tiba-tiba masuk ke air saat sedang tidur. Ayahku akan membantumu di sana. Tapi kakinya terluka. Ayah perlu dioperasi sekarang, ”katanya sedih.

Baca Juga: Jelang SEA Games 2023, Timnas Wushu Indonesia Bakal Laksanakan TC di China

Dia mendesak polisi untuk mengusut tuntas insiden tersebut karena tidak ada palu dan tidak ada jaket keselamatan di dalam ruangan. Tidak ada juga briefing dari pemandu wisata pertama untuk menjelaskan tentang keadaan darurat.

“Kalau tidak ingin nama Labuan Bajo tercoreng, ayo para penggiat pariwisata, jangan berikan turis seperti ini. Salam.

Sekarang Cynthia berada di Rumah Sakit Siloam Labuan Bajo bersama ibu dan adiknya. Ayahnya mengalami cedera tendon, sehingga harus menjalani operasi di rumah sakit.

Sementara itu, Miras Imanzhanov, 48, dari Kazakhstan mengaku kehilangan semua barang miliknya setelah kejadian naas itu.

Baca Juga: Mirip Jokowi, Gaya Blusukan Pj Gubernur Heru Diapresiasi

SEBUAH blogger perjalanan hanya bisa menerima kenyataan ini dengan senyuman.

dia berkata Bepergian Agensi mengurus kepulangan kami ke Bali tanpa paspor. Kita tunggu kabarnya,” ujarnya sedih.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button