Memenuhi misi penyelamatan lingkungan dan ekonomi, Asuransi Rama menanam 2.000 mangrove di Semarang - WisataHits
Jawa Tengah

Memenuhi misi penyelamatan lingkungan dan ekonomi, Asuransi Rama menanam 2.000 mangrove di Semarang

KOMPAS.com – Asuransi Rama berupaya mewujudkan keseimbangan antara ekonomi dan lingkungan untuk kemaslahatan hidup manusia. Hal ini dilakukan melalui implementasi bersama program Growth Green protecthutan.com B. dengan rehabilitasi atau reboisasi hutan mangrove di Pesisir Trimulyo, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jawa Tengah).

Kepala Kantor Pemasaran Asuransi Semarang Rama, Bambang Hermanto, mengatakan pihaknya menjalin kemitraan yang luas dan terbuka dengan masyarakat untuk menyelamatkan lingkungan.

Menurutnya, keseimbangan ekonomi dan ekologi dapat dicapai melalui partisipasi aktif semua elemen. Selain itu, iklim terus berubah dan dapat berdampak signifikan terhadap kehidupan manusia, termasuk ekonomi global.

“Lingkungan adalah isu utama di dunia. Karena itu, Asuransi Rama dan masyarakat Indonesia perlu berbuat lebih banyak lagi,” kata Bambang dalam siaran pers yang diperoleh Kompas.com, Senin (26/12/2022).

Bambang melanjutkan Rama Insurance memiliki program khusus bagi masyarakat yang mengikuti program Growth Green. Melalui program khusus ini, setiap satu polis asuransi Rama yang dibeli masyarakat sama dengan menanam mangrove di pesisir Trimulyo.

“Untuk memulihkan lingkungan, termasuk hutan mangrove, harus ada sinergi yang besar. Selain itu, masyarakat yang berpartisipasi dapat memperoleh berbagai manfaat melalui skema perlindungan aset Asuransi Rama. Semoga program ini membawa manfaat yang besar bagi masyarakat luas,” kata Bambang.

Hingga Sabtu (12/3/2022), program Growth Green Asuransi Rama berhasil menanam hingga 2.000 mangrove. Dengan jumlah tersebut, mangrove di Pantai Trimulyo diharapkan dapat mengurangi emisi karbon hingga 236.89677 kilogram (kg).

Selain itu, kata Bambang, banyak manfaat yang diperoleh dari restorasi dan konservasi hutan mangrove di Pantai Trimulyo. Salah satunya adalah mengurangi dampak abrasi pantai yang berdampak pada perekonomian masyarakat sekitar.

“Kawasan ini juga bisa berkembang menjadi kawasan komersial melalui kegiatan wisata. Silakan berpartisipasi dalam pemulihan dan konservasi hutan mangrove melalui polis asuransi Rama,” kata Bambang.

Dampak kerusakan pada wilayah pesisir

Selain emisi karbon, menanam mangrove dapat mengurangi kerusakan akibat abrasi pantai. Hal ini disebabkan kemampuan akar bakau untuk menjebak lumpur dan mempromosikan lahan.

Dampak seperti banjir rob atau naiknya permukaan air laut juga dapat diatasi dengan keberadaan hutan mangrove. Dengan cara ini, kerugian ekonomi akibat degradasi lingkungan akibat abrasi pantai dan banjir rob dapat diimbangi.

Kompas.com melaporkan pada Senin (19/12/2022) bahwa banjir rob merupakan masalah yang tidak kunjung usai, termasuk yang terjadi di wilayah Semarang Utara. Daerah ini mengalami banjir rob ekstrem pada 23 Mei 2022.

Akibatnya, sekitar 300 hektare (ha) kawasan terendam banjir dan 8.335 orang yang tinggal di lokasi tersebut terkena dampaknya. Hal ini juga sangat mengganggu kegiatan ekonomi masyarakat.

Masalahnya tampaknya semakin kompleks karena banjir rob juga menyebabkan penurunan tanah 10 hingga 15 sentimeter (cm) per tahun. Di sisi lain, solusi meninggikan rumah agar terhindar dari banjir rob membutuhkan dana yang sangat besar, yakni sekitar Rp 100 juta.

Untuk itu, restorasi dan konservasi hutan mangrove menjadi penting karena berdampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.

Konservasi mangrove berpotensi untuk “merevitalisasi” kawasan Semarang Utara. Karena saat ini jarak rumah dari pantai semakin jauh. Padahal, pada 1990-2000 jarak rumah dengan pantai hanya 0,5 kilometer (km).

Kini jarak antara pemukiman dan pantai bertambah menjadi 1,4 km karena semakin banyak pohon bakau yang ditanam. Ekosistem yang rusak dan hilang mulai pulih.

Selain itu, banyak ditemukan biota laut bahkan burung. Kawasan Semarang Utara juga dapat dikembangkan menjadi destinasi wisata bahari yang dapat dinikmati oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button