Embung di Boyolali jadi tempat kegilaan memancing: tambah PAD, hidupkan ekonomi masyarakat sekitar - WisataHits
Jawa Tengah

Embung di Boyolali jadi tempat kegilaan memancing: tambah PAD, hidupkan ekonomi masyarakat sekitar

Laporan JournalistSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI – Terdapat embung di Desa Bendosari, Kecamatan Sawit.

Namun, desa tersebut belum menerima apapun dari penampungan air hujan yang sudah ada selama bertahun-tahun.

Tak mau dilanjutkan, pemerintah desa menggunakan waduk sebagai kapal penangkap ikan melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMdes) setempat.

Direktur BUMdes Dewa Lima Sari Bendosari Danar Dono mengatakan Embung Bendosari cukup potensial untuk digarap.

Salah satunya sebagai wahana memancing.

“Ini baru tahap pertama. Jadi kapal penangkap ikan ini potensial untuk dikembangkan di lingkungan ini,” ujarnya kepada TribunSolo.com, Minggu (13/11/2022).

Untuk tahap pertama ini, 200 kilogram ikan nila merah disimpan.

Setiap pengunjung yang ingin memancing membayar Rp 25.000.

“Itu berlaku untuk hari Minggu setelah taburan. Kalau siang sampai sore Rp 15.000, lalu di hari kerja Rp 10.000,” jelasnya.

Pengelolaan waduk ini tidak hanya untuk meningkatkan pendapatan desa, tetapi juga sebagai upaya untuk menghidupkan kembali perekonomian masyarakat sekitar.

Baca Juga: Telaga Kedung Banteng di Boyolali Bakal Disulap Jadi Wisata Alam Eksotis Terinspirasi Telaga Madirda

Warga masyarakat sekitar bisa memanfaatkan massa waduk ini dengan berjualan di sekitar kolam.

“Ke depan kami akan menggarap tanah kas desa sebelah timur Embung sebagai wahana outbond atau kegiatan lainnya,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Bendosari (Kades) Daryono mengatakan, embung selama ini dibiarkan begitu saja.

Untuk alasan ini, itu juga mempromosikan penggunaannya.

“Kemudian kita kelola kegiatan penangkapan ikan bersama ini. Secara bertahap, kami akan menggunakan lahan desa di sekitar tambak untuk kegiatan ekonomi,” tambahnya.

Pengelolaan waduk ini diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar.

“Ini sebenarnya waduk pertanian. Kegiatan penangkapan ikan ini tidak mempengaruhi ketersediaan air irigasi pertanian,” pungkasnya.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button