Travel murah, makan Lontong Kupang di Watu-Waru Kenjeran Surabaya - WisataHits
Jawa Timur

Travel murah, makan Lontong Kupang di Watu-Waru Kenjeran Surabaya

Wisata Watu-Watu Kenjeran Surabaya bisa menjadi pilihan untuk liburan akhir pekan. Pengunjung tidak hanya bisa menikmati pemandangan laut, tapi juga mencicipi kuliner Kupang Lontong. Angin sepoi-sepoi dari Pantai Kenjeran berhembus menerpa tubuh wisatawan yang duduk di tepi pantai.

Pengunjung Watu-Watu Kenjeran, baik tua maupun muda, anak-anak dan dewasa, tampak bahagia. Anda menikmati wisata murah.

“Kebetulan mampir ke sini setelah menjenguk tetangga yang pindah rumah, akhirnya mampir dan foto-foto,” kata salah satu pengunjung, Eka Dwi, kepada Ngopibareng.id, Jumat, 14 Oktober 2022.

Ibu-ibu rombongan kawasan Tambaksari ini tidak hanya berfoto, tapi juga mendatangi warung-warung para penjaja makanan. Puluhan pedagang menjajakan aneka jajanan.

“Ada yang beli kupang lontong, bakso, mie ayam dan minum dengan es, es cao juga ada,” jelasnya.

Eka mengatakan makan Kupang Lontong di Watu-Watu Kenjeran adalah kesenangannya sendiri. Karena dari tribun para pedagang dia bisa mengisi perut sekaligus menikmati pemandangan laut.

“Hal baiknya di sini adalah Anda bisa melihat ke laut sambil makan, jadi segar untuk dilihat,” katanya.

Kupang Lontong Kupang di Tempat Wisata Watu-Watu Kenjeran, Surabaya.  (Foto: Andhi Dwi/Ngopibareng.id) Kupang Lontong Kupang di Tempat Wisata Watu-Watu Kenjeran, Surabaya. (Foto: Andhi Dwi/Ngopibareng.id)

Salah satu pedagang, kata Srian, Kupang Lontong adalah tempat makan yang populer bagi wisatawan. Harganya dipatok Rp13.000 per porsi. “Kupang Lontong untuk satu porsinya Rp 13.000, itu saja yang bisa didapat dari sate kerang tapi hanya dua. Kalau sate kerang sepiring 10 tusuk sate harganya 10.000 rupiah,” jelasnya.

Selain itu, kata Srian, wisatawan yang datang ke Watu-Watu Kenjeran sering memesan es krim dengan buah yang masih berbentuk buah sebagai pengiring ke Kupang Lontong.

“Untuk es krim biasa (dengan gelas) harganya delapan ribu rupiah, tapi yang bulat (berbentuk buah) dua puluh ribu. Orang suka kalau masih bulat,” jelasnya.

Srian juga berharap bisa terus berjualan makanan di kawasan Watu-Watu Kenjeran. Karena dia bingung mencari tempat berjualan lagi padahal dia tidak diperbolehkan berdagang.

“Tempat aslinya (tepat di Watu-Watu) sudah dikosongkan, tidak bisa di pemerintah, saya tidak tahu kenapa. Lalu sekarang geser sedikit ke samping (sisi kiri Watu-Watu),” pungkasnya.

Source: www.ngopibareng.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button