Pameran Asana Bina Seni 2022, Ada Apa? Ayo lihat! - WisataHits
wisatahits

Pameran Asana Bina Seni 2022, Ada Apa? Ayo lihat!

Program Yayasan Biennale Yogyakarta tahun ini, Asana Bina Seni kembali hadir. Asana Bina Seni adalah program pembelajaran kolektif berdasarkan pemikiran dekolonial dan kreasi kolektif.

Dalam program ini, peserta terpilih akan mengikuti kelas di Asana Bina Seni pada bulan Maret, April dan Mei untuk mengembangkan proposal karya yang diajukan dengan seniman berpengalaman.

Pameran Pengembangan Seni Asana 2022Salah satu karya dari pameran Asana Bina Seni 2022, foto: Sabrena/Piknikdong

Hingga saat ini, hasil dari proses dan program belajar bersama tersebut telah menghasilkan pameran Asana Bina Seni 2022 dengan tema “Melintasi: Titian dan Langkah”.

Pameran Asana Bina Seni diharapkan dapat membuka cakrawala bagi pengunjung dan seniman itu sendiri untuk dapat terus berkarya dan menjaga ekosistem seni Yogyakarta tetap berfungsi.

Kapan Pameran Seni Asana Bina 2022?

Bertempat di Taman Budaya Yogyakarta, pameran Asana Bina Seni akan digelar mulai 18 Juli hingga 28 Juli 2022.

Selama 10 hari ke depan, para seniman pilihan Yayasan Biennale Yogyakarta akan menampilkan berbagai jenis karya yang bisa dinikmati.

Tak perlu khawatir dengan harga tiket masuk, karena acara ini bisa dinikmati secara gratis dengan datang langsung ke tempat pameran.

Pameran Asana Bina Seni dapat dikunjungi setiap hari, termasuk Sabtu dan Minggu mulai pukul 11:00 hingga 17:00 WIB.

Pembukaan pameran Art Development Asana 2022

Asana Bina Seni diresmikan secara simbolis oleh seniman Eko Nugroho dan perwakilan Kepala Taman Budaya Yogyakarta dengan membuka pintu masuk pameran.

Begitu dibuka, pengunjung yang datang diperbolehkan masuk ke dalam untuk menikmati setiap fasilitas yang ada.

Di sini, publik dan seniman dapat bertukar pikiran tentang karya-karya yang dipamerkan. Diharapkan dengan pengembangan seni ini dapat memberikan wawasan dan ekosistem pada seni itu sendiri.

Apa yang menarik dari pameran Asana Bina Seni 2022?

Museum NostalgiaMuseum Nostalgia di pameran Asana Art Development 2022, Foto: Sabrena/Piknikdong

Banyak hal menarik dalam pameran Asana Bina Seni 2022 ini, berikut beberapa instalasi yang bisa dinikmati dengan mencobanya, seperti instalasi “Museum Nostalgia”.

Instalasi diisi dengan beberapa karya yaitu alat bermain masa kecil seperti karet gelang yang dirangkai menjadi lompat tali, congklak hingga egrang yang bisa langsung dicoba.

Selain itu, ada stand pojok yang menjual berbagai jenis film analog yang dapat dibeli di fasilitas ini. Semua karya ini bisa dinikmati bergantian dengan pengunjung lain.

Perpustakaan Tanah Liat Bakartanahlab

Perpustakaan Tanah Liat BakartanahlabPerpustakaan Tanah Liat Bakartanahlab, Foto: Sabrena/Piknikdong

Pindah ke sudut kiri, ada karya Bakartanahlab yang menampilkan beberapa karya seni.

Salah satu karya yang seharusnya menjadi perpustakaan tanah liat menghasilkan beberapa hasil pencarian. Dimana penelitian menjadi salah satu karya yang dipamerkan di instalasi tersebut.

Karya ini menyajikan hasil penelitian berbagai jenis tanah yang terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa dari 10 jenis tanah yang tersebar di Jawa Tengah dan Jawa Timur, ada dua yang dapat dijadikan gerabah.

Diharapkan proyek perpustakaan tanah liat ini dapat terus dilakukan agar menghasilkan jenis tanah yang ada di Indonesia yang dapat digunakan atau bahkan ideal untuk pembuatan tanah liat gerabah.

Karya Bakartanahlab di pameran Asana Bina Seni 2022Karya Bakartanahlab di pameran Asana Bina Seni 2022, Foto: Sabrena/Piknikdong

Selain karya penelitian, Bakartanahlab juga menghadirkan karya yang menyerupai Linggayoni.

Dian Hardiyansah yang merupakan salah satu anggota Bakartanahlab mengatakan, Linggayoni di sini merupakan simbol kesuburan tanah milik Indonesia.

Linggayoni sendiri merupakan simbol alat kelamin pria dan wanita yang selanjutnya diartikan sebagai simbol kesuburan.

Kesuburan yang ditargetkan dalam karya ini adalah kesuburan tanah milik Indonesia, mengingat Indonesia sangat kaya akan jenis tanah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Pada bagian bawah Linggayoni yang dilapisi dengan kayu bakar, menandakan bahwa pada zaman dahulu untuk membuat gerabah padat, api berasal dari kayu bakar.

“Semoga dengan menunjukkan simbol kesuburan tanah yang dilambangkan dengan Linggayoni ini, masyarakat dapat mengetahui bahwa kesuburan tanah di Indonesia bisa menjadi pedang bermata dua.

Dimana ketika suatu tanah diketahui memiliki kesuburan dan hasil tanah yang melimpah, maka tanah tersebut akan dieksploitasi dengan cara demikian.

Akibatnya tentu akan merusak tanah kita sendiri, bisa dilihat bagaimana bencana seperti tanah longsor dan banjir sering terjadi di Indonesia.

Hal ini harus menyadarkan masyarakat luas untuk menjaga tanah, terutama tanah, sehingga dapat lebih didorong.

kata Bakartanahlab saat ditanya tentang ekspektasi pekerjaannya.

Masih banyak instalasi di Asana Bina Seni Biennale Yogyakarta.

Sebanyak 12 seniman yang terbagi menjadi 8 seniman solo dan 4 seniman kolektif dapat dinikmati di Taman Budaya Yogyakarta.

Lokasi Taman Budaya Yogyakarta

Taman Budaya Yogyakarta terletak tepat di tengah kota Yogyakarta. Berdekatan dengan Pasar Beringharjo yang dapat Anda temukan di Jalan Malioboro dan Taman Pintar Indonesia.

Alamat lengkapnya bisa dilihat di googlemaps atau di Jl. Sriwedani No.1, Ngupasan, Kec. Gondomanan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pastikan untuk menghadiri pameran. Karena selain waktu yang sesingkat 10 hari, masih banyak acara lain seperti talkshow dan workshop lainnya yang bisa kamu coba di Asana Bina Seni!

Informasi seputar talk show dan workshop bisa kamu dapatkan di Instagram resmi mereka, yaitu @biennalejogja. Kita akan bertemu di sana!

Source: www.piknikdong.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button