Yogyakarta

Tiga desa wisata di Labuan Bajo mendapatkan pelatihan sadar wisata

JAKARTA – Sebagai salah satu surga wisata bahari di Indonesia Timur, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, keindahan laut dan daya tariknya harus dikelola dengan baik dan bermanfaat bagi masyarakat.

Dengan pemikiran tersebut, serangkaian kegiatan telah dilakukan oleh Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif sebagai bagian dari Kampanye Sadar Wisata (KSW) bagi para pemangku kepentingan pariwisata di kawasan Labuan Bajo.

Pelatihan yang akan berlangsung dari tanggal 4 hingga 10 September 2022 ini akan menekankan pada kontribusi sumber daya manusia untuk pengembangan pariwisata. Pelatihan juga menyaring 45 stakeholder pariwisata dari tiga desa wisata, yaitu Desa Wisata Golo Mori, Desa Wisata Pasir Panjang dan Desa Wisata Papagarang.

“Saya mengajak para pemangku kepentingan pariwisata dan industri kreatif yang memiliki minat atau passion di bidang pariwisata untuk lebih berkembang dan mengasah keterampilannya kemampuan apa yang dibutuhkan,” kata Frans Teguh, Pj Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, seperti dikutip DiantaraSenin (5/9).

Frans menjelaskan bahwa pelatihan tersebut memberikan pengetahuan tentang cara melayani dan bagaimana meyakinkan wisatawan agar memiliki citra yang baik. Diharapkan para pelaku pariwisata yang handal khususnya di desa wisata akan muncul dari pelatihan-pelatihan yang diadakan.

Pelatihan yang diadakan di tiga desa wisata di Labuan Bajo ini merupakan dorongan yang tepat untuk pengembangan diri, peningkatan keterampilan, peningkatan kapasitas pariwisata dan industri kreatif, serta penguatan inovasi produk pariwisata.

Setelah sektor pariwisata dibuka kembali, jumlah kunjungan hingga kini masih sekitar setengah dari kunjungan wisatawan pra-pandemi sekitar 240.000. 80% pengunjung adalah wisatawan domestik, yang dulunya didominasi oleh wisatawan asing.

Pelatihan ini merupakan tahap kedua dari rangkaian program sadar wisata. Tahap pertama adalah sosialisasi yang telah selesai pada Maret-Juli lalu.

Ada tiga paket pelatihan yang diberikan kepada peserta, yaitu; Paket A yang terdiri dari inovasi produk pariwisata terkait Pariwisata berkelanjutan, eksplorasi, pengemasan dan presentasi; Paket B terdiri dari paket wisata, kuliner, keluarga angkat dan suvenir; dan Paket C tentang kewirausahaan, perencanaan bisnis, pemasaran digital hingga pengelolaan sumber daya manusia di desa wisata.

Pelatihan ini sendiri akan ditawarkan kepada tokoh masyarakat di 65 desa pada tahun 2022, dengan destinasi di enam destinasi wisata prioritas, yaitu Danau Toba, Borobudur-Yogyakarta-Prambanan, Bromo-Tengger-Semeru, Mandalika, Labuan Bajo dan Wakatobi.

Source: www.validnews.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button