Taman Ismail Marzuki: Sejarah, Lokasi, Tiket, dan Tamasya
AYSEMARANG.COM – Taman Ismail Marzuki (TIM) adalah pusat seni dan budaya di Jakarta. TIM adalah tujuan wisata pendidikan, seni dan budaya utama di negara ini.
Sebagai pusat seni dan budaya, Taman Ismail Marzuki sering menyelenggarakan berbagai jenis acara seni dan budaya. TIM juga memiliki berbagai fasilitas menarik.
Lalu apa saja yang ada di Taman Ismail Marzuki? Bagaimana kisah TIM? Dan dimanakah Taman Ismail Marzuki? Berikut informasi selengkapnya yang bisa Anda lihat di artikel ini.
Sebelum membahas Taman Ismail Marzuki lebih jauh, kita perlu mengetahui sejarah TIM terlebih dahulu.
Baca Juga: Pelajari 5 Jenis Irama Azan Yang Indah
Menurut situs resmi dinas kebudayaan, Taman Ismail Marzuki dibangun pada tahun 1968 di atas lahan seluas sekitar 8 hektar. TIM resmi dibuka pada 10 November 1968 dan diresmikan langsung oleh Gubernur Jakarta saat itu, Ali Sadikin.
Awalnya, kawasan TIM adalah ruang rekreasi umum untuk Taman Raden Saleh dan Kebun Binatang Jakarta (sekarang pindah ke Ragunan). Belakangan, Ali Sadikin mengubah kawasan itu menjadi pusat seni tempat para seniman dari Jakarta bisa berkarya.
Nama Ismail Marzuki diambil dari nama seorang seniman Betawi (Jakarta) yang telah berkontribusi dalam penciptaan lebih dari 200 lagu antara lain Halo-Halo Bandung, Berkibarlah Benderaku, Nyiur Melambai dan Sepasang Bola Mata.
Baca Juga: Promo Tiket Garuda Airline: Nikmati Ekstra Diskon 200.000 Di Seluruh Rute Indonesia, Mau?
TIM berlokasi di wilayah Jakarta. Lebih spesifiknya, lokasinya berada di Jalan Cikini Raya 73, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, DKI Jakarta.
Ada banyak cara untuk sampai ke TIM. Mulailah dengan kendaraan pribadi atau gunakan transportasi umum seperti KRL, MRK, dan TransJakarta.
Jika ingin mengunjungi Taman Ismail Marzuki dengan KRL, naiklah kereta api yang tujuan akhirnya adalah stasiun Cikini. Jalan menuju Taman Ismail Marzuki dengan MRT melewati tujuan akhir stasiun MRT Bundaran HI. Untuk menuju TIM dengan TransJakarta, naik bus di koridor 5H (Kampong Melayu-Tanah Abang) atau 6H (Senen-Lebak Bulus).
Baca Juga: Turis Sengit Ubur-ubur di Pesisir Selatan Jawa: Dapatkan Pertolongan Pertama Ini!
Source: www.ayosemarang.com
