Seorang warga ditangkap karena kebakaran di TNBTS yang dikatakan menderita gangguan jiwa - WisataHits
Jawa Timur

Seorang warga ditangkap karena kebakaran di TNBTS yang dikatakan menderita gangguan jiwa

LUMATANG, KOMPAS.com – Kebakaran hutan di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), tepat di bawah kawasan wisata B29, Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur diduga akibat aktivitas orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

Hal itu terjadi setelah aparat Polsek Lumajang menangkap seorang pelaku pembakaran di kawasan hutan.

Baca Juga: 10 Hektar Lahan Terbakar di Hutan TNBTS

Kapolsek Lumajang, AKBP, Dewa Putu Eka Darmawan, mengatakan orang yang ditangkap diduga menderita gangguan jiwa berat. Pelaku kini diinterogasi di Mapolres Senduro.

Jika terbukti mengalami gangguan jiwa, polisi akan menyerahkan pelaku ke dinas sosial untuk direhabilitasi.

“Satu orang yang diduga mengalami gangguan jiwa sudah kami amankan, sekarang kami bawa ke Polsek Senduro, kemudian kami serahkan ke dinas sosial jika terbukti mengalami gangguan jiwa, karena ODGJ ini tidak dikenakan pasal pidana. hukum bisa,” kata Dewa, Selasa (20 September 2022) di Mapolres Lumajang. ).

Dewa menambahkan, memadamkan api cukup sulit. Selain medan yang terjal dan angin kencang, lokasi kebakaran jauh dari sumber air dan peralatan yang terbatas menyulitkan petugas pemadam kebakaran.

“Titik api ada di lereng kawasan hutan, lebih tepatnya di B29, karena sumber airnya jauh dan peralatan pokok kita sudah kita pindahkan, tapi kita terus berupaya agar api tidak menjalar ke warga sekitar. desa,” imbuhnya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Seksi TNBTS Wilayah III Senduro Khaerul Soleh mengatakan, kebakaran hutan hanya membakar vegetasi berupa rerumputan dan semak belukar di dalam hutan.

Baca Juga: Turis Asing Sembarangan Buang Air Kecil di Kawah Bromo, Ini Tanggapan TNBTS dan Tokoh Adat Tengger

Namun, pihaknya mengaku masih melakukan pendataan untuk menghitung korban jiwa yang diderita setelah lahan seluas 10 hektare terbakar.

“Kami masih melakukan inventarisasi korban, teman-teman pergi untuk melakukan perhitungan,” kata Khaerul.

dapatkan pembaruan pesan yang dipilih dan berita terkini setiap hari dari Kompas.com. Jom join grup Telegram “Kompas.com News Update” caranya klik link lalu join. Anda harus terlebih dahulu menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.

Source: surabaya.kompas.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button