Kemenparekraf menargetkan 70 persen peserta ICEFF 2022 menjalin kemitraan dengan investor - WisataHits
Jawa Barat

Kemenparekraf menargetkan 70 persen peserta ICEFF 2022 menjalin kemitraan dengan investor

KONFERENSI PERS

KEMENTERIAN PARIWISATA DAN INDUSTRI KREATIF/BADAN PARIWISATA DAN INDUSTRI KREATIF

Kemenparekraf menargetkan 70 persen peserta ICEFF 2022 menjalin kemitraan dengan investor

Bandung, 12 Juli 2022 – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menargetkan 70 persen peserta Islamic Creative Economy Funder Fund (ICEFF) 2022 mengikuti fase booth camp dan pitching program untuk bermitra dengan investor dan syariah – Pembiayaan dapat membangun institusi untuk pembangunan ekonomi guna mendorong pemulihan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja.

“Islamic Creative Economy Founders Fund (ICEFF) 2022” merupakan program Kemenparekraf/Baparekraf yang mempertemukan para pemangku kepentingan dari industri pariwisata dan ekonomi kreatif, khususnya industri halal di subsektor kuliner, kerajinan, aplikasi dan mode sederhana, untuk memberikan dukungan keuangan yang diterima dari lembaga keuangan dan investor dalam pengembangan bisnis.

Setelah melalui berbagai tahapan mulai dari pendaftaran hingga kurasi, para peserta yang lolos berhak mengikuti program booth camp dan pitching untuk mendapatkan pelatihan dan simulasi mempersiapkan pitch dan peluang pitching di hadapan lembaga pendanaan syariah dan investor. Program yang dimulai di Kota Bandung pada 12-13 Juli 2022 ini diikuti oleh 32 pelaku industri kreatif dari 4 subsektor. Yaitu fashion (9 pelaku), kuliner (17 pelaku), kerajinan (5 pelaku) dan aplikasi (1 pelaku).

Vice President Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf Henky Manurung mengatakan pada pembukaan kegiatan boothcamp dan pemaparan program “ICEFF 2022” di Hotel Grand Tjokro, Bandung pada Selasa (12/7/2022) bahwa tren industri halal saat ini salah satu poin pembicaraan yang paling penting dalam dunia bisnis internasional.

Diperkirakan konsumsi umat Islam global sekitar US$2,2 triliun dengan tingkat pertumbuhan 5,2 persen (yoy) dan diperkirakan mencapai US$2,4 triliun pada 2024.

Bahkan Presiden Joko Widodo sebelumnya menargetkan Indonesia menjadi pusat industri halal global pada 2024.

“Kita bisa berbangga karena Indonesia menduduki peringkat kedua destinasi wisata halal terbaik di dunia (Research Global Muslim Travel Index (GMTI) 2022) dan kita berharap tahun depan bisa menjadi nomor satu. Karena kita bangsa yang besar, dan kita memiliki potensi besar untuk pengembangan industri halal, termasuk subsektor industri kreatif,” kata Henky Manurung.

Besarnya tren di industri halal ini kemudian juga akan membawa perubahan akses keuangan. Dimana tidak hanya model pembiayaan dan permodalan, tetapi juga kehadiran investor dan lembaga keuangan berbasis syariah.

Atas dasar itu, Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif mempersembahkan “ICEF 2022”. Selain memberikan akses pembiayaan bagi pelaku ekonomi kreatif khususnya UKM, tetapi juga untuk meningkatkan kapasitas dan keterampilan pelaku ekonomi kreatif. Terutama pada 4 sub bidang terpenting yaitu kuliner, kerajinan tangan, aplikasi dan fashion.

“Kami berharap dengan pertemuan hari ini akan terjadi tiga hal yang kami yakini akan terjadi, yaitu pendidikan. Oleh mereka yang tidak tahu, tahu dan benar-benar ingin maju. Kedua, kemitraan di mana mereka (para pelaku kreatif) dan investor kita bisa menjadi mitra atau bahkan nanti muncul bentuk lain yang bisa dikembangkan bersama,” kata Henky.

Kemitraan, atau yang sering disebut dengan “kerjasama” di lingkungan Kemenparekraf/Baparekraf, dimaksudkan untuk menjadi langkah konkrit dalam pengembangan pelaku UMKM di ekonomi kreatif, terutama dalam menghadirkan inovasi-inovasi baru.

“Jika ada kerjasama dan ini trend ke depan, kami berharap ATM (amati, tiru, modifikasi) akan kita sebarkan di setiap kota yang memiliki potensi pelaku UMKM dan produk unggulan,” kata Henky.

Henky menargetkan 70 persen peserta proses pitching “ICEFF 2022” di Bandung dapat mewujudkan komitmennya dengan mitra.

“Kami ingin acara ini menjadi kemitraan yang setidaknya 70 persen dari semua (peserta) yang hadir di sini akan membangun pelaku usaha dengan mitra,” kata Henky.

Koordinator Perbankan Kemenparekraf/Baparekraf Mugiyanto mengatakan total ada 223 pelaku usaha yang mendaftar melalui website. Namun, setelah kurasi, diputuskan bahwa 32 pelaku industri kreatif berhak mengikuti program booth camp dan pitching “ICEFF 2022” di Bandung.

“Pesertanya sendiri mayoritas merupakan hasil dari program Kemenparekraf yaitu Apresiasi Kreatif Indonesia. Jadi ini merupakan bentuk program berkelanjutan dari Kemenparekraf sendiri,” kata Mugiyanto.

Melalui kegiatan ini, diharapkan para pelaku industri kreatif mendapat dukungan finansial dari lembaga keuangan dan investor yang hadir untuk mengembangkan bisnis yang lebih baik.

Lembaga keuangan atau investor yang terlibat tidak hanya hadir secara langsung, tetapi juga secara online.

“Kami juga mengundang teman-teman dari Asosiasi Fintech Syariah. Sehingga mereka juga bisa melihat presentasi para peserta secara online,” kata Mugiyanto.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Andrie Kustria Wardana menyambut baik terselenggaranya ICEFF 2022. Selain itu, Jawa Barat lebih tepatnya Bandung menjadi kota pertama yang melaksanakan program Boothcamp dan Pitching “ICEFF 2022”.

Dikatakannya, 4 subsektor yang diangkat dalam kegiatan ini yaitu kuliner, kerajinan tangan, aplikasi dan busana sederhana juga merupakan subsektor industri kreatif terbesar di Jawa Barat.

“Ke-32 peserta ke depan akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dan akan terlibat dalam berbagai kegiatan keberlanjutan kami di masa depan,” kata Andrie Kustria Wardana.

I Gusti Ayu Dewi Hendriyani

Kepala Dinas Perhubungan

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Source: kemenparekraf.go.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button