Pertamina EP Subang Kembali Pelepasan 7 Owa Jawa di Hutan Lindung Malabar Gunung Puntang, Bandung Selatan - WisataHits
Jawa Barat

Pertamina EP Subang Kembali Pelepasan 7 Owa Jawa di Hutan Lindung Malabar Gunung Puntang, Bandung Selatan

Selasa 5 Juli 2022 merupakan hari pelepasliaran Owa Jawa yang beruntung untuk kedelapan kalinya. Dilaporkan 37 owa jawa telah dilepasliarkan ke kawasan Hutan Lindung Malabar sejak tahun 2013.

Foto : Owa Jawa di Lapangan Pertamina EP Subang dilepasliarkan di Kawasan Hutan Lindung Malabar, Gunung Puntang, Bandung Selatan

Sebanyak 7 Owa Jawa, tiga pasang, direlokasi dari Pusat Penyelamatan dan Rehabilitasi Owa Jawa Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) pada 24 Oktober 2021 bertepatan dengan peringatan Hari Owa Sedunia. Setelah beberapa bulan membiasakan diri, kini mereka siap menjelajah rumah baru mereka di Gunung Puntang.

Foto : Lapangan Pertamina EP Subang melepasliarkan Owa Jawa di Hutan Lindung Malabar, Gunung Puntang, Bandung Selatan

Pelepasan owa jawa merupakan hasil kegiatan konservasi owa jawa yang merupakan program kemitraan berbagai lembaga dan organisasi. Lapangan PEP Subang telah bekerja sama dengan Yayasan Owa Jawa dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sejak 2013. Tak lupa mengunjungi para pemangku kepentingan konservasi Owa Jawa yaitu Pusat TNGGP, Balai Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Jawa Barat (BKSDAE), Perum Perhutani, Yayasan Konservasi Indonesia, LMDH Bukit Amanah dan PGPI.

Foto : Owa Jawa di Lapangan Pertamina EP Subang dilepasliarkan di Kawasan Hutan Lindung Malabar, Gunung Puntang, Bandung Selatan

Pada kesempatan ini, pasangan Delon-Susi, Rambo-Suci dan keluarga Boby (Boby, Jolly dan Lala) akan hidup bebas di alam kembali. Harapannya, mereka dapat merevitalisasi hutan lindung Malabar, memiliki keturunan dan membentuk populasi yang stabil sehingga terhindar dari kepunahan.

Wazirul Luthfi, Head of Comrel & CID Zone 7 Region Jawa yang juga hadir mengatakan sangat mengapresiasi sinergi berbagai pihak sehingga Pertamina EP dapat memenuhi komitmennya untuk terus memperhatikan lingkungan dan kesejahteraan hewan.

Diakuinya, hingga saat ini owa jawa masih menjadi salah satu hewan primadona yang ditargetkan untuk ditingkatkan populasinya. Oleh karena itu, diperlukan kemitraan dan komitmen multipihak untuk pelestarian Owa Jawa. Penyelamatan dan rehabilitasi owa jawa penangkaran dan owa jawa sitaan dilakukan oleh Javan Owa Center di bawah arahan Yayasan Owa Jawa dan bekerjasama dengan TNGGP, BKSDAE Jawa Barat, Yayasan Konservasi Indonesia, Universitas Indonesia dan Proyek Owa Perak. .

Sementara itu, Perum Perhutani berkomitmen melakukan konservasi untuk mendukung kehidupan spesies langka endemik Jawa ini saat dilepasliarkan ke alam liar.

“Lapangan PEP Subang berperan sebagai pihak yang mendukung upaya konservasi Owa Jawa sebagai bentuk komitmen menjaga dan mempertahankan keseimbangan ekosistem di Jawa Barat,” ujarnya.

Executive Chairman Owa Jawa Noviar Andayani menyampaikan apresiasi atas dukungan semua pihak dalam upaya pelestarian Owa Jawa.

“Mewujudkan keberhasilan perlindungan Owa Jawa membutuhkan komitmen banyak pemangku kepentingan. Program kemitraan konservasi yang terjalin selama ini bertujuan untuk menjadi contoh kemitraan yang kuat antara pegiat konservasi Owa Jawa dengan pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dunia usaha dan masyarakat,” ujarnya.

Menjelang pelepasliaran, Amru Ikhwansyah, Kepala Divisi Balai Besar TNGGP PTN Wilayah V, berharap 3 pasang owa jawa (7 individu) akan menemukan rumah baru. Selain upaya pemantauan setahun ke depan setelah kembalinya owa ke alam liar, hal ini harus terus dilakukan.

“Setelah pelepasan owa jawa, penting untuk mengontrol apakah owa tersebut dapat hidup dan berkembang biak dengan baik di alam.

“Owa jawa sendiri merupakan indikator kualitas hutan yang masih terjaga,” kata Amru.

Untuk mendukung keberhasilan pengamanan Owa Jawa, PEP Lapangan Subang telah melakukan kegiatan penunjang lainnya seperti:

“Kegiatan pelestarian yang bertujuan untuk memberi manfaat bagi alam dan satwa itu sendiri akan kembali kepada kita semua sebagai makhluk yang hidup berdampingan, sehingga kita lakukan secara holistik dan harus disebarluaskan. Semoga kegiatan-kegiatan kecil akan menghasilkan manfaat yang lebih besar bagi orang lain dalam hal hal-hal yang bermanfaat bagi orang lain. Pendukung juga didorong untuk melestarikan owa jawa, salah satunya dengan dibentuknya program Melintang (Masyarakat Peduli Alam Puntang),” jelas Wazirul.

Melalui program Melintang, Lapangan PEP Subang merangkul masyarakat yang sebelumnya mencari nafkah dari berburu dan menebang di hutan untuk mengubah kebiasaan bisnis kopi dan pariwisata mereka untuk meningkatkan perekonomian mereka.

Owa jawa (Hylobates Moloch) merupakan spesies primata dengan perkiraan populasi sekitar 2000-4000 individu di dunia. Untuk itu owa jawa masuk dalam Daftar Merah IUCN dengan status (Terancam Punah) atau Critically Endangered. Sebaran owa jawa kini terbatas di Jawa Barat, menjadikannya spesies owa paling langka di dunia.

Lapangan PEP Subang telah menghabituasi dan melepasliarkan tiga puluh tujuh individu owa jawa di Hutan Lindung Gunung Puntang Malabar sejak tahun 2013, mampu mencari makan secara mandiri, menghindari predator dan berkembang biak secara alami. Pelepasan tujuh individu owa jawa juga berdasarkan pengamatan tim Yayasan Owa Jawa terkait dengan aktivitas sehari-hari owa jawa.

Melalui upaya konservasi flora dan fauna langka yang terangkum dalam program Melintang, Lapangan PEP Subang berhasil meraih Indonesia Sustainable Development Goals Award (ISDA) 2021 untuk kategori Gold dan Indonesia Green Award (IGA) 2021 untuk kategori Nature Conservation Development Tourism.

Seperti diketahui, PT Pertamina EP merupakan Kontraktor Kerja Sama (KKKS) di bawah pengawasan SKK Migas, dengan Pertamina EP Zona 7 terintegrasi bersama Zona 5 PHE ONWJ dan Zona 6 PHE OSES di Wilayah Hulu Subholding Jawa Pertamina. PT Pertamina EP Zone 7 memiliki 3 lapangan operasi antara lain Lapangan Jatibarang, Lapangan Subang dan Lapangan Tambun serta wilayah kerja di 7 kota/kabupaten antara lain Kab. Cirebon, Kota Cirebon, Indramayu, Majalengka, Karawang, Subang dan Bekasi. (Rd/rls)

Source: www.pelitakarawang.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button