Yogyakarta

Pemerintah Kabupaten Klaten menggalakkan pengembangan 27 desa wisata

Klaten – Pemerintah Kabupaten Klaten mendorong pengembangan lebih lanjut 27 desa liburan. Menyusul keberhasilan Desa Bugisan, Prambanan, Klaten masuk dalam 50 Besar Desa Wisata Indonesia Award 2022 (ADWI).

“Ini membuat kami bersemangat untuk mengembangkan desa wisata. Selain itu, Klaten tidak hanya dikenal dengan candinya, tetapi juga wisata airnya. Ada Umbul Ponggok, Pluneng dan Brondong yang juga menjadi unggulan Klaten,” kata Bupati Klaten Sri Mulyani, Rabu (06/07).

Mulyani menjelaskan, bentuk dukungan desa wisata berupa bantuan sekitar 200 juta rupiah. Hanya saja bantuan tersebut diberikan sebelum adanya pandemi Covid-19. Sedangkan pada masa pandemi, anggaran APBD lebih difokuskan untuk penanganan wabah.

“Untuk dukungan desa wisata kita lihat dulu. Di desa mana kami mendukung pariwisata? Selain itu, pengembangan pariwisata juga tergantung pada penetapan kepala desa (kades) dan kelompok sadar wisata (pokdarwis),” jelasnya.

Mulyani menilai Klaten memiliki potensi untuk mengembangkan desa wisata di 391 desa yang tersebar di 26 kecamatan. Selain itu, memiliki tanah yang subur dan lokasi yang cukup strategis diapit oleh Solo-Jogja. Namun, unit wisata yang dikembangkan BUMDes didominasi oleh wisata air.

“Kami di pemerintah daerah siap melakukan pembinaan ke desa-desa wisata. Termasuk mendorong pemerintah pusat untuk melakukan hal yang sama. Selain itu, unit pariwisata yang dikelola BUMDes dapat mendukung perekonomian sehingga juga dapat mengurangi pengangguran,” ujarnya.

Kepala Kementerian Kebudayaan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar), Klaten Sri Nugroho menjelaskan, 27 desa wisata yang telah mendapat SK Bupati tersebar di sejumlah kecamatan. Mulai dari Prambanan, Bayat, Gantiwarno, Wedi, Wonosari dan Karanganom. (ren/adi/bendungan)

27 desa wisata di Kota Cemerlang

  • Desa Bugisan dan Kebondalem Kidul (Kecamatan Prambanan)
  • Desa Jarum, Ngerangan, Gunungggajah, Krikilan dan Krakitan (Kecamatan Bayat)
  • Desa Sidowayah dan Ponggok (Kecamatan Polanharjo)
  • Desa Wisata Ngrundul, Karangduren dan Malangjiwan (Kabupaten Kebonarum)
  • Desa Pasung dan Melikan (Kecamatan Wedi)
  • Desa Tlogowatu dan Tegalmulyo (Kecamatan Kemalang)
  • Desa Manjung (Kecamatan Ngawen), Desa Pokak (Kecamatan Ceper)
  • Desa Mranggen dan Desa Glagah (Kecamatan Yatinom)
  • Desa Jimbung (Kecamatan Kalikotes)
  • Desa Nglinggi (Kabupaten Klaten Selatan)
  • Desa Karangasem (Kecamatan Cawas)
  • Desa Soropaten (Kecamatan Karanganom)
  • Desa Karangnongko (Kecamatan Karangnongko)
  • Desa Kupang (Kecamatan Karangdowo)
  • Desa Tanjung (Kecamatan Juwiring)

Klaten – Pemerintah Kabupaten Klaten mendorong pengembangan lebih lanjut 27 desa liburan. Menyusul keberhasilan Desa Bugisan, Prambanan, Klaten masuk dalam 50 Besar Desa Wisata Indonesia Award 2022 (ADWI).

“Ini membuat kami bersemangat untuk mengembangkan desa wisata. Selain itu, Klaten tidak hanya dikenal dengan candinya, tetapi juga wisata airnya. Ada Umbul Ponggok, Pluneng dan Brondong yang juga menjadi unggulan Klaten,” kata Bupati Klaten Sri Mulyani, Rabu (06/07).

Mulyani menjelaskan, bentuk dukungan desa wisata berupa bantuan sekitar 200 juta rupiah. Hanya saja bantuan tersebut diberikan sebelum adanya pandemi Covid-19. Sedangkan pada masa pandemi, anggaran APBD lebih difokuskan untuk penanganan wabah.

“Untuk dukungan desa wisata kita lihat dulu. Di desa mana kami mendukung pariwisata? Selain itu, pengembangan pariwisata juga tergantung pada penetapan kepala desa (kades) dan kelompok sadar wisata (pokdarwis),” jelasnya.

Mulyani menilai Klaten memiliki potensi untuk mengembangkan desa wisata di 391 desa yang tersebar di 26 kecamatan. Selain itu, memiliki tanah yang subur dan lokasi yang cukup strategis diapit oleh Solo-Jogja. Namun, unit wisata yang dikembangkan BUMDes didominasi oleh wisata air.

“Kami di pemerintah daerah siap melakukan pembinaan ke desa-desa wisata. Termasuk mendorong pemerintah pusat untuk melakukan hal yang sama. Selain itu, unit pariwisata yang dikelola BUMDes dapat mendukung perekonomian sehingga juga dapat mengurangi pengangguran,” ujarnya.

Kepala Kementerian Kebudayaan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar), Klaten Sri Nugroho menjelaskan, 27 desa wisata yang telah mendapat SK Bupati tersebar di sejumlah kecamatan. Mulai dari Prambanan, Bayat, Gantiwarno, Wedi, Wonosari dan Karanganom. (ren/adi/bendungan)

27 desa wisata di Kota Cemerlang

  • Desa Bugisan dan Kebondalem Kidul (Kecamatan Prambanan)
  • Desa Jarum, Ngerangan, Gunungggajah, Krikilan dan Krakitan (Kecamatan Bayat)
  • Desa Sidowayah dan Ponggok (Kecamatan Polanharjo)
  • Desa Wisata Ngrundul, Karangduren dan Malangjiwan (Kabupaten Kebonarum)
  • Desa Pasung dan Melikan (Kecamatan Wedi)
  • Desa Tlogowatu dan Tegalmulyo (Kecamatan Kemalang)
  • Desa Manjung (Kecamatan Ngawen), Desa Pokak (Kecamatan Ceper)
  • Desa Mranggen dan Desa Glagah (Kecamatan Yatinom)
  • Desa Jimbung (Kecamatan Kalikotes)
  • Desa Nglinggi (Kabupaten Klaten Selatan)
  • Desa Karangasem (Kecamatan Cawas)
  • Desa Soropaten (Kecamatan Karanganom)
  • Desa Karangnongko (Kecamatan Karangnongko)
  • Desa Kupang (Kecamatan Karangdowo)
  • Desa Tanjung (Kecamatan Juwiring)

Source: radarsolo.jawapos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button