Pada masa kebangkitan Waduk Gajah Mungkur, para pedagang masih bisa berjualan

WONOGIRI – Para pedagang objek wisata Waduk Gajah Mungkur (WGM) tetap bisa menahan dagangannya meski sedang dilakukan revitalisasi waduk. Dengan cara ini, diharapkan dapat terus berkontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengatakan pedagang masih bisa mencari nafkah meski Waduk Gajah Mungkur sudah direvitalisasi. Selain itu, objek wisata masih beroperasi. Karena sudah dihitung titik mana yang dibangun terlebih dahulu.

“Poin-poin yang tidak terkena revitalisasi bisa terus dibuka, baik untuk pariwisata maupun gastronomi,” kata Joko Sutopo.

Menurut pria yang akrab disapa Jekek itu, meski sudah dihidupkan kembali, WGM tetap beroperasi. Dengan begitu, WGM tetap bisa berkontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Seperti diketahui, revitalisasi WGM dilakukan abadi. Tahun ini antara lain masuknya WGM dan pembangunan jembatan yang menjorok ke dalam air. Bagian lantai juga harus terbuat dari kaca.

“Ada harapan besar di balik revitalisasi WGM. Revitalisasi ini mengoptimalkan potensi Wonogiri. Mungkin ada efek yang jika diolah menjadi sebuah program, dapat berkontribusi pada kemajuan Wonogiri secara umum. Baik SDM maupun kualitas pariwisata bisa berdampak pada peningkatan PAD kita,” ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Penelitian Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda dan Litbang) Wonogiri Heru Utomo mengatakan, pekerjaan fisik revitalisasi WGM akan dimulai pada Oktober.

Pemerintah pusat mengucurkan anggaran sebesar Rp 28,9 miliar untuk revitalisasi. Di Zona 1 ada beberapa poin yang harus dikerjakan. Diantaranya adalah penataan pintu masuk utama, pembangunan alun-alun Pintu masuk tidak jauh dari pintu masuk. Kemudian juga taman bertema dan teras pantai.

“Termasuk jembatan yang sebagian terbuat dari kaca dan menjorok ke waduk,” kata Heru. (al/adi/bendungan)

Source: radarsolo.jawapos.com