Jawa Tengah

Mitos Mata Air Nyi Renggo di Kranggan Semarang, Dari Air Obat Hingga Nomor Togel – Solopos.com

SOLOPOS.COM – Agus pada Jumat (26/8/2022) menampilkan warna Sendang Nyi Renggo yang berwarna hijau tua namun memiliki air yang jernih. (Solopos.com ponco Wiyono)

Solopos.com, SEMARANG – Zaman terus berubah namun keberadaan Sendang Nyi Renggo di Kranggan Dalam, Desa Kranggan, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang tetap dipertahankan. Sendang Nyi Renggo yang dulu disakralkan kini menjadi simbol bagi warga sekitar.

Salah satu warga yang berjuang untuk melestarikan sumur Nyi Renggo adalah Agus Heriawan, 48 tahun. Ketua RW 001 RT 003 ini masih menyimpan kenangan indah tentang sumur yang diyakini sudah ada sebelum zaman Majapahit.

AksiJos! Petani dan peternak Klaten bisa menjadi pendukung kedaulatan pangan

“Kalau main ke sana, saya enggak berani bercanda. Kata orang tua, jangan ambil ikan nanti kalau pulang nanti bisa sakit, saya patuh,” kata Agus, Jumat (26/8/2022) tentang mata air, yang beberapa langkah di belakang rumahnya.

Karena keterikatan ini, Agus berusaha melindungi sumber yang menurut cerita didirikan oleh dua orang sesepuh daerah, Ki Renggo dan istrinya Nyi Renggo.

“Sebelum generasi saya, dikabarkan ada seorang lurah bernama Dahlan yang juga merawatnya selama bulan Kapit dan sering menganggapnya sebagai wayang. Saya sendiri tidak berani mengarahkan wayang karena beda generasi, jadi sekarang tinggal mengadakan penyelamatan untuk Kapit dan Sura,” kata Agus.

Baca Juga : Misteri Sendang Nganten di Bukit Gombel Semarang

Sumber 5×4 meter persegi sebenarnya di jalan-jalan perumahan yang sempit. Untuk mencapainya kita harus berkendara dari pertigaan Kranggan Dalam melalui gang antar perumahan yang jalurnya hanya bisa ditempuh dengan sepeda motor. Namun, daya tariknya mengundang pengunjung untuk menjelajah ke luar kota.

Agus mengatakan mereka yang datang memiliki tujuan yang berbeda-beda. “Ada yang mencari air untuk obat sampai terinspirasi oleh nomor undian,” katanya.

Keberadaan mata air tersebut tidak hanya mendapat sambutan positif, namun juga mendapat tanggapan negatif dari warga sekitar. Menurut Agus, ada warga sekitar yang mengusulkan penimbunan kembali sumur tersebut.

Baca juga: Air di mata air ini konon bikin awet muda…

“Tapi aku menolak. Saya tidak ingin daerah ini terkena bencana karena sudah terjadi. Dulu ada yang mau menguras kolam ini dan motor pompa air selalu rusak,” kata Agus.

Source: www.solopos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button