Kota Tua, 3 Destinasi Wisata Bersejarah Bergaya Eropa Klasik di Surabaya - WisataHits
Jawa Timur

Kota Tua, 3 Destinasi Wisata Bersejarah Bergaya Eropa Klasik di Surabaya

Ketika kita mendengar tentang Kota Tua, kita pasti akan mengingat Kota Tua di Jakarta. Namun ternyata Kota Tua bisa ditemukan di Jawa Timur tepatnya di kota Surabaya.

Selain itu, kota tua Surabaya saat ini sedang ramai diperbincangkan oleh para pelancong karena pemerintah kota Surabaya sedang gencar-gencarnya mempromosikan tempat wisata ini.

Baca juga: Destinasi Wisata Mangrove di Surabaya, Nikmati Keajaiban Hutan Mangrove yang Indah

Di kawasan ini banyak terdapat bangunan kuno peninggalan zaman kolonial yang sangat menarik untuk dikunjungi dan dijadikan sebagai spot foto yang instagramable.

Alamat dan arah ke situs

Kota Tua

Bagi yang ingin berkunjung ke Kota Lama Surabaya bisa datang ke Kawasan Pabean Cantian di Kecamatan Bongkaran, tepat di Jalan Gula Kota Surabaya. Untuk perjalanan dari pusat kota Surabaya ke Kota Tua jaraknya sekitar 4 km, sehingga dapat ditempuh dalam waktu sekitar 12 menit dengan kendaraan bermotor.

Untuk biaya masuk kawasan kota tua, masuknya gratis dan jam operasionalnya juga buka 24 jam dan setiap hari. Bagi Anda yang berlibur di kota Surabaya dan mencari spot wisata gratis untuk foto, Anda bisa mengunjungi kota tua.

Sejarah Singkat Kota Tua Surabaya

Kota Tua

Pada zaman penjajahan, kota Surabaya dipisahkan oleh sebuah sungai bernama Kali Mas. Sungai Kalimas membelah kota Surabaya dan bermuara di Laut Jawa. Sungai ini merupakan pintu masuk bagi kapal-kapal dagang yang ingin singgah di Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur.

Pada masa penjajahan VOC Belanda, pimpinan Belanda membagi wilayah di sekitar Kalimas menjadi dua. Wilayah ini terdiri dari wilayah permukiman dari Eropa dan wilayah permukiman nonpribumi Asia.

Di dua wilayah ini, bangsa asing membangun wilayahnya masing-masing dan mengadaptasi gaya arsitektur asli negaranya.

Kawasan Kalimas inilah yang saat ini menjadi tempat kota tua Surabaya berada. Sehingga, ketika berkunjung ke kawasan ini, wisatawan akan menemukan berbagai bangunan dengan arsitektur yang berbeda-beda. Karena kedua daerah ini pernah dihuni oleh orang-orang dari negara yang berbeda.

Tempat wisata di kota tua surabaya

Kota Tua

Saat Anda memasuki kawasan kota tua Surabaya, Anda akan melihat dua kawasan yang memiliki struktur dan desain bangunan yang berbeda.

Karena daya tarik tersebut, Pemkot Surabaya berharap tempat wisata ini dapat menjadi daya tarik wisata dan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Berikut adalah beberapa atraksi yang dapat ditemukan pengunjung.

1. Jalan Gula Surabaya

Atraksi pertama kami temukan di Jalan Gula di Surabaya. Di kawasan ini kita menemukan sejumlah bangunan tua yang kondisinya masih asli dan utuh. Mengunjungi kawasan ini akan membawa kita kembali ke masa ketika kota Surabaya masih berada pada zaman penjajahan VOC Belanda.

Wisatawan dapat menemukan kawasan ini di kawasan Bongkaran, adat istiadat, yang cukup tersembunyi di lokasinya. Karena kawasan ini berupa gang sempit atau koridor yang panjangnya sekitar 50 meter, padat dengan bangunan-bangunan bersejarah Belanda. Namun di sepanjang perjalanan ada beberapa bangunan yang sudah mulai rusak karena kurang perawatan.

Jika Anda sedang mencari kesempatan berfoto dengan latar belakang vintage, kembalilah ke zaman kolonial Belanda. Maka kawasan kota tua Surabaya adalah pilihan yang tepat. Kawasan jalan gula ini juga sering dimanfaatkan warga Surabaya untuk berfoto prewedding yang bernuansa vintage, klasik, dan artistik.

2. Jalan Karet Surabaya

Jika Jalan Gula Surabaya merupakan peninggalan kawasan pabrik tembakau, maka Jalan Karet Surabaya pernah menjadi pusat niaga atau perdagangan pada zaman kolonial.

Maka tak heran jika banyak bangunan dengan arsitektur khas Belanda di kawasan ini. Selain bangunan berarsitektur Belanda di kawasan ini juga terdapat beberapa bangunan berarsitektur Cina.

Namun di kawasan Jalan Karet Surabaya banyak gedung dan gedung yang berubah fungsi dan sudah ada beberapa gedung yang berpenghuni. Kawasan ini memiliki panjang sekitar 300 meter dan memiliki beberapa gedung dan bangunan berarsitektur Belanda dan Cina.

3. Jalan Panggung Surabaya

Kawasan lain yang masih tergolong kawasan kota tua Surabaya adalah Jalan Panggung Surabaya. Daerah ini dulunya digunakan sebagai pasar ikan, jadi pasti akan terlihat becek dan kumuh ketika Anda mengunjungi tempat ini.

Tempat ini dikenal warga Surabaya sebagai Pecinan, yang kini sedang digarap oleh Pemerintah Kota Surabaya sedemikian rupa sehingga tampilan kumuh tidak lagi terlihat karena bangunan di sini sudah dicat warna-warna cerah.

Selain itu, kawasan ini juga memiliki lampu-lampu cantik yang dipasang di sepanjang jalan yang panjangnya kurang lebih 300 meter. Perpaduan bangunan kota tua khas China dan lampu-lampu estetis membuat suasana malam di kawasan ini semakin asri. Jadi waktu terbaik untuk datang ke Kota Tua Surabaya adalah pada malam hari.

Source: intrik.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button