Jalan-jalan ke Hutan Kota Srengseng, cicipi manisnya madu Trigona sambil menyegarkan otak: Okezone Travel - WisataHits
Jawa Tengah

Jalan-jalan ke Hutan Kota Srengseng, cicipi manisnya madu Trigona sambil menyegarkan otak: Okezone Travel

PANAS Cuaca di ibu kota Jakarta membuat masyarakat sangat membutuhkan ruang terbuka yang hijau, segar dan asri untuk proses detoksifikasi tubuh, pikiran dan jiwa dari padatnya aktivitas sehari-hari.

Hutan Kota bisa menjadi alternatif untuk sekedar menyegarkan pikiran, salah satu destinasi yang bisa dikunjungi adalah Hutan Kota Srengseng.

Saat memasuki Welcome Entrance Hutan Kota Srengseng, pengunjung langsung disambut dengan suasana asri dan sejuk, dengan banyaknya pepohonan hijau yang menyegarkan mata kita. Angin sepoi-sepoi melemparkan hiruk pikuk kota langsung ke angin.

Hutan Kota Srengseng di kawasan Kembangan Jakarta Barat merupakan salah satu hutan kota terbesar di Jakarta.

Hutan ini menjadi rumah bagi sejumlah kawasan wisata yang menarik pengunjung, termasuk Trigona Honey.

menyeruput madu

halaman kutipan Diantara, Madu Trigona atau biasa disebut dengan Madu Clanceng bagi masyarakat Jawa Tengah dan Jawa Timur. Diproduksi oleh lebah Trigona sp, madu ini memiliki rasa manis yang pas, tidak semanis sirup dengan rasa sedikit asam.

Infografis Kebun Raya di Indonesia

Madu ini memiliki rasa yang khas dan ketika Anda menyesap airy honey Anda dapat mencium aroma bunga yang menyegarkan. Madu ini berwarna bening dan ada pula yang berwarna kuning tua. Madu Trigona memiliki tekstur yang kental. Setelah meminum madu ini, badan terasa hangat.

Madu trigona diproduksi oleh lebah kecil, ramping dan berwarna hitam. Trigona sp adalah spesies primitif yang menghasilkan madu dalam jumlah kecil sesuai dengan ukuran lebah yang kecil

Madu Trigona yang sempat menjadi perbincangan di hutan merupakan hasil swadaya masyarakat sekitar yang tergabung dalam kelompok tani hutan.

Proses pembuatan madu yang diekstrak dari kotak umumnya diatur seperti rumah, tetapi kecil dan di situlah madu diproduksi. Sarang yang menghasilkan madu berupa propolis. Pengunjung bisa menyesap madu dengan voting di sarangnya.

keanekaragaman hayati

Di kawasan hutan kota ini terdapat beberapa jenis tumbuhan dengan jenis yang berbeda-beda, dari yang berukuran besar hingga yang berukuran kecil. Ada lebih dari 70 spesies tumbuhan dengan total 6.700 spesies tumbuhan.

Di antara semua jenis tumbuhan, pohon-pohon besar dan tinggi mendominasi, salah satunya adalah pohon merbau dan pohon gum merah atau gum kebo. Salah satu fungsi pohon karet Kebo adalah sebagai peredam kebisingan.

Selain itu juga terdapat tanaman pendek yaitu pohon greenberry, pohon tanjung dan pohon bonsai buni. Hutan ini juga memiliki tanaman berbunga seperti xanthostemon, batavia berdaun lebar, tongkeng Malaysia, tongkeng Jawa, air mata pengantin dan dombeya, sejenis tanaman berbunga, dan termasuk jenis pohon.

Hutan Kota Srengseng, Jakarta Barat

Fungsi utamanya adalah untuk membangun hutan kota sebagai daerah aliran sungai dan terminal air limpasan Sungai Pesanggrahan di Jakarta Barat. Selain itu, fungsi hutan ini dapat menyaring udara yaitu mengurangi oksigen dan kebisingan.

Hutan ini mendapat banyak pengunjung saat liburan, sekitar 100-200 pengunjung sehari. Kegiatan pada hari Sabtu, Minggu dan hari libur yang banyak dikunjungi untuk berolahraga atau jalan-jalan bahkan berolahraga karena hutan ini memiliki jogging track yang mengelilingi tepi danau Hutan Kota Srengseng dengan pepohonan yang rindang dan sejuk.

Selain untuk olahraga, tempat ini juga memiliki ruang bermain untuk anak-anak yang terletak di bawah pohon rindang sehingga angin sepoi-sepoi menemaninya.

Hutan ini juga dapat memberikan pendidikan bagi anak-anak sekolah. Mengajarkan anak untuk go green, memberikan informasi bahwa bentuk asli pohon seperti ini, dan banyak hal yang bisa digali dari hutan.

Pengelola membuat barcode untuk setiap jenis pohon, yang dapat dipindai pengunjung secara langsung dan menerima semua informasi tentang jenis pohon ini. Bahkan di hutan kota ini terdapat sebuah danau yang biasa digunakan pengunjung untuk memancing.

“Cukup bagus dapat ikan dan gratis juga mancing disini,” kata pengunjung Andi saat ditabrak.

Andi bercerita bahwa di waktu senggangnya dan dalam menyalurkan hobinya memancing di hutan, inilah jawabannya.

Jenis ikannya juga bermacam-macam, ada ikan nila, ikan mas, lele, ikan gabus dan lain sebagainya. Memancing di tempat ini juga tidak terlalu panas karena ditumbuhi pepohonan sehingga udaranya sejuk, tenang dan tenang.

Source: travel.okezone.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button