Hujan deras picu alih lahan di Bojong Koneng, Bogor, Pengungsi Warga - WisataHits
Jawa Barat

Hujan deras picu alih lahan di Bojong Koneng, Bogor, Pengungsi Warga

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com – Sebanyak 354 KK atau 1.178 jiwa yang tinggal di rumah warga di Desa Curug, Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat terdampak pemindahan lahan. Warga terpaksa mengungsi sementara ke kerabat dan vila.

Hingga hari ini, alih fungsi lahan mengancam ratusan rumah dan fasilitas umum (fasum) di kawasan tersebut.

Staf Darurat dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Jalaludin mengatakan, hujan dengan intensitas tinggi yang berkepanjangan menyebabkan retakan tanah sepanjang satu kilometer pada pukul 16.00 WIB, Rabu.

Baca Juga: Bandara Juanda, Runway Surabaya Rusak Akibat Pergerakan Tanah

Pergeseran lahan yang berlangsung sejak kemarin bahkan lebih parah pada Kamis (15/9/2022) siang di desa tersebut.

“Pergerakan (darat) berlanjut hingga hari ini. Warga yang mengungsi dari kemarin hingga sekarang masih bersama kerabat dan ada 5 keluarga di mansion bersama lurah. Kami juga sudah sediakan pos di sini,” kata Jalal saat dihubungi Kompas.com, Kamis (15/9/2022).

Jalal mengatakan, alih fungsi lahan masih menyisakan retakan pada tanah, dinding dan lantai di ratusan unit rumah tempat tinggal 354 KK.

Bahkan, akses jalan tersebut tidak bisa lagi dilalui oleh kendaraan roda dua dan roda empat karena adanya retakan pada tanah.

Selain itu, pihaknya mencatat fasilitas umum terkena relokasi lahan. Fasilitas umum tersebut antara lain tempat ibadah, rumah mewah, dan akses jalan yang menghubungkan tempat-tempat wisata.

“Jadi sekarang sudah dua hari berlalu dan Alhamdulillah tidak ada korban jiwa,” katanya.

Meski demikian, dia mengimbau kepada warga sekitar untuk tetap waspada karena kawasan tersebut berpotensi menimbulkan gerakan tanah saat hujan.

Baca Juga : Hujan Deras Picu Pergerakan Tanah di Cianjur, 3 Rumah Rusak dan Satu Warga Terluka

Tim TRC dan aparat desa bergantian memantau pergeseran lokasi akibat struktur tanah yang tidak stabil. Kebutuhan dasar yang dibutuhkan saat ini adalah logistik darurat, air bersih dan toilet.

“Situasi akhir belum kondusif, negara masih bergerak di daerah dan listrik telah dipadamkan oleh PLN.

Tim masih bergiliran memantau lokasi karena dikhawatirkan akan terjadi gerakan tanah baru jika hujan,” jelasnya.

dapatkan pembaruan pesan yang dipilih dan berita terkini setiap hari dari Kompas.com. Jom join grup Telegram “Kompas.com News Update” caranya klik link lalu join. Anda harus terlebih dahulu menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.

Source: bandung.kompas.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button