Haul Habib Abu Bakar Gresik, Wisata Religi Pelepas Haus Muhibbin: Okezone Travel
SETELAH Setelah dua tahun vakum akibat pandemi Covid-19, peringatan Hijrah ke-67 Habib Abu Bakar bin Muhammad bin Umar Assegaf Gresik kembali digelar hari ini.
Kegiatan transportasi tersebut digelar dalam rangka memperingati wafatnya ulama besar kharismatik dan Waliyullah asal Gresik, Jawa Timur.
Wisata religi yang berlangsung rutin setiap tahun tersebut tak pelak menarik minat para muhibbin atau pecinta Ahlul Bait (keturunan) Nabi sallallahu alayhi wa sallam.
Masyarakat sekitar Jalan KH Zubair, Kecamatan Gresik sangat antusias mempersiapkan acara tahunan ini. Haul memorial sendiri akan berlangsung pada 15-16 Juli 2022.
Ketua Panitia Haul Habib Ali Abu Bakar Assegaf membenarkan bahwa peringatan haul Habib Abu Bakar Gresik kali ini sangat berbeda karena ia absen selama dua tahun.
(Foto: YouTube/Nabawi TV)
“Untuk tahun ini, antusiasme warga lebih besar dari sebelumnya. Karena dua tahun lalu kami tidak mengadakan haul karena pandemi Covid. Acara berlangsung selama dua hari (Jumat dan Sabtu),” kata Ketua Panitia Haul Habib Ali Abu Bakar Assegaf.
Seluruh elemen mulai dari Pemkab dan aparat TNI Polri turut membantu kelancaran acara transportasi tersebut. Mulai dari parkir, toilet umum, jalan memutar dan berbagai jenis bantuan termasuk kebutuhan logistik untuk tamu yang datang dari Jawa hingga luar Jawa.
Puluhan ribu tamu datang ke Gresik, tidak hanya dari Indonesia, tetapi juga dari Asia, seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam.
“Akan ada peserta dari seluruh provinsi di Indonesia. Beberapa sudah mengkonfirmasi kedatangan mereka bersama rombongan ke panitia. Kami menghimbau kepada para tamu untuk tidak berkerumun duduk di depan karena walaupun mereka di belakang, tetap akan menyeret mereka berkah,” kata Habib Ali.
Sekadar informasi, Al Imam Al Qutbul Fard Al Habib Abu Bakar bin Muhammad bin Umar bin Abu Bakar bin Al Habib Umar bin Segaf Assegaf adalah seorang Imam dari Lembah Al Ahqof.
Silsilah sucinya atau silsilahnya berlanjut dengan para ulama besar hingga bermuara pada Nabi Muhammad sallallahu ‘alaihi Wasallam.
Mengutip dari Manaqib-nya, Habib Abu Bakar lahir pada tahun 1285 Hijriyah di desa Besuki, Jawa Timur. Ayahnya meninggal di Kota Gresik ketika ia masih kecil.
(Foto: YouTube/Nabawi TV)
Cahaya kebaikan dan perwalian muncul dan terpancar dari wajahnya hingga ia berusia 3 tahun. Dia bisa mengingat peristiwa yang terjadi padanya.
Sekitar tahun 1321 Hijriyah Habib Abu Bakar mendapat ilham dari Allah SWT untuk mengasingkan diri dari masyarakat manusia. Kemudian dia datang ke kediamannya untuk uzlah atau khalwat (khalwat) orang selama 15 tahun dari masjid.
Ketika tiba saatnya Allah mengizinkan dia keluar dari khalwat, gurunya Al Habib Muhammad bin Idrus Al-Habsyi datang kepadanya dan memberi isyarat agar dia mengakhiri khalwatnya. Habib Muhammad bin Idrus Al Habsyi berkata saat itu:
“Selama tiga hari kami tawajjuh memohon kepada Allah agar membawa Abu Bakar bin Muhammad Assegaf keluar dari khalwat,” ujarnya..
Habib Muhammad bin Idrus Al Habsyi kemudian menggandeng tangan Habib Abu Bakar bin Muhammad Assegaf dan membawanya keluar dari khalwat.
Sejak itu ia membuka pertemuan Taklim di rumahnya. Habib Abu Bakar menjadi pelindung bagi yang menunaikan ibadah haji, sekaligus menjadi rujukan bagi semua golongan di segala penjuru, setiap orang yang memiliki tujuan untuknya. husnudz-dzan (prasangka baik) pasti dia akan mencapai keinginannya dalam waktu yang relatif singkat.
Di rumahnya sendiri, Habib Abu Bakar bin Muhammad Assegaf menyegel kitab tersebut Ihya Ulumuddin Karya Imam Al-Ghazali lebih dari 40 kali. Di setiap khatam, dia selalu menyajikan jamuan khusus untuk para tamu.
Sebelum wafat, Al Habib Abu Bakar bin Muhammad Assegaf berpuasa selama 15 hari. Tidak lama kemudian, beliau wafat pada tahun 1376 Hijriyah dalam usia 91 tahun. Jenazahnya dimakamkan di Pemakaman Masjid Jami’ Alun Alun di Kota Gresik, Jawa Timur.
Source: travel.okezone.com
