Google Doodle Hari Ini: Hari Angklung Sedunia 16 September, Begini Ceritanya! - WisataHits
wisatahits

Google Doodle Hari Ini: Hari Angklung Sedunia 16 September, Begini Ceritanya!

Google Doodle hari ini merayakan Hari Angklung Sedunia yang jatuh pada Rabu, 16 November 2022.

Di google doodle terdapat gambar anak-anak sedang bermain angklung, bisa dilihat di halaman pertama mesin pencari google.

Siapa yang tidak tahu angklung?

Google Doodle Hari Ini: Hari Angklung Sedunia 16 September, Begini Ceritanya!Google Doodle Hari Ini: Hari Angklung Sedunia 16 September, begini ceritanya!

Angklung adalah alat musik yang berasal dari masyarakat Sunda. Terbuat dari bambu, angklung diperdengarkan dengan cara digoyangkan.

Angklung yang merupakan alat musik asli Indonesia telah terdaftar sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Cultural Heritage of Humanity oleh UNESCO sejak November 2010.

Mengetahui sejarah Hari Angklung Sedunia

Berbicara tentang sejarah Hari Angklung Sedunia, mengapa diperingati setiap tanggal 16 November, karena pada saat itulah Angklung diakui oleh UNESCO yaitu tanggal 16 November 2010.

Asal-usul Angklung

Dikutip dari berbagai sumber jika tidak ada petunjuk sejak kapan angklung ini digunakan, namun jika dilihat bentuknya digunakan pada kebudayaan Neolitikum yang berkembang di nusantara hingga awal penanggalan modern maka angklung dapat dikatakan menjadi salah satu peninggalan budaya Nusantara pra-Hindu.

Sebagai catatan pada angklung yang muncul, ia merujuk pada zaman kerajaan Sunda dari abad ke-12 hingga ke-16.

Asal muasal terciptanya musik bambu seperti angklung ini didasari oleh pandangan hidup masyarakat Sunda yang bebas dengan sumber kehidupan berupa nasi sebagai makanan pokoknya.

Orang Baduy yang merupakan masyarakat adat Sunda menggunakan angklung sebagai bagian dari ritual untuk memulai menanam padi.

Angklung memiliki banyak fungsi lho, diantara yang sering kita kenal sebagai alat musik, ternyata dulu juga sebagai penguat semangat juang.

Fungsi angklung adalah untuk memompa semangat masyarakat pada masa penjajahan saat itu. Di masa lalu, pemerintah Hindia Timur Belanda melarang orang menggunakan angklung.

Dampak pelarangan tersebut menyebabkan popularitas angklung menurun dan hanya dimainkan oleh anak-anak.

Source: www.piknikdong.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button