Dosen dan mahasiswa Ubaya membantu meningkatkan perekonomian Desa Kedungudi - WisataHits
Jawa Timur

Dosen dan mahasiswa Ubaya membantu meningkatkan perekonomian Desa Kedungudi

Mojokerto (ANTARA) – Tim dosen dan mahasiswa Universitas Surabaya (Ubaya) membantu peningkatan potensi ekonomi Desa Kedungudi, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur melalui program Kegiatan Kemandirian Masyarakat (KKM).

“Kegiatan yang kami lakukan adalah pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kelompok tani terkait diversifikasi pangan fungsional,” ujar Ketua Tim Pengabdian Ubaya Apt. Alfian Hendra Krisnawan, S.Farm., M.Farm., kepada wartawan di Surabaya, Kamis.

Selain Alfian, rombongan terdiri dari Yayon Pamula Mukti, S.TP., M.Eng., dan Faizal Susilo Hadi, SE, M.SM. yang merupakan dosen Ubaya. Mahasiswa dari berbagai fakultas juga dilibatkan dalam pengabdian masyarakat ini.

Pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan kelompok tani tentang diversifikasi pangan fungsional merupakan rangkaian kegiatan nirlaba yang dibiayai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) dalam program Kegiatan Kemandirian Masyarakat (KKM).

Baca Juga: Ubaya Dipilih Sebagai Venue AUG 2024

Baca Juga: Ubaya Kembangkan Ketapanrame Sebagai Desa Wisata Edukasi

“Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian desa melalui pemberdayaan masyarakat,” ujarnya.

Pelatihan tersebut, kata Alfian, dilatarbelakangi oleh banyaknya produk herbal yang menjadi incaran masyarakat akibat pandemi COVID-19.

“Pandemi telah mengubah cara berpikir orang tentang menjaga dan merawat kesehatan mereka. Maka kami berinisiatif membuat pelatihan ini untuk memberdayakan warga desa membuat produk pangan fungsional dari sumber daya lokal,” ujarnya.

Kelompok petani dari desa Kedungudi yang anggotanya memiliki lahan pertanian mengikuti pelatihan ini. Diharapkan lahan yang tidak produktif digunakan untuk menanam rimpang.

Menurut Alfian, tanaman rimpang sangat mudah dibudidayakan dan dikembangkan. Dengan demikian diharapkan kelompok tani mampu memproduksi jahe, kunyit dan temulawak yang merupakan bahan dasar pembuatan pangan fungsional sendiri.

Pelatihan dipimpin oleh Anugerah Dany Priyanto, S.TP., MP, M.Si. Pelatihan ini menghasilkan empat produk berbeda yaitu Ginger Sticks, Ginger Instant Powder, Ginger Syrup dan Ginger Herbal Tea.

Jahe, kunyit, dan temulawak banyak digunakan dalam pembuatan pangan fungsional karena rimpangnya memiliki berbagai manfaat, yaitu sebagai antioksidan, menjaga stamina, dan meningkatkan kekebalan tubuh.

Potensi lain yang dapat dikembangkan adalah produk pangan lokal seperti kerupuk Samiler dan kopi singkong yang dapat mendukung pertumbuhan pariwisata di Desa Kedungudi.

Ingat Desa Kedungudi merupakan salah satu desa di Kecamatan Trawas yang memiliki destinasi wisata yaitu Kedungudi Sky Hill Park yang terletak di Jalan Raya Trawas-Seoliman dikelilingi pemandangan sawah dan pegunungan yang memanjakan mata.

Pemberdayaan masyarakat melalui kelompok tani diharapkan dapat meningkatkan daya saing sumber daya manusia sehingga mampu berinovasi untuk beradaptasi dengan perubahan zaman yang serba digital dan cepat.

“Diharapkan dengan adanya diversifikasi produk pangan fungsional akan meningkatkan daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Desa Kedungudi dan meningkatkan perekonomian masyarakat,” ujarnya.*

Baca Juga: Gubernur Lemhanas Jabarkan Potensi Indonesia ke Depan

Baca Juga: Ubaya Wadek: RUU Omnibus Law Kesehatan untuk Merampingkan Regulasi

Reporter: Willi Iranawan
Penerbit : Erafzon Saptiyulda AS
HAK CIPTA © ANTARA 2022

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button