Berencana piknik di lereng Merapi? Catatan! Biaya sewa jeep naik Rp 50.000 - WisataHits
Yogyakarta

Berencana piknik di lereng Merapi? Catatan! Biaya sewa jeep naik Rp 50.000

Harianjogja.com, Sleman- Dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) berdampak pada semua sektor, termasuk pariwisata. Menyikapi kenaikan harga BBM, Asosiasi Jeep Wisata Lereng Merapi (AJWLM) menaikkan biaya sewa sebesar Rp 50.000 untuk semua paket.

Ketua AJWLM Dardiri mengatakan, rencana kenaikan harga sewa sudah berlaku sejak 3 September 2022, namun belum final. Akhirnya setelah rapat pada Selasa malam (6/9/2022), diputuskan untuk menaikkan biaya sewa Jeep menjadi Rp 50.000 yang berlaku untuk semua paket.

“Hampir tujuh tahun tidak ada kenaikan sedikit pun, setiap paket harganya Rp 50.000. Misalnya paket dari Rp 300.000 menjadi Rp 350.000, paket dari Rp 350.000 menjadi Rp 400.000 dan seterusnya,” katanya. Harianjogja.comSelasa (9/06/2022).

DIDUKUNG: Jalan Gambiran Jogja yang sempit tidak diperbolehkan untuk parkir

Wisatawan yang sudah melakukan pre-booking akan tetap dikenakan tarif lama. Karena biro perjalanan sudah menghitung dan membayar uang muka.

“Siapa pun yang telah memesan jauh sebelumnya berada di jalur yang benar [harga lama] karena sudah dihitung. Jika Anda memesan sebulan yang lalu, beri tahu saya, “katanya.

Sementara itu, Kepala Biro Pariwisata (Dispar) Sleman Ishadi Zayid mengatakan kenaikan harga BBM tentu akan berdampak pada sektor pariwisata.

Namun, sejauh mana efeknya tidak dapat ditentukan; evaluasi hanya dilakukan setelah tiga minggu. “Setelah tiga minggu kami akan evaluasi dari segi jumlah kunjungan wisatawan jika tidak bisa mengevaluasi saat itu,” katanya.

Dia memperkirakan dampak kenaikan harga BBM akan tepat sasaran fasilitas atau infrastruktur. Seperti akomodasi, restoran dan sarana transportasi lainnya. “Paling terpengaruh Perabotan, Kalau itu destinasi wisata, tiketnya sudah fix,” sambungnya.

Dispar Sleman berharap kenaikan harga BBM hanya berdampak awal pada sektor pariwisata. Jika pariwisata dipandang sebagai kebutuhan, orang akan mencarinya, tetapi jika harga oleh-oleh, sembako, dan lain-lain naik, kemungkinan besar pembelian itu akan tertahan.

“Wisatawan membeli sembako, suvenir dan sebagainya. Tapi kalau belanja di tempat tujuan wisata saya rasa tidak [terpengaruh],” jelasnya.

Source: jogjapolitan.harianjogja.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button