Akeyla Naraya, desainer anak yang berprestasi dan mimpinya membangun desa tie-dye di Karawang - WisataHits
Yogyakarta

Akeyla Naraya, desainer anak yang berprestasi dan mimpinya membangun desa tie-dye di Karawang

INDOPOS.CO.ID – Akeyla Naraya Alyandina baru berusia 12 tahun tetapi dia sudah go internasional dengan produk fesyennya. Akeyla membawa tie-dye Indonesia, khususnya tie-dye Karawang, ke berbagai fashion show dunia seperti di Rusia, Lebanon dan Kyrgyzstan.

Pendahulu Akeyla terjun ke dunia fashion, dia terlihat pada usia 2 tahun ketika dia suka menggambar. Kemudian, pada usia enam tahun, Akeyla mulai menggambar desain pakaian dari buku desain ibunya.

Akeyla kemudian terdaftar di sekolah desain, yang dia hadiri secara online pada saat itu. Ternyata ketertarikan Akeyla sebenarnya di dunia fashion, bakatnya diasah dan desainnya secara bertahap dicor menjadi desain fashion. Desain pertama produk fesyennya bertema tie-dye dengan pakaian dewasa.

2017 adalah debut pertama Akeyla dengan desainnya. Tanpa pamrih, ia mengambil gelar pertama di Moskow, Rusia dengan membawa 8 desain terbaiknya.

Pada peragaan busana “Festival Indonesia Moskow” Akeyla tampil bersama perancang busana ternama tanah air. Dia adalah yang termuda di acara tersebut. Pakaian tie-dye miliknya menarik perhatian publik Rusia dan nama Akeyla pun langsung dikenal para pecinta mode Negeri Beruang Merah.

Kesuksesan Akeyla terulang dua tahun kemudian. Tahun 2019 kembali mendapat undangan dari KBRI Moskow untuk memamerkan rancangan busana terbarunya dan kali ini desainer dari Rusia di ajang yang sama.

Debut internasional Akeyla tidak berhenti sampai di situ, pada 2018 ia memamerkan karya-karyanya di Beirut, Lebanon. Akeyla ditugaskan memimpin misi mode untuk perdamaian di tengah negara yang dilanda perang.

Sekali lagi Akeyla sukses, pakaiannya diapresiasi dengan baik oleh masyarakat Lebanon. Meski tidak di panggung besar, Akeyla sangat bangga karena karyanya bisa membawa misi perdamaian.

Sepulang dari Lebanon dan Rusia, Akeyla semakin dewasa dalam mendesain pakaian. Berbagai fashion show besar nasional telah diikuti sejak 2018-2020, seperti Jogja Fashion Rendezvous, Central Java in Fashion, Bekasi Fashion Week hingga Indonesia’s Umbrella Festival di Candi Borobudur.

Sejumlah prestasi telah diraihnya. Akeyla dinominasikan oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sebagai Tokoh Inspiratif 2018 dan meraih penghargaan The Best Artist Fashion Art di Monas tahun 2017. Ia juga dinobatkan sebagai Duta Batik Kota Bekasi 2019 dan Putri Berprestasi Kabupaten Karawang 2021.

Prestasi Akeyla tidak lepas dari dukungan orang tuanya yang menyalurkan minat dan bakat Akeyla ke media yang tepat. Impian Akeyla menjadi desainer dunia terbuka lebar.

“Mimpi saya adalah membawa tie-dye ke seluruh dunia agar semua negara tahu tentang tie-dye Indonesia, khususnya tie-dye Karawang,” kata Akeyla Naraya.

Berada di industri fashion bukan hanya tentang mendesain baju, Akeyla juga selalu berbagi ilmunya untuk mengajar tie-dye secara gratis. Cita-citanya sederhana, ia ingin memotivasi anak-anak seusianya agar semangat mencapai cita-citanya.

Kemudian Akeyla, atau yang biasa disapa Key, juga bekerja sama dengan beberapa perajin batik di daerah Bekasi, termasuk batik pasangan tunarungu. Ia juga bertukar pandangan intensif tentang pentingnya penggunaan pewarna alami.

Di balik ini adalah mimpi bagi Akeyla yang ingin dia wujudkan. Ia ingin membangun Kampung Batik Karawang di kawasan Tunggak Jati, Tanjung Pura, Karawang, Jawa Barat.

Akeyla bekerjasama dengan BenihBaik.com menggalang dana untuk pembangunan Kampung Batik Karawang yang nantinya menjadi salah satu destinasi wisata budaya yang bisa dikunjungi. Wisatawan akan disambut dengan berbagai mural batik khas Karawang.

Para wisatawan dapat berkeliling, mengunjungi berbagai gerai untuk melihat dan membeli berbagai jenis kerajinan batik lokal. Selain membeli, wisatawan juga bisa belajar membuat batik sendiri. Kampung Batik Karawang akan memberikan kesan dan pengalaman tersendiri bagi wisatawan.

Namun ada sisi lain yang ingin dilakukan Akeyla di Kampung Batik Karawang. Ia mengatakan Kampung Batik Karawang akan berperan dalam memudahkan teman-teman difabel untuk berkarya dan berkreasi.

“Teman-teman penyandang disabilitas ini biasanya dilupakan. Bukan sekedar workshop, agar teman-teman difabel bisa bekerja dengan baik di sini,” ujarnya.

Kampung Batik Karawang tidak hanya sebagai tempat produksi tie dye dan workshop, tetapi juga sebagai tempat pendidikan dan seni pertunjukan bersama para seniman, kata Akeyla.

“Peran Kampung Batik Karawang semakin berkembang. Konsepnya melibatkan seniman tradisional, pemusik dan penari atau drama. Saya ingin ada ruang bagi mereka untuk menampilkan seni. Saya juga ingin memberdayakan masyarakat sekitar desa agar berkelanjutan,” pungkas Akeyla.(rmn)

Source: www.indopos.co.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button