PT STP dan LPPM IPB dukung Tigaras menjadi desa wisata bersih - WisataHits
Jawa Barat

PT STP dan LPPM IPB dukung Tigaras menjadi desa wisata bersih

Kegiatan yang dilakukan PT Suri Tani Pemuka (STP) di Nagori Tigaras bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat Institut Pertanian Bogor (LPPM IPB).

Simalungun, Lintangnews.com | PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (Japfa), melalui anak usahanya PT Suri Tani Pemuka (STP), melakukan gerakan aksi lingkungan (Gaul) berupa pengendalian dan pengelolaan sampah di Nagori (Desa) Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun. Kamis (14,7.)/2022).

PT STP bekerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat Institut Pertanian Bogor (LPPM IPB), memberikan edukasi tentang pentingnya pengelolaan sampah rumah tangga bagi masyarakat Tigaras untuk menjadikan kawasan tersebut desa wisata yang bersih.

Kegiatan ini dimaksudkan untuk menjadi penyemangat kepada masyarakat untuk lebih sadar akan keadaan daerah sekitar dan mampu melakukan upaya pengelolaan sampah yang efektif.

Khamizul Q Harahap, Kepala Aquafeed STP Medan, mengatakan pihaknya telah mengakui sebagai perusahaan yang memiliki unit usaha di dekat komunitas Tigaras, memiliki tanggung jawab sosial dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman.

“Selanjutnya, Danau Toba kini telah menjadi tujuan wisata prioritas, diharapkan dapat menarik wisatawan dan meningkatkan manfaat ekonomi bagi masyarakat. Upaya kami untuk mendukung ini akan dilakukan dengan tindakan Gallic dan akan didukung sepanjang proses,” katanya.

Saat ini, berbagai gerakan pengelolaan sampah telah dilakukan oleh masyarakat Nagori setempat dan kelompok masyarakat di Tigaras. Namun pelaksanaannya masih belum terstruktur dan sporadis.

“PT STP kemudian bekerja sama dengan LPPM IPB merancang program bersama agar kegiatan pengelolaan sampah menjadi komprehensif dan berdampak maksimal. Perpaduan inovasi dan teknologi antara keduanya hadir dengan harapan dapat mendorong Tigaras menjadi salah satu destinasi wisata Danau Toba yang bersih dan nyaman,” kata Khamizul.

Peneliti LPPM IPB Manuntun Parulian Hutagaol mengatakan, kegiatan di Tigaras diawali dengan orientasi dan pertemuan dengan pihak Nagori terkait.

Hal ini dilakukan agar pihaknya dapat menggambarkan dengan baik permasalahan yang dihadapi masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga dan di sekitarnya.

“Ketidaktahuan dan kurangnya kesadaran masyarakat masih menjadi faktor utama yang menghambat pengelolaan sampah yang baik. Jadi saat merancang program, dia membagi kegiatan menjadi 5 fase,” jelasnya.

Tahap pertama, dimulai dengan penyadaran dengan melakukan upaya sosialisasi pengurangan sampah. Kegiatan ini ditujukan untuk anak sekolah, pengelola sampah dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).

Tahap selanjutnya adalah pemisahan sampah. Kelanjutan pengangkutan sampah yang berpuncak pada pengolahan sampah. Untuk memastikan keberlanjutan program ini, peraturan bersama diusulkan, yang mewakili komitmen bersama untuk penerapan yang berkelanjutan.

Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga yang diwakili oleh Kepala Bidang Ketahanan Pangan, Perikanan dan Peternakan Robert Pangaribuan menyampaikan apresiasi kepada lembaga yang telah memperhatikan kelestarian lingkungan di wilayahnya.

“Kami berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah, baik di tingkat rumah tangga maupun di wilayah laut dan tempat wisata,” ujarnya.

Robert menambahkan, sejak Danau Toba dinobatkan sebagai salah satu dari 5 Destinasi Prioritas Utama (DSP) oleh Departemen Pariwisata dan Industri Kreatif (Kemenpraf), Pemkab Simalungun selalu berupaya menjadikan kawasan tersebut sebagai tempat wisata yang sesuai dengan kesannya. menyampaikan keindahan alam.

“Karena itu kebersihan dan pengelolaan sampah menjadi penting untuk kita kelola dengan baik,” pungkas Robert. (Kereta Api/Zai)

Source: lintangnews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button