Kisah Dibalik Brand Sarjana Cilor Yang Memiliki 26 Toko di Soloraya dan Jogja – Solopos.com
SOLOPOS.COM – Para pembeli mengantre di salah satu stan Sarjana Cilor. (Istimewa/Rizka Faiza).
Solopos.com, SOLO — Dari satu tempat penjualan Di Universitas Sebelas Maret (UNS) bagian solo, Sarjana Cilor sudah mampu berkembang, hingga saat ini sudah memiliki sekitar 26 tempat penjualan di area kampus di Soloraya dan Jogja.
Kuliner mungkin merupakan bisnis yang paling menjanjikan dan tidak pernah ada matinya. Para pelaku bisnis terutama mengincar wilayah satelit Kota Solo, terutama yang tidak jauh dari lembaga pendidikan, untuk membuka cabang.
Special Offers Penawaran spesial yang menarik, menginap di Loa Living Solo New Bisa nonton Netflix sepuasnya!
Banyak pengusaha kuliner yang memperhitungkan hal ini, termasuk Rizka Faiza, pemilik toko Sarjana Cilor. Padahal Cilos Sarjana merupakan kawasan kampus sebagai target pertama lokasi kantor cabang. Wanita berusia 24 tahun ini menggarisbawahi hal itu Merek Ia dan ketiga rekannya memilih sendiri Sarjana Cilor merek Kuliner yang lebih mencerminkan kawasan kampus.
Rizka dan dua rekannya Alvian dan Arif Kurniawan adalah pemilik Sarjana Cilor. (Istimewa/Rizka Faiza).
Rizka dan rekannya Alvian serta Arif Kurniawan membuka acara tersebut tempat penjualan gelar sarjana cilor pertama di bidang solo dari Universitas Sebelas Maret (UNS), tempat penjualan Kedua, dibuka di bagian solo Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Hingga kini mereka memiliki 20 cabang di Soloraya dan enam tempat penjualan di Jogja, jadi totalnya ada sekitar 26 tempat penjualan.
Bukan tanpa alasan Jogja menjadi kabupaten kedua yang mengembangkan bisnisnya, karena kota ini dikenal sebagai kota pelajar. “Jogja bukan hanya kota pelajar, tapi juga dikenal sebagai kota wisata dan budaya. Jadi kelebihan Jogja juga menjadi kekuatan kami dalam mencapai cita-cita pasar lebih umum,” jelas Rizka saat dihubungi Solopos.compada Rabu (25/01/2023).
Rizka mengaku mengadaptasi produknya untuk menjangkau semua kalangan. Meski nama sarjana identik dengan mahasiswa, cita-cita pasar Mereka bukan hanya pelajar, tapi semua lapisan masyarakat.
Namun, mereka kerap mendirikan kantor cabang di area kampus dan begitu dekat dengan mahasiswa. Kampus tersebut menjadi lokasi yang strategis baginya untuk membuka cabang karena banyak kegiatan komunitas di sana.
Dalam sehari ia bisa menjual 60kg hingga 85kg makanan ringan kanji atau makaroni. Untuk 1,5 kg cilor dan 1 kg makaroni telur (machlor) setiap orang bisa mendapatkan Rp 170.000 hingga Rp 185.000. Kalau ambil jurusan Sarjana Cilor rata-rata bisa dapat penghasilan Rp 700.000 hingga Rp 1,2 juta per hari.
Source: news.google.com