Ya! Tiket masuk Wisata Pantai Selatan dibatalkan - WisataHits
Yogyakarta

Ya! Tiket masuk Wisata Pantai Selatan dibatalkan

PEMERINTAH Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) membatalkan rencana peningkatan tingkat pembalasan masuk wisata pantai selatan guna mencegah penurunan kunjungan wisatawan ke destinasi utama meski harga BBM naik.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan, Pemerintah Kabupaten Bantul telah mencanangkan rencana kenaikan retribusi pantai selatan dari Rp 10.000 menjadi Rp 15.000 per orang.

“Kenapa batal, asumsinya bergeser, kami berencana menaikkan pungutan dengan asumsi kondisi makro ekonomi tetap, tetapi begitu harga BBM naik, ini akan menyebabkan inflasi dan kenaikan harga ini akan berdampak, antara lain, mempengaruhi biaya transportasi,” katanya. .

Infografis pantai di Tulungagung

Dikatakannya, tentunya jika harga transportasi naik maka biaya perjalanan wisatawan juga akan meningkat, sehingga jika tiket masuk wisatawan naik maka biayanya akan semakin tinggi yang dikhawatirkan akan menurunkan minat wisatawan berkunjung ke objek wisata tersebut. pantai selatan dari Bantul.

“Dan itu berdampak pada penurunan wisatawan. Jika wisatawan menurun, masyarakat yang bekerja di objek wisata akan terkena dampak penurunan ini, jadi kami mengerem saja agar daya beli tidak terlalu rendah,” katanya.

Bupati mengatakan, jika daya beli masyarakat terlalu rendah, efek tempat wisata Bantul akan mengering.

Baca juga: Sebagai bagian dari Indonesia Sehat 2025, Lifebuoy dan Halodoc bekerja sama untuk memungkinkan akses gratis ke layanan kesehatan

“Jika objek wisata itu sepi dari orang-orang yang akan terkena dampak, maka dengan pertimbangan itu, kami akan menunda kenaikan retribusi tersebut,” katanya.

Ia berharap minat kunjungan wisatawan ke Bantul tetap seperti sebelum kenaikan harga BBM. Namun, jika ada pengurangan yang berdampak pada perolehan pendapatan asli daerah (PAD), pemerintah negara bagian tidak terlalu mempersoalkan hal tersebut.

“Kita lebih peduli dengan masyarakat, PAD nomor dua, tapi PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) itu yang selalu perlu kita tingkatkan karena PDRB merupakan tolak ukur kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Source: travel.okezone.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button