Women20 Summit sedang mempersiapkan komunike untuk disampaikan kepada Presiden Republik Indonesia - WisataHits
Jawa Timur

Women20 Summit sedang mempersiapkan komunike untuk disampaikan kepada Presiden Republik Indonesia

Women20 Summit sedang mempersiapkan komunike untuk disampaikan kepada Presiden Republik Indonesia

Dari kiri;  Panel Ahli Hukum, Politik dan Pemerintahan Gubernur Sumut, Dr.  orang Irlandia  Binsar Situmorang, Co-Chairman W20 Indonesia Dian Siswarini, Ketua W20 Indonesia Uli Silalahi, Presiden Direktur Badan Pelaksana Otoritas Danau Toba (BPODT) Jimmy Bernando Panjaitan dan Tri Wahyuningsih dari Komite Komunikasi W20 Indonesia pada konferensi pers Pembukaan W20 KTT di Toba, Senin (18.7.202).

Dari kiri; Panel Ahli Hukum, Politik dan Pemerintahan Gubernur Sumut, Dr. orang Irlandia Binsar Situmorang, Co-Chairman W20 Indonesia Dian Siswarini, Ketua W20 Indonesia Uli Silalahi, Presiden Direktur Badan Pelaksana Otoritas Danau Toba (BPODT) Jimmy Bernando Panjaitan dan Tri Wahyuningsih dari Komite Komunikasi W20 Indonesia pada konferensi pers Pembukaan W20 KTT di Toba, Senin (18.7.202).

SURABAYA, Kabarbisnis.com: Women20 Summit (W20) akan digelar pada 19-21 Juli 2022 di Hotel Niagara dan The Kaldera yang terletak tepat di tepi Danau Toba, Parapat, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Berbagai agenda siap untuk diimplementasikan, termasuk dialog dan konferensi dengan fokus pada isu-isu seperti memerangi diskriminasi dalam pembuatan kebijakan kesetaraan gender, pemberdayaan ekonomi perempuan, pertumbuhan ekonomi inklusif bagi perempuan pedesaan dan penyandang disabilitas, dan dukungan bisnis. KTT W20 juga siap menyampaikan Komunike W20 kepada Presiden Republik Indonesia selaku pemimpin G20.

Sejumlah pejabat senior akan hadir dalam pertemuan tersebut, antara lain Menteri KPPPA RI Bintang Puspayoga, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Luhut Pandjaitan, Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Republik Indonesia, Airlangga Hartarto, Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat, Menko Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, Menko UKM, Teten Masduki, Ketua DPR RI dan Ketua P20 Indonesia Puan Maharani dan Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi. Sejumlah tokoh internasional dari 18 negara anggota G20 juga akan hadir pada KTT W20 ini. Beberapa di antaranya adalah Andrea Grobocopatel dari Argentina, Caitlin Byrne dari Australia, Martine Marandel dari Prancis, Juliana Rosin dari Jerman, Pam Rajput dan SE Manoj Kumar Bharti dari India, Lester Asamoah dari Amerika Serikat dan Narnia Bohler-Muller dari Afrika Selatan. .

Ketua W20 Indonesia Hadriani Uli Silalahi mengatakan W20 adalah kelompok keterlibatan pertama dari Kelompok Dua Puluh (G20), yang dimulai pada Desember 2021 dan juga yang pertama mengakhiri KTT. Dari serangkaian pertemuan internasional, W20 juga merupakan grup keterlibatan pertama yang menghasilkan komunike.

“Dokumen ini akan kami serahkan langsung kepada Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, selaku Kepala Kepresidenan G20 Indonesia pada penutupan KTT W20,” katanya pada konferensi pers pembukaan KTT W20, Senin di Toba. (18 Juli 2022). ).

Menurut Uli, sejak awal Desember 2021, delegasi W20 telah melakukan berbagai diskusi terpadu dengan kontribusi dan rekomendasi dari berbagai mitra. Mereka adalah organisasi yang berfokus pada perempuan dan berasal dari sejumlah negara anggota G20.

Melalui komunike yang disampaikan kepada Presiden, Uli berharap berbagai upaya pembahasan yang dilakukan oleh Kepresidenan W20 Indonesia dapat mengangkat isu-isu gender, khususnya perempuan pedesaan dan perempuan penyandang disabilitas, sebagai salah satu prioritas G20.

Sejalan dengan itu, tambah Co-Chair W20 Indonesia Dian Siswarini, KTT W20 di Danau Toba juga akan fokus mengklarifikasi berbagai isu prioritas W20, khususnya terkait kesetaraan dan diskriminasi, ekonomi inklusif bagi UMKM yang dipimpin perempuan.

“Selain itu, juga akan dibahas isu-isu terkait peningkatan akses pendidikan, teknologi, keuangan dan kesetaraan kesehatan bagi perempuan penyandang disabilitas dan perempuan pedesaan. Semua itu akan dikemas dalam rangkaian dialog dan konferensi politik,” ujarnya.

Menurut Dian, agenda KTT W20 juga harus mencakup komitmen, pedoman dan rekomendasi, yang akan menjadi fokus utama G20 pada empat poin penting. Pertama, mendorong kesetaraan, keamanan, dan kesejahteraan dengan menghapus diskriminasi yang menghambat partisipasi perempuan dalam perekonomian. Kedua, inklusi ekonomi dengan mendukung UMKM yang dimiliki dan dikelola oleh perempuan. Ketiga, menangani kerentanan untuk meningkatkan ketahanan, dengan fokus pada perempuan penyandang disabilitas dan perempuan pedesaan. Keempat, tuntutan kesetaraan gender di bidang kesehatan.

Pertemuan yang berlangsung secara hybrid ini akan menghadirkan tiga sesi utama. Hari pertama akan dibuka dengan dialog “Memperkuat Persaudaraan antar Perempuan untuk Diplomasi Global, Berbagi Inspirasi dan Aspirasi”. Hadir delegasi W20 Korea Selatan, Minah Kang, delegasi W20 India, Priti Darooka, dan delegasi W20 Jerman, Caroline Ausserer.

Sebuah konferensi internasional tentang pemberdayaan perempuan di G20 diikuti, yang dibagi menjadi dua forum pada waktu yang sama. Forum pertama membahas dua isu penting, pertama, bagaimana mengatasi diskriminasi dalam pembuatan kebijakan yang berfokus pada kesetaraan gender. Kedua, bagaimana mengatasi ketimpangan dan menangkap peluang pemberdayaan ekonomi perempuan.

Di forum lain, ia juga mengangkat dua isu penting lainnya, pertama, bagaimana lanskap investasi gender berdampak kuat pada perusahaan milik perempuan. Kedua, bagaimana mengelola interseksionalitas untuk pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Dalam hal ini, pertimbangkan perempuan di daerah pedesaan dan perempuan penyandang disabilitas.

Bersamaan dengan berjalannya kedua forum tersebut, pendampingan usaha kepada UMKM yang dipimpin perempuan juga dilakukan. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada para delegasi, advokat dan praktisi W20 untuk berinteraksi langsung dengan pengusaha perempuan. Dukungan ini akan membahas berbagai isu termasuk kepemimpinan perempuan, bagaimana membangun bisnis jangka panjang, pemasaran, branding, hingga manajemen keuangan. Didukung penuh oleh beberapa lembaga yang fokus pada pemberdayaan perempuan, yaitu XL Axiata, LPEI (Lembaga Pembiayaan Ekspor Impor Indonesia), Mitra Gobi dan Ozora Yatrapaktaja serta Wanwir Femina.

Hari kedua akan dibuka dengan diskusi bersama Miss Universe. Dilanjutkan dengan dialog tentang pemberdayaan perempuan dalam bisnis dan pariwisata.

Agenda hari ketiga akan dibuka dengan dialog “From Brisbane to Toba”, yang akan memberikan pedoman tingkat tinggi tentang komitmen G20 terhadap kesetaraan gender.

Sebelum acara berakhir, selain penyerahan Komunike W20 kepada Presiden Republik Indonesia selaku Ketua Kepresidenan G20 Indonesia, pemenang program inkubasi 1.000 UMKM perempuan dengan dukungan Sispreneurs W20 akan juga diumumkan dengan total hadiah modal usaha Rp 300 juta sebagai aksi nyata W20 Indonesia.

Danau Toba dipilih sebagai lokasi penyelenggaraan salah satu agenda pertemuan Presidensi Indonesia W20, dengan pertimbangan antara lain untuk mempromosikan dan mempromosikannya di dunia internasional. Selain itu, Danau Toba dinobatkan sebagai salah satu tujuan wisata unggulan. Selain panorama alam yang sangat indah, adat budaya masyarakat sekitar juga sangat eksotis.

Selain mengikuti serangkaian pertemuan dan diskusi yang panjang, para delegasi KTT W20 akan diajak melintasi Pulau Samosir yang terletak di tengah Danau Toba.

Pulau Samosir terletak sekitar 37 km dari Parapat. Untuk mencapai pulau ini dibutuhkan waktu sekitar 30 menit menyeberangi danau. Berkunjung ke Pulau Samosir tentunya untuk melanjutkan visi W20 Indonesia dalam mempromosikan eksotisme daerah di tanah air, termasuk yang menjadi tujuan wisata unggulan Indonesia. Sebelumnya, pertemuan berturut-turut dilakukan di Likupang, Sulawesi Utara, kemudian Batu, Jawa Timur, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dan Manokwari, Papua Barat.

W20 dilaksanakan bekerja sama dengan mitra pengetahuan internasional, badan-badan PBB, organisasi masyarakat sipil, akademisi, lembaga pemerintah dan sektor swasta. Setelah Toba, Sumatera Utara, agenda selanjutnya akan digelar di Denpasar, Bali pada September hingga Oktober 2022. kbc10

Source: www.kabarbisnis.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button