Wiwin Vegas, pencipta mobil listrik khas Yogya - WisataHits
Yogyakarta

Wiwin Vegas, pencipta mobil listrik khas Yogya

Wiwin Vegas, pencipta mobil listrik khas Yogya

YOGYAKARTA – Kepopuleran kendaraan listrik dalam beberapa tahun terakhir mendorong sejumlah pihak berinovasi dalam pembuatan alat transportasi bertenaga non minyak.

Salah satunya adalah Wiwin Vegas pemilik bengkel green auto di Jatimulyo Baru Blok J No 9, Kricak, Tegalrejo, Kota Yogyakarta.

Sebuah mobil dan sepeda motor dengan bentuk unik terparkir di bengkel dan garasi rumahnya. Mobil yang diparkir hanya memiliki tiga roda, dengan tampilan klasik.

Meski berdimensi kecil, seperti kendaraan listrik pada umumnya, mobil listrik dapat berjalan dengan cepat dan senyap. Mobil ini juga dilengkapi speedometer, lampu depan, lampu sein, dan lampu rem yang dapat menyala saat mesin sedang berjalan.

Pria berusia 50 tahun ini tidak mengenyam pendidikan khusus di bidang elektronik, namun merakit kendaraan listrik ini karena hobinya di dunia elektronik.

“Saya menyelesaikan STM dengan fokus pada teknologi kendaraan, saya membuka usaha sendiri di bidang kelistrikan. Sejak muda saya memang gemar mengotak-atik alat elektronik dan saya tertarik dengan kelistrikan,” ujarnya, Rabu (11/11). 1) terhitung sejak terbitnya karya kehumasan yang dikutip oleh Pemerintah Kota Yogya.

Wiwin mengatakan mulai memproduksi kendaraan listrik pada 2010. Sejak tahun itu, puluhan kendaraan listrik telah dibuat oleh tangan ajaibnya. Tidak heran dia disebut sebagai inovator kendaraan listrik.

Baca juga:

Vaksinasi booster kedua Covid-19 untuk lansia telah dimulai di Yogya

“Saya mulai membuat kendaraan listrik tahun 2010, pertama membuat skuter, troli listrik, upgrade ke sepeda listrik dan sekarang mobil listrik,” ujarnya.

Saat ditanya kenapa membuat mobil listrik dengan bentuk klasik, Wiwin menjelaskan sangat menyukai bentuk kendaraan yang unik. “Mobil seperti itu tidak ada di pasaran, jadi beda dengan yang lain,” jelasnya.

Meski begitu, pergerakan ini tidak dibuat untuk dikemudikan di Autobahn. Kendaraan ini hanya ditujukan untuk berkeliling kompleks atau melewati tempat wisata.

“Kendaraan listrik yang saya buat tidak disarankan untuk jalan tol, hanya untuk desa atau tempat wisata saja,” ujarnya.

Dia membangun mobil ini selama sekitar satu bulan, dimulai dengan desain yang dia buat sendiri. Kemudian lanjutkan untuk merakit elektronik, menjadikannya satu kesatuan.

Dalam pembuatan mobil listrik ini, Wiwin mengaku tidak mengalami banyak kendala. Satu-satunya kesulitan yang dialaminya adalah menunggu modul kelistrikan yang harus didatangkan dari China.

Mobil listrik ciptaannya ini mampu menempuh jarak 40 kilometer dengan kecepatan maksimal 70 km/jam.

“Mobil ini menggunakan alternator 3.000 watt dan baterai lithium 72 volt. Untuk mengisi baterai sendiri dari nol hingga 100 persen hanya membutuhkan waktu tiga jam,” ujarnya.

Penggunaan dinamo berkekuatan 3000 watt ini bukan tanpa alasan, dengan kapasitas dinamo yang besar mobil dapat meratakan tanjakan tanpa kendala. “Itu juga bisa dengan mudah menyalip kendaraan lain,” katanya.

Demikian juga pilihan menggunakan baterai versus baterai karena baterai memiliki umur yang lebih panjang.

Baca juga:

Pemerintah Kota Yogya mengklaim akan melakukan revolusi dan menargetkan bebas sampah pada akhir tahun 2023

“Baterainya hanya bisa bertahan setahun, sedangkan baterai lithium bisa bertahan tiga sampai empat tahun,” jelasnya.


editor : Eko S

penulis : Eko S

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button